PART 36

4.2K 667 28
                                    

Tubuhnya berdiri tegap, dengan kaki yang mengetuk lantai serta iris madu yang menatap lurus kearah ranjang, lengannya pun terlipat di depan perut turut mengetuk kecil pada lengan lainnya—Irisnya tak teralihkan dari sosok manusia yang masih tertidur begitu nyenyak dengan dengkuran halus disana. Ini adalah pemandangan yang indah, dan Raja tak ingin beranjak.

Pakaian kerajaan nya telah rapi, jubah telah ia gunakan beserta tongkat yang diselipkan di antara ikat pinggang—Ia seharusnya segera berangkat, mengikuti rencana Lanarta untuk menutup gerbang dimensi yang selalu terbuka setiap kali gerhana, dan membawa petaka bagi Alathana—Dan, Kim Taehyung akan menghentikannya sekarang.

Hanya saja—Iris hitam itu masih tersembunyi dan Taehyung ingin melihatnya lebih dulu, membuatnya menunggu cukup lama hingga ia mengedipkan sebelah matanya, meringis karena waktu terus berjalan dengan salju yang turun cukup lebat. Hal itu, membuat Taehyung memilih untuk melangkah, mendekat kearah pemilik rambut hitam dan memberikan kecupan singkat pada pelipisnya.

"Aku pergi dulu—"

Taehyung berucap membuat tubuh itu bergerak dan kembali tenang, membuat Taehyung tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya ke arah pintu keluar, menyentuh handle pintu, kemudian terhenti—Ia melirik ke arah calon pendampingnya yang masih tertidur membuatnya kembali tersenyum tipis dan membuka pintu. Ia akan menyelesaikannya dengan cepat.

Tatapannya pun berubah menjadi biru kegelapan dengan kaki yang melangkah, menyusuri lorong istana, menuruni anak tangga dengan setiap pelayan yang membungkuk setiap kali melihatnya. Tatapannya begitu tajam, bahkan ketika ia memasuki kencana dengan irisnya yang kemudian melirik kearah istananya dengan helaan nafas yang begitu berat.

"Ketatkan penjagaan"

Pelayan yang mendapatkan perintah hanya mengangguk dengan suara kencana serta tapal kuda yang kini menjauhi istana—Ia menatap hologram mengenai titik dimana tujuh Lanarta akan menunggu dan dirinya berada di titik pusat—Keningnya pun berkerut, itu adalah tempat dimana Jungkook memasangkan lentera membuatnya tersenyum tipis. Entahlah, senyumannya mengembang begitu saja setiap kali mengingat Jungkook.

"Jadi—Bagaimana cara kerjanya?"

Suara husky itu terdengar ketika kupu- kupu nya telah sampai dimana Seokjin berada, membuat tubuhnya bersandar dengan iris yang kembali tajam menyusuri jalanan dengan telinganya yang kini menangkap suara langkah kaki—Iris nya melirik dan menemukan satu Heolo disana—membuat Taehyung kembali mengedarkan pandangannya.

'Ketika gerhana buatan yang di buat oleh Lanarta nanti—Kami yang berada di tujuh titik akan lebih dulu mengucapkan mantra, kearah langit dan kau akan melakukannya setelah itu, membacakan mantra yang ku kirimkan'

Kim Taehyung hanya menganggukkan kepalanya dengan iris yang masih mengedar menyusuri hutan karena telinga nya terus menangkap suara langkah kaki yang cukup riuh—Hanya saja, sangat sepi membuat Taehyung menghentikan kencana dan melangkahkan kakinya keluar. Tatapan tajam itu kembali mengedar, dengan kakinya yang melangkah dan kembali menemukan satu Heolo disana.

"Tutup gerbang istana—dan perketat penjagaan, sekali lagi"

***

Tubuh itu menggeliat, meregangkan ototnya yang terasa begitu kaku hingga selimut yang begitu hangat itu sedikit terbuka hingga bawah dadanya dengan lengan yang kini menggenggam diatas kepala.

Perlahan, kelopak monolidnya terbuka, memperlihatkan iris hitam yang langsung mengedar dengan tubuhnya yang kembali meringkuk dan menarik selimutnya. Namun, Jungkook terdiam dan kembali mengedarkan pandangannya, menatap kasur disampingnya yang kosong.

Wajahnya sedikit merungut dengan tubuh yang kini terlengkup dan berguling kearah tempat dimana Taehyung tertidur, menggunakan bantal itu dengan matanya yang kembali terpejam—Namun, rasa kantuknya perlahan menghilang ketika ia kembali menatap salju yang turun rintik- rintik disana membuatnya menghela nafas dan mengedipkan matanya berkali- kali.

The Ring Solar Eclipse [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang