Sinar Copanus kembali di perlihatkan pada kerajaan Alathana dengan salju yang kini turun, menumpuk di setiap ruas jalan dengan udara yang tampaknya menjadi lebih dingin—Beberapa kaum memilih untuk menggunakan jaket yang cukup tebal dan menghindari hawa dingin yang mungkin akan mencubit kulitnya begitu mengganggu dengan mereka yang juga menggunakan sepatu boots karena tembok yang menggantikan aspal itu sedikit licin.
Namun, sosok manusia tampaknya masih tertidur begitu nyenyak, di dalam balutan selimut serta jubah krawn yang kini menutupi tubuhnya walaupun mantera telah di ambil kembali sejak semalam. Tubuhnya itu tampak tenggelam dan terlihat begitu kecil dengan menggunakan pakaian seorang Raja agar menutupi seluruh.
Perlahan kelopak monolid itu mengerjap pelan dengan iris hitam yang kini terlihat, menatap langit- langit yang begitu tinggi dan berwarna cream cukup cerah—Matanya begitu sayu, terpejam perlahan dan kembali terbuka dengan irisnya yang kini melirik kearah beberapa jendela yang cukup tinggi beserta pintu kaca menuju balkon yang tertutup begitu rapat.
Irisnya kembali mengedar, menemukan sebuah lukisan di depan ranjang besar serta sofa—Sebuah lukisan daun berwarna hitam yang cukup indah dan menjadi lambang bagi Alathana. Perlahan tubuhnya bangkit, mengedarkan pandangannya pada ruangan yang begitu luas dan tak menemukan sosok Raja yang—
Pemikirannya terhenti dengan wajah yang kini memerah dengan pandangan yang menunduk, sebelum keningnya berkerut ketika mengingat dirinya tak mengingat apapun setelah itu dan mungkin Raja menyihir nya agar kembali tertidur. Namun, irisnya kembali mengedar dengan jantung yang berdetak begitu cepat, menatap pakaiannya yang kebesaran dan jubah serta selimut.
"Taehyungie—"
Jungkook memanggil dengan tubuhnya yang bersiap untuk turun, sebelum akhirnya pintu kamar itu terbuka dan memperlihatkan seorang bangsawan dengan rambut hitam menyembulkan kepala, membuat Jungkook memiringkan kepalanya dan menemukan senyuman yang cukup ramah memperlihatkan gigi nya yang begitu rapi.
"Halo—"
Sapaan itu Yoongi lontarkan hingga mendapatkan bungkuk kan tubuh yang begitu sopan dari seorang manusia dihadapannya, membuat kakinya melangkah masuk, sedikit berlari dan duduk pada sofa dengan iris coklat yang tak teralihkan dari iris hitam dihadapannya. Benar—Iris hitam itu berbinar layaknya daun di Alathana membuat Yoongi kembali tersenyum.
"Kau merasa baik? Alathana menurunkan salju pagi ini hingga membuat Raja kebingungan dan segera menghangatkanmu seperti itu" ucap Yoongi yang kemudian menyandarkan tubuhnya pada sisi bantalan sofa dengan kaki yang terangkat, menatap kearah manusia yang cukup membuatnya tersentak karena iris berwarna biru kegelapan itu berubah menjadi madu ketika menatap manusia yang ada dihadapannya.
"Aku merasa baik—" ucap Jungkook dengan senyumnya yang kembali merekah dan menatap kearah bangsawan yang tak ia kenal—Mungkin, bangsawan di hadapannya adalah Yoongi yang pernah Taehyung ceritakan membuat Jungkook kembali membungkukkan tubuhnya canggung karena bangsawan itu terus tersenyum.
"Ingin berkeliling Istana? Aku adalah map berjalan untuk istana ini" ucap Yoongi yang mengingat jika dirinya dan Taehyung cukup nakal, menyusuri setiap ruangan dan memberikan tanda berupa permen karet untuk menandai jalan yang telah mereka lewati. Hal itu membuat Jungkook tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan tubuh yang perlahan turun dari ranjang.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu, Yang Mulia?" Tanya Jungkook ragu membuat Yoongi melirik dengan mata yang sedikit membulat seolah menanyakan apa yang akan manusia itu tanyakan hingga meminta izin terlebih dahulu ketika manusia itu berhasil memasuki ruang utama Istana, milik Raja.
"Dimana—Raja?" ucap Jungkook sedikit ragu membuat Yoongi kembali mengembangkan senyumnya dan perlahan bangkit, menatap kearah Jungkook yang begitu canggung walaupun memang manusia itu adalah makhluk asing—Namun, mereka serupa membuat Yoongi merasa mengatakan dia bangsawan adalah hal yang masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ring Solar Eclipse [TAEKOOK]
Romance"He had the magic in his eyes, even the stars envied" Menyeramkan ketika aku yang datang ke tempat dimana hanya ada gelap dan dingin yang begitu menakutkan-begitu sepi sebelum mata kegelapan itu menyapa, menarik ku penuh penuh amarah. Namun, ketika...