"Jadi, apa yang dilakukan calon pendamping Raja Alathana hari ini?"
Suara barithone itu terdengar sedikit menggoda membuat sosok manusia yang melangkahkan kakinya lebih dulu terhenti, lalu melirik tajam kearah seorang Raja yang tengah membuka mahkotanya dengan senyuman yang kini terlihat menyebalkan membuat Jungkook terdiam dengan raut wajah yang menggemaskan pada bangsawan yang kini turut menghentikan langkah disampingnya.
"Apa itu—" ucap Jungkook sedikit mengancam membuat Taehyung hanya mampu tertawa kecil, menggelengkan kepalanya pelan sebelum ia memasangkan mahkota itu pada kepala manusia yang tampak lebih kecil hingga mahkota itu mengenai sedikit keningnya membuat Taehyung tertawa dengan Jungkook yang melirik keatas seolah ingin melihat.
"Lebih berat dari dugaan ku, Taehyungie" ucap Jungkook dengan matanya yang sedikit membulat membuat Taehyung hanya menganggukkan kepala dan menggenggam jemari yang terasa begitu dingin, mengajaknya masuk ke dalam ruangan yang biasa ia gunakan untuk bekerja—Memeriksa hologram, memeriksa undangan dan juga jadwal pertemuan dengan pelayannya.
Jungkook turut melangkah dengan ragu takut jika benda yang ada di atas kepalanya itu terjatuh, mengikuti langkah Taehyung dengan baju kebesaran serta irisnya yang menatap kearah mahkota walaupun tidak terlihat. Namun, Jungkook terdiam dengan matanya yang membulat ketika menangkap pemandangan yang begitu kerlip di dalam ruangan yang cukup temaram.
Ia sedikit berlari dengan mahkota yang di lepaskan dan memberikannya pada Taehyung yang sedikit terkejut karena pergerakan itu terlalu tiba- tiba. Tampaknya, Jungkook tidak seperti kaum nya yang melihat mahkota dengan mata berbinar dan selalu ingin menggunakannya. Namun, manusia itu selalu menatapnya begitu berbinar ketika menggunakan mahkota dan tidak peduli ketika manusia itu yang menggunakannya.
"Wah—Alathana sangat indah—" ucap Jungkook dengan irisnya yang kini menatap langit yang mulai menggelap, memperlihatkan satu cahaya yang lebih kecil dibandingkan Copanus sebelum awan itu menutupi langit, perlahan dengan kerlip lampu, pegunungan yang begitu megah di hadapannya serta pemandangan daun yang begitu hitam.
"Dulu—" ucap Jungkook yang sedikit memberikan jeda pada ucapannya "Aku tidak menyukai warna hitam dan dingin, Taehyungie—Itu terdengar menyeramkan di telingaku" Lanjut Jungkook yang kemudian melirik kearah Taehyung yang tengah menatapnya, dengan tatapan yang sama dan begitu lembut.
"Aku seorang yang penakut—Jadi, saat aku tiba- tiba berada di hutan itu, aku tidak bisa berpikir sama sekali—Dingin, dan sangat gelap disana, Taehyungie" ucap Jungkook yang kini menunjuk kearah hutan yang menuju ke perkotaan, membuat Taehyung turut melirik dan menganggukkan kepalanya—Hutan itu memang gelap.
"Aku pikir—Siapa namanya? Heolo? —" ucap Jungkook yang memberikan jeda dan menatap kearah Taehyung yang mengangguk, membuatnya kembali menatap kearah hutan dengan tebing disana dengan sudut mata yang sedikit berkerut mencoba mengingat betapa menyeramkan nya saat dimana dirinya baru saja sampai dan merasa tidak bisa melihat apapun.
"Mereka adalah kaum yang sangat baik—Hanya saja, mudah dipengaruhi" ucap Jungkook membuat Taehyung melirik dengan keningnya yang kini berkerut, mempertanyakan apa yang membuat manusia itu mampu mengatakan hal seperti itu—membuat Taehyung hanya mampu terdiam dan menatap kearah kerlip pusat kota Alathana.
"Heolo membantuku, memberikan pakaian serta makanan—Hanya saja, ada satu Heolo yang pandai bicara berbahasa sepertiku Taehyungie—Benar bicara dan tidak menggunakan kertas" ucap Jungkook membuat Taehyung kembali menatap kearah Jungkook yang baru saja menceritakan mengenai hal ini—membuat Taehyung menghela nafas dan menunggu Jungkook melanjutkan.
"Dia—Sangat menyeramkan Taehyungie—Para Heolo yang lain tampaknya tidak mengerti apa yang dia bicarakan padaku—" ucap Jungkook membuat Taehyung memiringkan kepalanya dengan tawa tanggung seolah ia tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ring Solar Eclipse [TAEKOOK]
Romance"He had the magic in his eyes, even the stars envied" Menyeramkan ketika aku yang datang ke tempat dimana hanya ada gelap dan dingin yang begitu menakutkan-begitu sepi sebelum mata kegelapan itu menyapa, menarik ku penuh penuh amarah. Namun, ketika...