Chapter 8

2.3K 191 16
                                    

Keadaan ruang rawat Taehyung menjadi sunyi. Setelah Sejin memberitahu bahwa comeback mereka diundur, tidak ada satupun diantara mereka yang membuka suara.

Para member juga tidak ada yang berbicara satu sama lain. Hanya bermain dengan pikiran masing masing. Sejin sudah kembali ke agensi. Meninggalkan anak anak asuhnya.

Berbeda dengan Taehyung. Namja itu kembali menatap para member dengan tatapan bersalah. Tentunya ia tau, comeback kali ini diundur karena kondisinya saat ini. Jika begini Taehyung jadi berfikir. Bagaimana nanti bila para member dan agensi tau tentang yang sebenarnya.

"Maaf. Ini semua salah ku." Ucap Taehyung pelan. Namun masih bisa di dengar oleh Jimin.

"Maaf. Aku pembawa masalah. Maafkan aku." Tangan Taehyung perlahan bergerak ke arah kepalanya, lalu dengan gerakan kasar memukul kepalanya tanpa henti. Seperti tidak memperhatikan keadaan sekelilingnya.
Perlahan lelehan air mulai keluar dari kedua matanya. Semakin keras tangisannya, semakin kasar Taehyung memukul kepalanya.

Para member yang berada jauh dari Taehyung segera menghampiri. Mereka kaget melihat keadaan Taehyung yang saat ini sedang melukai dirinya.

"Tae! Tidak hentikan. Jangan menyakiti dirimu. Bukan kau ya sa-"

"Tidak! Aku yang salah. Aku pembawa masalah. Aku tidak berguna. Hiks... Aku bodoh. Hiks... Aku hanya menyusahkan kalian." Taehyung semakin keras memukul kepalanya. Semakin kuat pula tenaga yang dikeluarkan Jimin untuk menghentikan tindakan Taehyung yang menurutnya saat ini diluar nalar. Bahkan Jimin sendiri tidak tau mengapa Taehyung bisa terlihat se depresi ini.

"Tae, cukup. Ku mohon berhenti. Hiks... Jangan menyakiti dirimu. Kau tidak hiks... Salah." Ucap Jimin menangis.

Melihat Jimin yang menangis, entah kenapa tangan Taehyung langsung berhenti memukuli dirinya sendiri. Lalu menatap wajah Jimin dengan tatapan kosong.

Dengan segera Jimin merengkuh tubuh lemah Taehyung. Mengusap kepalanya untuk memberikan kehangatan.

Para member hanya mematung ditempat. Memperhatikan perlakuan Jimin kepada Taehyung. Mereka juga kaget dengan apa yang baru saja terjadi.

"Tae, sudah ya. Ini bukan salah mu. Kita juga tidak bisa memprediksi akan jadi seperti ini akhirnya. Sudah jangan menyalahkan dirimu sendiri." Ucap Hoseok, lalu dirinya mengikuti jejak Jimin. Memeluk tubuh adiknya yang terlihat begitu lemah. Dengan infus yang masih menancap di tangannya dan terlihat rona kebiruan di punggung tangannya, mungkin karena tadi bergerak terlalu brutal. Belum lagi wajah Taehyung yang terlihat lebih pucat dibandingkan saat sadar tadi.

"Maaf, sudah mengacaukan semuanya." Ucap Taehyung dengan suara bergetar. Jimin dan Hoseok bingung. Harus dengan cara apalagi mereka meyakinkan Taehyung kalau dia tidak salah.

















"Maaf"




















"Maaf"

























"Maafkan aku"























"Ma-























"BERHENTI! KUBILANG BERHENTI! TAK ADA GUNANYA KAU MINTA MAAF. YA, KAU PEMBAWA MASALAH. KAU YANG SALAH!" teriakan Yoongi yang tiba tiba membuat semua orang diruang rawat Taehyung menegang seketika.

"YOONGI! APA YANG KAU LAKUKAN! jangan membentaknya. Jangan memperkeruh suasana!" Jin tersulut emosi. Memang sedari tadi ia diam dan memperhatikan adik-adiknya. Jin juga memperhatikan kondisi Taehyung yang entah kenapa begitu tak berdaya sedari tadi. Otaknya masih digunakan untuk berfikir tentang apa yang salah dalam diri Taehyung. Namun tiba tiba Yoongi berteriak seperti tadi membuatnya tidak bisa menahan emosi.

We Love You Tae!  [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang