Sebuah rumah tua di pinggir kota Seoul terlihat kumuh. Dinding rumahnya di kelilingi oleh lumut lembab.
Tidak ada rumah lain disekitarnya. Cahaya redup membuat rumah itu terlihat semakin menyeramkan.
Siapa sangka kalau di dalamnya ada seseorang yang tinggal.
Orang itu tinggal sendiri. Isi rumahnya terlihat berantakan. Tapi sang pemilik hanya abai. Yang dari tadi ia lakukan hanya memandangi foto keluarga di tangannya.
Ada ayah dan ibunya serta dirinya disana. Tersenyum bahagia dalam foto itu.
Tangan kanannya yang bebas seketika terkepal kuat saat melihat foto sang ayah yang banyak ia tempel di hampir seluruh tembok rumahnya.
Namun, ia menyisakan satu buah tembok yang di tempeli dengan foto seorang namja muda nan tampan.
Diambilnya sebuah foto dari sana. Ia lalu dengan brutal menyobek foto itu lalu membakarnya menjadi abu tak tersisa.
"Lihat saja kau Kim Taehyung. Akan aku buat kau membalas untuk masalah yang sudah kau ciptakan." Gumamnya pada diri sendiri.
Setelah puas menghancurkan beberapa foto namja yang disebutnya Kim Taehyung, ia lalu beranjak pindah ke dinding yang ditempeli foto ayahnya. Ada juga foto ibunya disana.
Berbeda dari sikapnya tadi, orang ini justru mengambil sebuah foto dan malah menangis kencang saat melihat wajah terseyum milik ayahnya.
"Ayah, ibu, aku rindu sekali. Kenapa kalian meninggalkan aku sendiri.
Ini semua karena namja sialan itu ! Dia memang pantas musnah dari dunia ini."Ting
Orang itu menyudahi acara menangisnya setelah mendengar suara ponselnya.
Diambilnya ponsel dari saku celana lalu segera membuka pesan yang muncul.
Di detik berikutnya, ia tertawa keras entah senang atau bagaimana setelah melihat foto yang dikirimkan dari orang di sebrang sana.
"Dasar bodoh !"
...
Taehyung duduk di ujung kasurnya setelah membalut luka di lengannya. Tubuhnya jadi semakin lemas saat tadi terlalu banyak mengeluarkan darah.
Ia hanya duduk termenung disana. Percakapan dengan Seojoon kembali terlintas yang membuatnya takut sekaligus sedikit putus asa.
Flashback on
"Tae, bagaimana bisa ? Sekarang hepatitis mu sudah masuk ke jenis C. Apa saja yang kau lakukan ?" Tanya Seojoon setelah membaca hasil pemeriksaan Taehyung.
"I-itu, aku makan ramen dan soda selama lima bulan terakhir. Obatnya juga jarang aku minum karena Bangtan kemarin terkena masalah." Taehyung menunduk dalam. Takut melihat wajah Seojoon yang galak.
"Astaga Taehyung ! Kau makan ramen dan soda selama lima bulan ? Kau gila ! Dan kenapa obatnya tidak pernah teratur kau minum ? Ini bahkan masih tersisa setengahnya."
Seojoon menggelengkan kepalanya tanda tak paham pada sikap orang yang ada di depannya.
"Maaf hyung. Tapi, bisa kau jelaskan apa itu yang jenis C tadi. Aku tidak paham." Ucap Taehyung.
Saat tadi menuju ke rumah sakit, Taehyung memang sudah siap menerima apapun yang Seojoon ucapkan. Ia juga sudah menyadari kalau penyakitnya bertambah parah setiap harinya.
"Dengarkan aku baik-baik. Dan aku mohon setelah ini minumlah obat mu dengan teratur. Kau mengerti ?"
Taehyung mengangguk pada pertanyaan Seojoon. Sedangkan Seojoon yang masih agak ragu, hanya mampu menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Tae! [COMPLETE]
FanfictionBagaimana perasaan mu bila harus dihadapkan dengan satu fakta. Bahwa salah satu diantara mereka ada yang sering terluka. Salah satu diantara mereka menjadi orang yang paling menderita dan tidak memiliki orang untuk bersandar ? Bila kau jadi mereka...