"Jadi ? Tidak mau jujur pada kami apa yang sebenarnya kau tutupi ?"
Tatapan menginterogasi dari Namjoon membuat yang lain juga menatap sama pada Taehyung.
Hari ini Bangtan sudah resmi kembali tampil di depan Army.
Dan, tadi ada lagi yang membuat ulah dan mengharuskan Bangtan kembali di karantina di ruang tunggu.
"Kau pasti tau kan siapa yang mengirim ini ? Tulisannya jelas sekali mengacu pada mu 'kau harus menerima tawaran ku, karena kata mu hanya dirimu yang dapat melindungi teman satu grup mu. Itu berarti kau tidak ingin kejadian penusukan terulang lagi kan ?'
Lihat ! Ini jelas untuk mu Taehyung." Sekali lagi ucapan penuh tanya dari Namjoon sukses membuat Taehyung terpojok.Hah... benar-benar meresahkan. Taehyung sendiri yang sedang berbicara dengan army tiba-tiba saja seperti didorong dari belakang. Entah itu sengaja atau tidak.
Yang jelas Namjoon menarik lengan Taehyung sebelum namja itu terjatuh dan mendapatkan sebuah surat dengan bercak merah di depannya dan ada di atas stage.
"Hyung. Aku tidak tau apa-apa. Berhenti memojoki ku." Ucap Taehyung.
"Yak! Kau bahkan hampir jatuh bertepatan dengan surat yang tiba-tiba ada di atas stage. Kau pasti tau sesuatu aku yakin." Kali ini Yoongi yang membalas ucapan Taehyung.
Jungkook lalu berdiri. Menepuk bahu Yoongi dan Namjoon sebagai tanda agar mereka tetep tenang.
"Tae, lebih baik sekarang kau terus terang saja. Siapa orang itu ?"
Jin menatap lekat kedua mata Taehyung yang terlihat tak nyaman. Ponsel di tangannya juga diremas seperti penyalur rasa tak nyamannya.
"A-aku tidak bisa. Tidak bisa bila kalian tau siapa dia."
Ucapan singkat Taehyung sukses membuat member naik pitam.
"Hei ! Kau tau, selama ini aku sudah muak dengan sikap mu yang begini. Niat mu saat itu memang sangat baik. Menyelamatkan Jimin bahkan sampai dirimu yang terluka. Namun, coba pikir. Bila saja kau bilang pada agensi siapa yang melakukannya pasti acara kita kali ini tidak akan gagal kan ? Entah aku benar atau tidak mengatakan ini, tapi kenapa kau selalu membuat masalah ?" Ucap Namjoon yang begitu menusuk bagi Taehyung.
"Namjoon benar. Jangan lupakan kepura-puraan mu setelah meracuni Jungkook. Karena sampai sekarang kau tidak berhasil menunjukkan bukti apapun, itu tandanya pelakunya memang kau kan ?" Yoongi kali ini terlihat sangat marah.
Yang paling Taehyung benci adalah, kenapa harus membawa kejadian itu lagi. Dirinya sudah cukup terluka dengan segala perlakuan mereka. Apa salah bila Taehyung ingin melindungi mereka ?
"Bukan begitu hyung. Aku... benar-benar tidak bisa bilang siapa pelakunya. Dan asal kau tau Yoongi hyung. Pelakunya adalah orang yang meracuni Jungkook. Pasti kau tak mau percaya kan ? Yah... aku bekerja keras untuk mencari bukti tapi itu tidak semudah yang kalian bayangkan. Dan pasti pada akhirnya kalau bukti yang kubawa tidak sesuai dengan yang kalian mau, maka kalian akan terus mengabaikan ku kan ?" Taehyung berucap penuh dengan nada meminta penjelasan.
"Sekarang terserah saja. Yang jelas agensi hanya ingin tau. Apa susahnya bilang ?"
Taehyung menghela napas kasar setelah mendengar kalimat yang diucapkan Hoseok. Ia lalu bangkit berdiri dari duduknya. Dengan perasaan kecewa Taehyung kembali berbicara. "Karena dia bilang, kalau aku memberitau kalian atau agensi maka kalian akan dalam bahaya. Jika kalian masih keras kepala mencari pelakunya, aku mohon tidak usah. Sampaikan salam ku untuk Sejin hyung. Aku pulang duluan."
"Yak! Kim Taehyung. Kau mau kemana."
Panggilan dari Jimin hanya dianggap abai oleh Taehyung. Dengan langkah tergesa Taehyung pergi ke toilet dan segera menutup salah satu bilik kamar mandi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Tae! [COMPLETE]
FanfictionBagaimana perasaan mu bila harus dihadapkan dengan satu fakta. Bahwa salah satu diantara mereka ada yang sering terluka. Salah satu diantara mereka menjadi orang yang paling menderita dan tidak memiliki orang untuk bersandar ? Bila kau jadi mereka...