Taehyung dikejutkan dengen kedatangan Jin dan Namjoon yang sedang memapah tubuh kecil Jimin. Ada luka terbuka di lututnya dan ringisan kencang sesekali keluar saat Jimin dibawa masuk kedalam dorm.
"Ada apa ini ? Jimin kenapa ?" Tanya Taehyung panik saat Jimin sudah didudukkan di sofa ruang tengah.
"Tidak tau Tae, tadi hyung menemukan Jimin di luar gedung agensi dengan luka di lutunya." Ucap Namjoon. Memang tadi namja tinggi itu yang menemukan Jimin. Meringis kencang dan bilang pada Namjoon kalau ia sulit berdiri. Dengan segera Namjoon membawa Jimin kedalam gedung dan Sejin memutuskan untuk pulang ke dorm saat itu juga.
"Tolong ambilkan alkohol dan kasa. Lukanya tidak terlalu dalam tapi bila tidak segera diobati bisa infeksi." Ucap Jin sambil menatap Hoseok. Memerintah lewat matanya.
Dengan segera Hoseok mengambil alkohol dan kasa di dalam kotak obat. Lalu segera memberikan pada Jin.
Dengan telaten Jin membersihkan luka Jimin. Dengan gerakan perlahan tentunya.
"Akh, Jin hyung sakit. Pelan sedikit." Ucap Jimin disela-sela ringisannya.
"Yaampun Jimin ini sudah pelan tahan sedikit. Nah sudah selesai." Jin menatap puas balutan kasa yang sudah terpasang rapih di lutut Jimin. Lalu mengusap kepala Jimin pelan dan segera beranjak untuk membereskan barang yang digunakannya.
"Jimin kenapa bisa luka begini ?" Tanya Yoongi penasaran.
"Entah hyung. Aku juga tidak mengerti. Tadi saat aku menerima telfon dari appa, tiba tiba dari belakang seperti ada yang mendorong ku kencang. Aku terdorong cukup jauh sampai jatuh ke aspal, hampir saja kepala ku kena juga. Untung aku lindungi dengan tangan. Tapi ya jadi lutut yang kena." Jawab Jimin sambil mengingat kejadian tadi.
"Lalu ? Kau lihat pelakunya siapa ?" Tanya Yoongi lagi. Masih penasaran sepertinya.
"Tidak kelihatan hyung. Dia memakai baju serba hitam. Yang aku lihat tubuhnya sedikit tinggi dan dari postur badannya terlihat lebih tua dari kita.
Selain itu, aku juga mencoba memanggilnya. Menanyakan kenapa dia mendorong ku. Tapi dia hanya bilang 'ini baru permulaan saja.' Entah apa maksudnya." Ucap Jimin menjelaskan. Member lain hanya diam memperhatikan. Berbeda dengan Taehyung yang tau siapa yang melakukan ini.
"Sialan kau. Tak akan lagi aku biarkan." Batin Taehyung dalam hati.
"Kira-kira siapa yang melakukan ini hyung ? Apa kau pernah punya masalah dengan orang lain ?" Jungkook yang sedari tadi diam, akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Tidak tau kook. Sepertinya aku tidak ada masalah." Jawab Jimin ragu. Ia juga tidak yakin siapa yang mencelakainya. Kalau dingat-ingat memang Jimin tidak ada masalah dengan orang lain.
Ting
Bunyi ponsel Taehyung memecah keheningan yang ada. Dengan segera Taehyung mengambil ponselnya dan membaca pesan yang tertera disana.
"Sialan!" Teriak Taehyung frustasi. Lalu tiba tiba membanting ponselnya ke atas meja. Membuat para member terkejut.
Taehyung lalu mengusak rambutnya kasar. Dan menghela nafas beberapa kali. Seperti tidak sadar kalau di dalam ruangan ini bukan hanya ada dirinya.
"Taehyung! Ada apa. Kau membuat kami kaget. Kenapa marah begitu ?" Tanya Namjoon yang duduk didekatnya.
"Ah.. ah tidak apa apa. Aku ha-nya dapat pesan kalau kado yang aku pesan untuk appa dibatalkan sepihak oleh penjualnya. Maaf membuat kalian kaget hehe." Ucap Taehyung berbohong sambil terkekeh pelan. Member lain menatap Taehyung tidak percaya. Masa hanya karena itu, dia sampai rela membanting ponsel mahal miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Tae! [COMPLETE]
FanfictionBagaimana perasaan mu bila harus dihadapkan dengan satu fakta. Bahwa salah satu diantara mereka ada yang sering terluka. Salah satu diantara mereka menjadi orang yang paling menderita dan tidak memiliki orang untuk bersandar ? Bila kau jadi mereka...