"Kami memutuskan untuk vakum dari dunia musik."
Kata-kata yang dilontarkan Namjoon berhasil membuat beberapa staff dan Bang pd membulatkan mata mereka tak percaya.
"Tapi sampai kapan ? Kalian bahkan sudah ada banyak jadwal penting untuk beberapa bulan kedepan.
"Entah. Sampai kami kembali bertujuh, Bangtan baru akan melanjutkan karirnya." Ucap Yoongi.
"Tidak bisakah kalian tampil tanpanya ? Banyak juga idol yang bisa tampil tanpa kehadiran salah satu dari mereka." Paksa Bang pd.
Jimin mengalihkan tatapannya dari pria pemilik gedung Bighit itu. Emosinya memuncak saat harus dipaksa begini.
Hoseok yang menyadari itu segera menggengam tangan Jimin. Berusaha menyampaikan pada anak itu untuk tidak emosi.
"Tidak bisa. Dan kami tidak mau. Masalah ini berbeda. Memang banyak idol yang bisa tampil tanpa formasi lengkap. Tapi kami tidak bisa. Karena Taehyung membutuhkan orang disampingnya." Lanjut Yoongi lagi.
Kalau dilihat, Yoongi adalah orang yang memperjuangkan rasa kesepian Taehyung.
Yoongi tau, Taehyung tidak memiliki siapapun sekarang. Kalaupun mempunyai keluarga, mereka tak peduli pada kondisi anak manis itu.
"Terserah bila kalian ingin memutuskan kontrak dengan kami. Yang jelas itulah hasil keputusan kami. Tolong terima dengan baik." Ucap Namjoon.
Bang pd dan beberapa staff menghela napas panjang.
Keadaan memang terasa serba salah. Bukannya mereka memaksa Bangtan untuk terus bekerja dan tidak peduli pada Taehyung. Hanya saja sudah terlanjur membuat jadwal dan menyetujui kegiatan dengan acara besar di luar negeri.
Member Bangtan juga lebih sensitif. Terutama Jimin dan Yoongi. Keduanya terasa berbeda. Lebih cepat emosi dan terbilang tidak sabaran.
Hari-hari terasa semakin berat tanpa kehadiran Taehyung. Dan mereka tidak bisa menahannya lagi.
...
Taehyung koma.
Kalimat yang dikatakan Seojoon setelah selesai melakukan operasi transplatasi hati dan paru-paru, berhasil membuat keenam namja yang menunggu sabar di depan ruang operasi, mematung di tempat.
"Tapi keadaannya baik-baik saja kan ?" Tanya Jin.
Seojoon mengangguk cepat.
"Ya. Keadaannya sudah mulai membaik. Tinggal menunggu kapan dia mau bangun." Ucap Seojoon.
"Kira-kira, berapa lama Taehyung akan seperti itu ?"
Jimin menatap kosong lantai sambil menanyakan hal itu pada Seojoon.
"Aku tidak bisa memprediksi. Tergantung Taehyungnya. Dan tergantung kalian."
"Tergantung kami ? Maksudnya bagaimana hyung ?"
"Orang koma masih bisa mendengar suara. Seringlah mengajak bicara Taehyung. Anak itu sudah terlalu lama sendiri. Mungkin koma ini terasa membantu baginya untuk sekedar melepas penat yang ia rasakan selama ini." Ucap Seojoon.
"Apakah kalian mau aku jelaskan tentang lukanya ?" Tanya Seojoon hati-hati.
Keenamnya mengangguk cepat.
"Jadi, luku tusuk diperutnya cukup dalam. Dan itu tepat di bekas lukanya yang dulu yang berarti menimbulkan luka lebih parah. Banyak luka lebam di badannya. Wajah, perut sudah berwarna ungu semua. Dan ada yang paling parah."
Seojoon menghentikan kalimatnya sejenak. Terasa berat mengatakannya karena kasus ini adalah yang paling Seojoon benci.
"Apa hyung ? Cepat katakan." Ucap Jungkook tak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Tae! [COMPLETE]
FanficBagaimana perasaan mu bila harus dihadapkan dengan satu fakta. Bahwa salah satu diantara mereka ada yang sering terluka. Salah satu diantara mereka menjadi orang yang paling menderita dan tidak memiliki orang untuk bersandar ? Bila kau jadi mereka...