Jimin PovAku memasuki kamar milik Taehyung dan diriku. Agak malas sebenarnya jika harus bertatapan dengan Taehyung. Namun tujuan ku hanya untuk mengemasi barang. Aku akan sekamar dengan Jungkook mulai sekarang.
Ku lihat tatapan kaget darinya saat aku masuk ke dalam kamar. Namun Aku hiraukan. Dengan cepat membuka lemari dan mengambil baju dan barang penting lainnya.
Ia lalu banyak bertanya yang membuat hati ku sedikit merasakan apa yang sedang ia rasakan.
Aku juga dapat melihat lilitan kasa yang ada di dahinya. Itu karena perbuatan ku. Sungguh saat mendorongnya kemarin aku seperti kesetanan. Aku bahkan tidak sadar melakukan itu padanya.
Bohong jika bilang aku tidak khawatir. Tapi entah kenapa melihat wajahnya saat ini membuat aku sangat marah.
Buru-buru aku keluar kamar. Sebelum suaranya mengintrupsi pergerakan ku.
"Apa kau tidak percaya padaku ?"
Jujur pertanyaan ini sebenarnya masih sulit untuk ku jawab. Tapi entah dari mana aku malah menjawab dengan jawaban yang menyakitkan untuknya.
Ia lalu meninggikan suaranya. Sedikit mendesak jawaban pasti dari ku untuknya.
"aku memang tidak salah. Apa yang harus aku akui ? Cepat katakan padaku. Apa yang akan kau lakukan jika kau jadi aku. Pulang dan tiba-tiba dipukul. Lalu dengan cepat semua orang yang aku percaya membenci ku. Bisakah kau menerimanya jika jadi aku ?"
Yah, kau benar Taehyung. Ini semua terlalu tiba-tiba. Jika aku jadi kau juga aku tidak bisa menerimanya.
Lalu kujawab seadanya dan segera meninggalkannya. Tidak kuat bila harus mendengar suaranya lagi.
Sebenarnya aku tidak tega bersikap dingin padanya. Rasanya pasti tidak adil untuk Taehyung. Tapi mau bagaimana lagi. Kemarin malam Jin hyung sudah memperingatkan ku untuk tidak memperdulikan Taehyung lagi.
Tatapan matanya terlihat marah. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menyetujui permintaannya.
...
Sarapan sudah siap dibawah. Aku dan Jungkook segera turun. Tapi Jungkook ini terlalu peka dan peduli. Padahal sudah aku ingatkan untuk tidak membahas Taehyung.
Jungkook malah memanggil Taehyung kebawah untuk bergabung bersama kami. Aku dapat merasakan suasana yang berubah begitu cepat.
Jin hyung lalu memberikan Taehyung sarapan miliknya. Dan kembali memberikan aturan aneh (menurutku) untuk Taehyung.
Ku perhatikan gerak geriknya dalam diam saat kami mulai menyantap sarapan pagi.
Lilitan kasa di dahinya sudah dilepas. Lukanya masih terlihat dan seperti sengaja ditutupi dengan poni depannya.
Wajahnya juga terlihat pucat yang entah mengapa membuat ku khawatir sekarang.
Ia menghabiskan sarapannya begitu cepat. Seperti tidak ada waktu jeda. Lalu ia berkata.
"A-aku sudah se-lesai. Te..terimakasih makanannya. Nanti aku yang mencuci. Aku mau ke toilet dulu."
Aku meliriknya aneh. Tidak biasanya Taehyung makan begitu cepat. Ia juga terlihat buru-buru masuk kedalam toilet.
"Dasar aneh."
Ucapan Namjoon hyung membuat aku tersadar dan segera menghabiskan sarapan di depan ku.
...
Kami sudah selesai sarapan beberapa menit lalu. Anehnya tatapan mata ku tidak bisa lepas dari pintu kamar mandi yang dimasuki Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Tae! [COMPLETE]
FanfictionBagaimana perasaan mu bila harus dihadapkan dengan satu fakta. Bahwa salah satu diantara mereka ada yang sering terluka. Salah satu diantara mereka menjadi orang yang paling menderita dan tidak memiliki orang untuk bersandar ? Bila kau jadi mereka...