Once - 13

930 125 1
                                    

Suasana menegangkan masih sama seperti beberapa menit yang lalu. Dari mulai pecahan mangkuk sup yang Seolhyun bawa, hingga teriakan absurd dari pasien 'sakit jiwa' yang kini sedang menjadi pusat atensi semua orang yang ada disana. Beberapa dokter nampak sangat sigap menangani satu pasien bernama Kim Taehyung itu. Sungguh ini benar-benar diluar dugaan Seolhyun, begitu pun juga tenaga medis lainnya.

Taehyung memang kerap kali seperti ini, mengamuk dan menjerit hingga memenuhi gedung rumah sakit. Namun baru kali ini nyatanya Taehyung semengerikan itu. Heran, harusnya orang 'gila' tidak boleh menyusahkan! Ah percuma, toh memang benar adanya bahwa semua pasien itu menyusahkan. Jika pun tidak karena uang gaji bulanan untuk penunjang hidup, pasti tidak ada yang mau bekerja di rumah sakit gila seperti ini.

Disaat semua tenaga media berusaha menenangkan Taehyung, namun Seolhyun malah ikut menjadi yang menyita perhatian, termasuk perawat Kang.

"Tenanglah Seolhyun," suara lirih seorang wanita yang sedang merangkul perawat Seolhyun yang masih shok dengan apa yang barusaja terjadi pada dirinya.

Ruangan yang semula riuh oleh teriakan dan amukan pria Taehyung itu pun sekarang masih ramai namun sudah mulai tidak semenegangkan tadi.

Nampak beberapa perawat dan dokter, termasuk juga dokter Jung yang ikut berusaha menangani Taehyung yang sedang mengamuk karena tidak bisa mengendalikan emosinya. Dokter Jung yang terlihat sedang membuka sebuah jarum suntik yang sudah pasti sangat tajam. Menusukannya pada sebuah botol kecil berupa cairan dengan indikasi penenang. Tujuan semua orang yang sedang satu ruangan dengan Seolhyun adalah hanya satu, membuat Taehyung kembali tenang. Atau setidaknya pasien itu tertidur dan berhenti membuat kekacauan.

Sedangkan disudut lainnya kepala perawat, Kang Sulli, masih berusaha memeluk Seolhyun lalu memutuskan untuk sengaja membawa Seolhyun ke ruangannya.

Perawat Kang tentu iba saat mendapati perawat baru itu masih shok karena pekerjaannya yang memanglah bukan hal mudah. Itu pun juga lah yang membuatnya sedikit tidak tega pada Seolhyun.

Melihat gadis semuda Seolhyun harus bekerja ditempat 'gila' seperti itu bukanlah hal yang membanggakan bagi Kang Sulli sebagai kepala perawat, tentu saja. Karena ia pun dulu merasakan betapa tertekannya saat masih baru bekerja sebagai seorang perawat. Namun waktu menyembuhkan semuanya, sekarang, perawat Kang sangat mencintai pekerjaannya, ia harus menolong orang lain dan berguna bagi sesama manusia, setidaknya itu motto hidupnya yang sekarang.

Perawat Kang dan Seolhyun berjalan menuju pintu keluar, meninggalkan Taehyung dan beberapa dokter yang terlihat menyuntikkan beberapa suntikan dilengan pria itu.

Sungguh sebenarnya Seolhyun tidak tega mendengar Taehyung mengerang kesakitan karena jarum-jarum itu bergantian menusuk kulit lengannya.

Obat penenang. Obat itu akhirnya menunjukan reaksinya, tertidur adalah efek yang paling kentara dari obat yang baru satu menit disuntikan oleh dokter Jung dilengan Taehyung.

Bahkan sekarang Taehyung sudah tertidur dan tenang.

"Sudah kubilang, jangan memancing ingatan lamanya, atau dia akan mengamuk seperti ini," ucap perawat Kang setelah dirinya duduk dikursi kebesarannya diruangan miliknya.

Seolhyun hanya menunduk ditempatnya terduduk, merasa bahwa ia telah salah.

Salah karena telah berusaha masuk terlalu jauh kedalam kehidupan pasiennya itu.

Benar. Harusnya Seolhyun tidak pernah mengatakan atau mengajukan pertanyaan 'itu' kepada Taehyung.

"Kenapa?"

"Trauma. Karena hanya dia yang kembali."

.
.
.
.
.
.
.
[ ]

Redemption ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang