Once - 15

916 109 0
                                    

Seolhyun masih tenggelam dalam kebingungan yang sama seperti sebelumnya. Kicauan gadis didalam benaknya masih terus meronta penasaran dengan masa lalu apa yang sedang dimaksudkan oleh perawat Kang tentang si Kim Taehyung itu. Sungguh ia bukan ingin mengeruk informasi yang seharusnya ia tidak penasaran, hanya saja ia ingin tahu. Aissh! Apa bedanya penasaran dan ingin tahu??!

Hem baiklah! Baiklah! Seolhyun sangat sangat penasaran.

Pengatur suhu? Baiklah, tidak ada pengatur suhu diruangan perawat Kang, disana hanyalah ada dua kipas angin tua usang yang kebetulan saja masih menyala setelah beberapa tahun. Pura-pura tidak mendengar deru kipas angin pun sepertinya mustahil karena suaranya bahkan lebih nyaring daripada deru kasar nafas yang sedari tadi beberapa kali terdengar keluar dari mulut Perawat Kang. Dan beberapa kali pula embusan berat nafas perawat Kang tersamarkan oleh suara kipas tua itu.

Sorot mata Seolhyun tak henti-hentinya  mengikuti kemana pun perawat Kang yang sedari mereka masuk, terus saja tak bisa diam ditempat. Terus saja mondar mandir didepan Seolhyun yang duduk tenang berdalih menenangkan diri walau sebenarnya isi kepalanya tidak bisa berhenti berpikir. Hingga akhirnya manik matanya berhenti tepat disana perawat Kang juga menghentikan langkahnya. Menatap lekat Seolhyun didepannya dengab tatapan intimidasi yang justru seperti menelanjangi otak Seolhyun bulat-bulat.

"Dan apakah aku belum memberitahumu?" ucap perawat Kang sukses memancing kembali rasa penasaran yang berusaha ia Selhyun redam susah payah didalam benaknya.

Namun, apa yang Seolhyun rasakan adalah lebih kearah, 'Memangnya apa yang belum ia tahu tentang Kim Taehyung itu?'

Jawaban yang tepat adalah masih banyak hal yang masih tabu yang perlu diketahui oleh Seolhyun tentang pasien nya itu. Tentu perawat Kang ingin memberitahu yang sebenarnya, hanya saja ia sedang menunggu saat yang tepat. Tepat? iya. Bahkan sekarang adalah waktu yang tepat, tapi perawat Kang masih menikmati bagaimana wajah Seolhyun yang begitu penasaran tapi mati-matian tetap mempertahankan raut dinginnya. Bagi perawat Kang, itu adalah sisi menggemaskan dari gadis itu.

"Yang mana?" Seolhyun menyahut dengan antusias. Bersiap mendengar fakta baru tentang pria itu.

"Tentang tragedi pantai Haeundae." perawat Kang beranjak dari pijakan lamanya, berjalan perlahan lebih dekat menghampiri Seolhyun yang tidak pernah habis dengan rasa penasarannya.

Kriingg----

Bunyi bel tanda pergantian jam kerja dengan kloter kedua. Bunyi yang sebenarnya tak asing begitu memekakkan telinga yang sontak membuat perawat Kang segera beralih. Menyambar tas kerjanya kemudian berjalan melewati Seolhyun begitu saja. Bahkan mungkin telah lupa bahwa dirinya telah membuat gadis yang sedang menyiapkan telinganya untuk mendengarkan dirinya sedang berada pada taraf 'keingintahuan' tertinggi.

Meski biasanya Seolhyun akan sangat senang ketika mendengar suara itu, nyatanya sekarang suara itu tidaklah menarik baginya. Karena yang sangat menarik baginya sekarang hanyalah tentang fakta itu, Pantai Haeundae.

"Aku harus pergi. Aku akan menceritakannya besok saja," ucap perawat Kang dari jarak yang lumayan jauh dari dudukan seorang gadis yang diajaknya bicara.

Diambang pintu yang kemudian tertutup dengan sendirinya, meninggalkan ruangan nya juga meninggalkan segudang pertanyaan dan rasa penasaran yang masih belum tuntas dalam benak Seolhyun.

Sial!
Harusnya aku tidak penasaran!

Ruangan yang mendadak menjadi sepi senyap setelah sang empunya pergi meninggalkan seorang gadis seorang diri didalam sebuah ruangan yang hanya memperdengarkan deru kipas angin tua yang lebih mirip dengkuran gajah gempal yang semakin jelas. Bertemankan kembali rasa penasaran yang harus ia tunda hingga esok hari.

Menyebalkan!

.
.
.
.
.
.
.
[ ]

Redemption ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang