Begitu keluar dari ruangan atasannya, Taehyung langsung disambut berbagai pertanyaan oleh beberapa karyawan. Banyak di antara mereka memberikan dukungan semangat yang hanya Taehyung balas dengan senyum tipis.
Sesuai dengan apa yang dia perkirakan tadi, atasannya itu lengsung melayangkan SP 2 padanya karena dianggap melakukan kekerasan.
Sebenarnya hari ini dia tidak ingin bertengkar atau pun mencari masalah, tapi mau bagaimana lagi emosinya sudah tidak bisa di kontrol lagi.
Taehyung langsung disambut pendingin ruangan begitu dia sampai di ruangannya. Melirik jam yang berada di dinding, dia bergegas mengambil ponsel dan berjalan keluar kantor.
Hari ini dia ada janji temu dengan kliennya. Selain mengambil pekerjaan di kantor, dia juga menerima pekerjaan secara personal untuk menambah pendapatan. Kliennya kali ini adalah pasangan muda yang ingin melangsungkan pernikahan tahun depan dan sebelum itu mereka ingin membangun rumah terlebih dahulu.
Pertemuan kali ini berjalan dengan lancar. Taehyung berusaha bersikap profesional dan meninggalkan rasa kesalnya. Dia tidak akan menghancurkan pekerjaannya hanya karena emosi.
Taehyung patut bersyukur kliennya kali ini tidak banyak permintaan seperti yang lain. Menjabat tangan sang pasangan itu, Taehyung berjalan keluar meninggalkan area restoran.
Sampai di jalan Taehyung tidak tau ingin ke mana.
Ingin kembali ke kantor, tapi dia malas jika nanti berpapasan dengan Jaewoo, ke kafe Jin pasti disuruh membantu yang berujung dia menjadi pramusaji atau pun kasir. Ke kampus Namjoon pasti dia sedang sibuk mengajar mahasiswanya, nanti bukannya bertemu Namjoon dia malah digoda mahasiswi. Jika dulu si Taehyung pasti akan senang-senang saja, tapi, kan, kali ini beda.Apa ke tempat kerja Jimin? Hobi? Suga? Atau Jungkook? Tapi sepertinya di antara itu semua tetap tidak ada yang bisa didatangi.
Lama berpikir di jalan, Taehyung sampai tidak sadar saat ini dia sudah sampai di depan kantor Jisoo. Padahal, dia hanya menjalankan laju kendaraannya saja tanpa tau arah, tapi kenapa tiba-tiba dia ada di sini.
Bukannya langsung melajukan kendaraannya, Taehyung malah menarik tuas rem dan memparkirkan mobil di pelataran kantor.
"Masih jam tiga kurang rupanya," imbuhnya begitu melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.
Alih-alih pulang dan istirahat di dalam apartemen, Taehyung lebih memilih duduk diam berpanas-panasan di dalam mobil.
Menajamkan penglihatannya, Taehyung seperti melihat Jisoo keluar kantor dengan setelan kerja, dengan kemeja pastel dan rok model A Line polos warna hitam. Dia paling suka melihat Jisoo memakai pakaian kerja, perempuan itu tampak lebih dewasa.
Tunggu, bukankah tadi masih pukul tiga kurang, tapi kenapa Jisoo telah keluar kantor? Apa jangan-jangan jamnya tidak menunjukan waktu dengan benar?
Tidak ingin terus berprasangka, Taehyung mengeluarkan ponsel untuk mengecek waktu dan kembali melihat jamnya. "Sama kok, tapi kenapa Jisoo udah keluar? Atau jangan-jangan dia mau turun ke lapangan?" duga Taehyung, "tapi kalau mau turun lapangan kenapa pakai rok? Bukankah seharusnya jeans?"
Terlalu lama berpikir membuatnya tidak sadar bahwa Jisoo telah berada di trotoar menunggu taksi datang.
Tanpa membuang waktu Taehyung melajukan kendaraannya dan berhenti tepat di samping Jisoo. Menurunkan kaca, dia tersenyum lalu setelahnya bersuara. "Jis, ngapaian berdiri di tepi jalan kaya gini?"
![](https://img.wattpad.com/cover/215665299-288-k746567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The [Shit] Architect And Me
FanfictionMembuktikan kemampuan yang dimiliki olehnya pada semua orang adalah keinginan Jisoo, tetapi semua itu lebih sulit dari apa yang dibayangkan. Taehyung, satu nama yang akhir-akhir ini memasuki dunia Jisoo. Seseorang yang mendaklarasikan cinta serta ri...