Senyum keibuan langsung menyambutnya begitu dikenalkan sebagai kekasih Taehyung. Jisoo tidak menyangka mama Taehyung akan menerimanya dengan tangan terbuka.
Senyum ramah yang terlihat tulus itu membuat rasa gugupnya perlahan hilang digantikan perasaannya nyaman. Sikap mama Taehyung yang hangat mungkin menjadi alasan utamanya.
Di umur yang terbilang sudah tidak muda lagi aura kecantikan itu tidak lantas pudar. Sekarang, Jisoo tahu dari mana wajah rupawan kekasihnya.
"Kamu mau pesan apa, sayang? Maaf, ya, sebelumnya. Gara-gara tante kamu ditinggal sendiri sama teman-teman kamu."
Melihat Jisoo yang ditarik oleh seseorang yang dipanggil, "mama" oleh Yeonjun mereka tahu bahwa Jisoo akan ditahan lama. Maka, mereka sengaja pulang lebih dulu dan membiarkan keduanya berbincang.
"Nggak apa-apa, Tante. Kebetulan tadi kami juga udah pada mau pulang, kok. Tante nggak usah kuatir." Mengulas senyum, Jisoo berusaha meyakinkan Jessica—mama Taehyung.
Jessica menarik napas lega. "Huft, syukurlah. Tante takut banget ganggu girls time kamu. Oh, ya, kamu mau pesan apa?"
"Nggak usah, Tante. Aku tadi udah pesan makan."
"Yasudah, tante pesan makan dulu, ya." Jisoo mengangguk mempersilahkan, kan.
Sembari menunggu pesanan datang, mereka berdua berbincang apa saja. Mulai dari membicarakan masa kecil Taehyung sampai keburukannya pun dibocorkan oleh Jessica tanpa beban. Jisoo bahkan sampai geleng-geleng kepala mendengarnya.
Tapi, di antara semua itu dia senang karena merasa dapat mengenal Taehyung lebih dalam lagi.
"Terus kamu tahu nggak si, Jis? Kata Omanya, kelakukan Taehyung itu mirip banget sama kaya papanya pas masih muda. Ck! Pantes aja tiap anak itu buat ulah, pasti dibela terus," jeda Jessica, "tante sampai angkat tangan loh. Tapi, untung deh sekarang sifat dia yang kaya gitu udah berkurang."
"Kamu tahan-tahan, ya, sama anak tante. Kalau dia buat ulah tendang aja dia. Nanti tante bantu kalau kamu mau." Jisoo tertawa geli mendengar penuturan Jessica barusan.
"Pasti, Tante." Memamerkan senyum lebarnya, Jisoo mengangguk.
"Bagus. Pokoknya kalau dia macam-macam kamu bilang sama tante loh, ya. Biar kita abisin Taehyung, berdua," ujar Jessica. Baru saja mulutnya akan kembali terbuka, tapi tertahan begitu seorang pramusaji mengantarkan pesanan makanan.
"Tante sambil makan, ya, nggak papa, 'kan?" Jisoo mengangguk merasa tidak terganggu. Dia tahu, Jessica pasti kelaparan karena telah memutari mall selama berjam-jam.
"Yeonjun ke mana, Tante?" tanya Jisoo. Begitu dia kembali dari mengambil mini bag di meja sebelumnya bersama teman-teman barunya, remaja lelaki tersebut telah hilang. Hanya tersisa Jessica yang sedang duduk menunggunya.
"Pulang. Dia kecapekan, katanya," jawab Jessica setelah meneguk lemon tea pesanannya.
"Loh? Dia pulangnya naik apa, Tante?"
"Bawa mobil kok dia pulangnya."
"Terus, Tante nanti gimana? Mau pulang bareng aku? Kebetulan aku bawa mobil ke sini tadi," tawar Jisoo yang tentu saja tidak disia-siakan oleh Jessica. Dia masih ingin berlama-lama dengan kekasih anaknya ini.
"Tante abisin ini dulu, ya. Papanya Taehyung juga udah rewel suruh tante pulang soalnya."
Jisoo mengangguk. Selagi menunggu Jessica, dia memainkan ponsel sembari membalas pesan Taehyung. Lelaki itu mengabarinya jika saat ini dia berada di salah satu pusat oleh-oleh dan bertanya ingin dibawakan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The [Shit] Architect And Me
Fiksi PenggemarMembuktikan kemampuan yang dimiliki olehnya pada semua orang adalah keinginan Jisoo, tetapi semua itu lebih sulit dari apa yang dibayangkan. Taehyung, satu nama yang akhir-akhir ini memasuki dunia Jisoo. Seseorang yang mendaklarasikan cinta serta ri...