The [Shit] Architect and Me 23

2.1K 319 3
                                    

Taehyung tidak bisa menyembunyikan senyumnya begitu mendapati Jisoo berdiri di depan pintu apartemenennya. Menyingkir ke samping pintu, dia mempersilahkan, kan, kekasihnya itu masuk ke dalam.

Suasana apartemen tampak hening dan tenang karena keabsenan Yeonjun. Adiknya itu saat ini sedang melakukan kegiatan sekolah yang mengharuskannya bermalam di salah satu tempat wisata.

"Duduk, Jis. Biar aku ambilin minum dulu."

Jisoo menyodorkan paperbag yang dibawa pada Taehyung. "Ini, aku buatin kamu sesuatu."

"Oh, ya?" tanya Taehyung yang langsung Jisoo angguki. "Makasih, ya." Tangannya terulur mengacak rambut Jisoo pelan.

"Sama-sama," balas Jisoo.

Taehyung melangkahkan kakinya ke dapur dan membuka paperbag yang Jisoo bawa. Matanya langsung berbinar begitu mengetahui apa isi di dalamnya.

"Muffin," ujar Taehyung. Tangannya mengambil secara acak muffin yang ada dan menggigitnya dengan tidak sabaran.

Rasanya memang tidak seenak muffin yang biasa dia beli di toko roti langganan mamanya, tapi karena dibuat sendiri oleh kekasihnya membuat muffin itu terasa lebih spesial. Dia bahkan berencana menyembunyikannya di sudut terdalam mesin pendingin miliknya agar Yeonjun tidak dapat melihatnya.

Bukannya apa, adiknya itu terkadang tidak tau diri jika ada makanan enak. Tanpa menghiraukan milik siapa, dia langsung memakannya dan menghabiskannya begitu saja.

Taehyung mengerang kesal begitu menyadari hampir seluruh isi kulkas telah hilang. Tanpa perlu berpikir lama dia langsung tau siapa tersangkanya. Pantas, kemarin saat berangkat Yeonjun tampak buru-buru dan berusaha menyembunyikan bawaannya.

Dengan terpaksa dia mengambil satu liter jus kemasan dan menuangkannya ke dalam gelas. Menutupi rasa kesalnya, Taehyung tersenyum manis pada Jisoo yang sedang duduk di sofa sembari memainkan ponselnya.

"Hei, sorry lama."

Mendengar suara itu, Jisoo menaruh ponselnya kembali dan menggeleng. "Nggak kok."

"Kamu naik apa ke sini tadi? Mobilmu udah benar?"

Jisoo mengangguk. Mobilnya memang sempat masuk bengkel karena mendadak tidak bisa di-stater. Memang sudah tiga bulan ini dia tidak pernah menservisnya karena sibuk bekerja.

Semenjak mobilnya masuk bengkel dia selalu berangkat bersama ayahnya dan pulang bersama Taehyung atau kalau lelaki itu sibuk dia akan kembali pulang bersama Jiyong begitu pun kebalikannya.

"Udah, kok. Kemarin orang bengkel udah nganterin ke rumah. Aku juga sekalian mau jemput Junkyu nanti."

"Kamu udah makan?" lanjut Jisoo bertanya.

Taehyung menggeleng. Tadi malam dia tertidur lewat dari tengah malam yang membuatnya pagi ini kesiangan. Niatnya begitu selesai merapikan apartemen dan membersihkan badan dia akan turun ke cafetaria yang ada di bawah dan memesan menu sarapan pagi, tapi belum juga rencana itu terlaksana Jisoo telah datang lebih dulu.

"Udah hampir jam sepuluh kamu belum sarapan?"

"Nanti saja sekalian makan siang. Lagian aku udah cukup kenyang kok makan muffin kamu."

Jisoo menatap Taehyung tidak percaya. "Kamu yakin?"

Taehyung mengangguk. "Yakin, nih aku makan muffin kamu lagi biar kamu percaya." Mulutnya terus mengunyahnya sampai habis.

"By the way, kamu buatnya pakai bahan apa si, Jis? Kok enak banget. Aku sampai nggak rela loh kalau dimakan Yeonjun nanti."

"Aku pakai bahan kue biasa kok."

The [Shit] Architect And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang