The [Shit] Architect and Me 2

4.9K 583 13
                                    

Sadar akan pesona dan karisma yang mereka miliki, ke-enam pria tampan tersebut duduk tepat di tengah cafe dan tak henti-hentinya mereka mencuri perhatian para pengunjung wanita yang ada di sana.

Banyak dari para pengunjung wanita itu dengan terang-terangan melirik mereka penuh minat, tapi sayang tak ada satu pun yang dihiraukan. Ke-enam pria itu masih asik mengobrol satu sama lain.

"Jungkook jadi ke sinikan?" tanya Namjoon sembari melirik jam tangannya.

"Tadi bilangnya si iya," jawab Suga.

"Lama banget, kantornya dekat dari sini 'kan?" tanya Jimin yang mendapat anggukan dari Jin.

"Yaudahlah sabar aja, macet palingan," imbuh Hobi.

"Yang milih kita duduk di sini siapa si? Harus banget di tengah-tengah cafe kaya gini?" tanya Suga risih. Sejak tadi dia merasa tak nyaman akan tatapan dari para pengunjung wanita.

"Nih." Taehyung menunjuk Jimin dengan dagunya. "Katanya, 'Tae, gaya kita kan udah kaya Eksekutif Muda nih ya, udah gitu muka kita di atas rata-rata, jadi kayanya kalau duduk di sudut itu nggak pas, paling pas itu duduk di sini nih, di tengah-tengah.' gitu katanya."

"Serius Jim lo ngomong kaya gitu?" Hobi bertanya.

Jimin mengangguk yakin. "Iyalah, lagian nih ya gue ini salah satu orang yang menyadari ketampanannya dengan baik," imbuh Jimin. Menyugar rambut ke belakang lalu tersenyum genit dengan mengedipkan mata pada salah satu pengunjung wanita yang menatapnya terang-terangan.

"Jim, anak kuliahan itu, jangan digodain lah," kata Namjoon, "langsung pacarin aja kalau bisa."

Kompak mereka berlima tertawa geli mendengar penuturan Namjoon barusan. "Boleh juga Bang saran lo."

"Oh jelas, Namjoon." Namjoon mengangkat kerah yang dipakai dan tersenyum miring.

Suara kursi yang ditarik membuat ke-enam orang itu kompak menoleh ke asal suara.

"Sorry, sorry, tadi macet banget sumpah," Jungkook berujar sembari berusaha mengatur napas. Dia tadi berlari dari parkiran ke sini—takut sahabat-sahabatnya sudah pulang terlebih dahulu.

"Minum dulu lah, kasian gue liat lo Jung." Taehyung menyodorkan minuman miliknya pada Jungkook yang tampak keringatan.

"Thanks." Tak butuh waktu lama bagi Jungkook untuk menghabiskan minuman Taehyung.

"Lama amat si lo baru datang sekarang," ucap Suga sedikit kesal. Jungkook selalu saja datang terlambat tiap mereka kumpul seperti ini.

"Sorry." Jungkook meringis tak enak. "Tadi gue disuruh revisi ulang RAB¹ dulu, makanya telat."

"Sama dong Jung, gue juga abis ngoreksi hasil ujian mahasiswa-mahasiswa gue. Buat pusing tau nggak, mana tulisannya pada nggak bisa dibaca semua." Namjoon memijat pangkal hidungnya—pusing.

"Ya namanya juga lo ngajar anak kedokteran Bang, wajar aja kali tulisan mereka susah dibaca," ujar Hobi.

"Kaya tulisan lo bisa dibaca aja Bang," kelakar Taehyung yang mengundang tawa dari mereka semua. Bahkan, Jimin sampai hampir terjatuh dari kursinya.

"Hahaha, sialan lo Tae!" Bukannya marah, Namjoon malah ikut tertawa bersama yang lainnya, belum lagi melihat Jimin yang hampir jatuh tadi.

"Serius deh, kumpul sama kalian buat gue lupa masalah kerjaan," kata Jimin yang mendapat anggukan setuju dari mereka semua kecuali Jin.

"Kalo gue si nggak mikirin kerjaan, cuma mikirin omset aja," ujar Jin.

"Hahaha, bisa aja lo Bang." Sekali lagi mereka kembali tertawa kencang, tak memperdulikan pengunjung cafe yang memperhatikan mereka dengan kening berkerut heran.

The [Shit] Architect And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang