Hari demi hari kedekatan yang terjadi di antara Jisoo dan Taehyung kian terlihat jelas. Taehyung bahkan berniat membawa Jisoo saat acara pertunangan Jin minggu depan.
Ya, Jin adalah orang pertama di kelompok mereka yang melangkah ke hubungan yang lebih serius lagi. Sempat tidak menyangka dan berpikir jika itu hanya akal-akalan Jin membohongi mereka semua, tetapi pikiran itu hilang begitu Jin memberi undangan pertunangan pada mereka.
Begitu menerima undangan, Taehyung langsung mengajak Jisoo.
Dan Jisoo adalah perempuan pertama yang Taehyung kenalkan pada temannya.
Selama ini walaupun playboy, Taehyung tak pernah membawa salah satu perempuan yang didekati pada teman-temannya. Dia berpikir kalau hal itu hanya akan merepotkannya saja.
Tapi, sepertinya Jisoo bukan perempuan yang merepotkan, maka dari itu dia berani mengajaknya. Lagian dia malas datang ke acara pertunangan sendirian.
"Hai, nunggu lama, ya?"
Taehyung yang sedang melamun itu lantas tersentak kaget begitu terdengar suara seseorang di dekatnya.
"Eh, maaf, maaf, aku nggak bermaksud ngagetin kamu padahal."
Meskipun masih terkejut, Taehyung tersenyum menenangkan. "Nggak apa-apa, akunya aja yang lagi melamun tadi."
"Benaran? Maaf ya." Seseorang itu meringis tidak enak.
"Udah nggak usah dipikirin. Jadi beli baju buat acara minggu depan, 'kan?"
"Jadi dong. Gaun pesta aku udah pada jelek semua. Mungkin karena kelamaan nggak aku pakai kali, ya."
"Makanya kamu pake dong, Jis." Taehyung menarik lembut pergelangan tangan Jisoo ke arah mobilnya terparkir. Hari ini Jisoo memang sengaja tidak membawa kendaraannya sesuai pesan yang Taehyung sampaikan.
Tadi pagi dia berangkat bersama ayahnya. Lagian, saat ini Junkyu telah sembuh dan telah membawa kendaraannya sendiri.
"Ya, masa aku di rumah pake gaun pesta. Aneh tau, nggak."
"Iya deh iya." Taehyung mengalah sembari menghela Jisoo masuk ke dalam mobilnya. Aroma pengharum mobil langsung memasuki indra penciuman Jisoo begitu Taehyung menutup pintu mobil.
Jisoo selalu suka aroma pengharum mobil Taehyung, terasa menenangkan sekaligus menyejukan. Dia telah bertanya pada Taehyung aroma apa yang dia beli, tetapi dengan tega Taehyung merahasiakannya.
"Gimana kerjaan, lancar?" tanya Taehyung di sela-sela mengemudinya. Dia memang telah mengetahui jika pekerjaan Jisoo sama dengan dirinya.
Bukannya merasa tersaingi, tetapi Taehyung merasa senang karena mereka bisa bertukar pendapat. Sejauh ini hanya dengan Jisoo dia bisa berbicara dengan nyaman.
Topik yang mereka bahas selalu membuat Taehyung senang berbincang-bincang dengan Jisoo. Setiap dia membahas sesuatu, pasti Jisoo menanggapinya dengan baik bukan yang dipaksakan seperti perempuan lainnya.
"Lumayan, tadi ada beberapa masalah sedikit sama surat izin dari pemerintah, tapi untungnya masih bisa di handle."
"Oh, udah biasa itu. Nanti pasti ke depannya kamu bakal ketemu masalah yang lebih besar lagi dari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
The [Shit] Architect And Me
Fiksi PenggemarMembuktikan kemampuan yang dimiliki olehnya pada semua orang adalah keinginan Jisoo, tetapi semua itu lebih sulit dari apa yang dibayangkan. Taehyung, satu nama yang akhir-akhir ini memasuki dunia Jisoo. Seseorang yang mendaklarasikan cinta serta ri...