part 8

3K 130 0
                                    

"Komohon hentikan" ucap Ana histeris

Christian tak menghiraukannya. Dia terus melangkah maju mendekati Ana tanpa memakai pakaian apapun.
Langsung menindih Ana dengan menumpuh pada bagian sikunya.
Christian mulai menciumi leher Ana Sedangkan Ana terus memberontak. Christian tidak berhenti dia semakin turun kemudian sampai pada payudara Ana. Dia mengecup dan menggigit kecil bagian putingnya.
" ahk...hentikannnn" pinta Anha disertai dengan keputusasaan
" hentikannnn., Christian... ku mohon " ucap Ana minta pada Christian.
" bagus. Ucapkan namaku ketika kau mencapai pelepasan." ucap Christian tanpa menanggapi permintaan Ana.
*****
Matahari tampak menyinari sebuah kamar mewah pada salah satu  bagian dari mansion.  Kamar dihiasi dengan ornamen berwarna biru tosca dengan perpaduan putih membuatnya begitu indah terkesan indah dan lembut.Manampilkan seorang gadis yang tengah tertidur pulak tanpa pakaian sehelaipun tertutupi oleh selimut.
Ana mengerjapkan matanya ketika matahari menyinari wajah cantiknya Dia teringat kejadian semalam. Dia berdoa kepada tuhan semoga kejadian itu hanya mimpi. Tapi kenyataannya tak seindah harapan Ana Dia meraba tubuhnya Benar dia tak mengenakan apapun. Dia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya  Dia membeku dan tak kuasa menahan air matanya.  Dia dapat melihat dengan jelas darah dari bukti harta satu satunya yang dia miliki berada disana  seolah mengejeknya.
"Hiks... kau tak adil padaku tuhan " ucap Ana sambil menutupi kembali tubuhnya
"Kau telah mengambil segalanya dari ku. Orang-orang yang Ku sayangi, kebahagiaan ku. Dan sekarang kau membiarkan nya mengambil harta terakhir yang kumiliki. Kenapa kau membiarkannya masuk kedalam kehidupanku. Apa yang telah aku lakukan padamu. Dosa apa yang telah aku perbuat padamu. Apa kesalahan ku sampai kau merenggut semuanya Hah... kenapa?" ucap Ana memeluk kedua lututnya dengan pandangan kosong kedepan.

Dia harus membersihkan dirinya
Dia melihat kamar mandi. Dia mengambil selimut dan sprei yang terdapat darahnya Dia ingin menghapus semua jejak semalam. Saat dia hendak melangkah dia merasakan sakit dan perih luar biasa pada pangkal pahanya. Dan jatuh tersungkur pada lantai. Membuat dia menjerit histeris..
Dia berusaha bangkit dan jalan tertatih tatih hingga sampai pada Kamar mandi yang sangat mewah. Bukannya dia terpesona malah memandang jijik pada semua barang mewah disini.

" benar , uang bisa melakukan apapun"
Dia menyalakan air pada bathup dengan menunggu air penuh. Dia mencuci sprei yang terdapat bercak darah. Dengan tangisan tak lepas dari wajahnya .
Dia mencucinya sampai bersih  Benar benar bersih. dia melihat bathub sudah terisi penuh. Dia menuangkan beberapa tetes sabun beraroma terdapat beberapa varian dan Ana memilih Lily wangi favoritnya.
Dia mulai memasukkan dirinya terasa perih memang tapi dia mehannya. Dia menggosok tubuhnya berharap bisa menghilangkan kejadian kemarin. Dia terus menggosoknya hingga terlihat kulitnya yang begitu putih terlihat merah.
Dia mendengar suara seorang wanita memanggilnya. Dia tau itu pasti suruhan Christian. Dia tak ingin berbicara dia tak ingin berurusan lagi dengan mereka yang berhubungan dengan Christian. Dia tak menghiraukannya dan lanjut membersihkan dirinya.
"Nyonya... buka pintunya...Nyonya mr. Murrer telah menunggu anda" Ana berdecih saat mendengar nama panggilan itu.
Dian menghapus air matanya yang sedari tadi turun seakan tak ingin berhenti mengalir.
Dia tak lagi mendengar suara wanita tadi.
" ini yang kau harapkan tuhan. Melihat ku sengsara, melihatku menderita. Kalau kau membuat ku menderita sejak kecil kenapa kau membiarkan aku lahir ke dunia ini. Kenapa kau tak membunuhku" ucap Ana lagi. Dia tak tahan. Dengan permainan yang tuhan berikan padanya.

" Apa kau ingin menguji ku. Baiklah kita lihat siapa yang akan menang diakhir." ucap Ana

" tapi sebelum itu biarkan aku mencoba untuk berada disisimu. Jika aku selamat berarti aku ditakdirkan bersama liam dan menjaganya bukan dengannya. Aku akan memainkan skenario yang kau buat" ucap Ana diiringi senyum menyakitkan.

Dia mulai menenggelamkan dirinya menunggu beberapa saat sampai terasa bahwa paru parunya terasa sesak. Terasa sakit tapi dia tersenyum ketika merasakan bahwa dia akan mati. Dia senang sampai melihat cahaya putih yang mendekatinya.
Tapi cahaya putih itu hilang beserta senyuman itu ketika merasakan tubuhnya tertarik oleh seseorang dan terasa dibawa kepelukan seseorang.

Dia sadar dan tersenyum tapi belum membuka matanya. Dia tersenyum kecut.
Kau tak adil tuhan kau tak membiarkan diri mu kalah dengan perjanjian kita. Baiklah kau inginkan aku menjalankan skenario ini aku akan menjalankan tapi dengan cara dan aturanku. Batinya.

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang