part 6

3.4K 154 1
                                    

" jadilah Anak yang baik, jangan nakal, buatlah Mom bangga. Ingat kalau kau butuh apapun jangan ragu katakan pada miss robbinson dia yang akan menyiapkan nya. Dan jangan..." ucap Ana terpurus saat Liam menutup bibir Ana dengan telunjuknya

" don't worry Mom. Aku - akan baik - baik saja. Dan kau sudah mengatakan itu ribuan kali aku bahkan sampai mengingat semuanya " kekeh Liam. Memang Ana sudah mengatakan itu sangat sering dari kemarin bahkan sampai sekarang saat Ana mengantar Liam ke asramanya di sekolah bisnis terbaik New York dengan fasilitas mewah. Ana melakukan ini agar liam nyaman. Hari ini Liam akan mulai bersekolah.

Disekolah ini tepat seperti universitas hanya membutuhkan kan 3 tahun Liam akan mendapatkan gelar sarjana dengan umur muda. Ana sudah mengetes bahwa Liam itu Anak yang pintar. Liam mengatakan bahwa dari umur 5 tahun dia sudah diajari bisnis katanya keluarganya sudah memprediksikan hal ini akan terjadi. Bahkan liam mengatakan bahwa dia telah lulus SMA saat usianya menginjak 9 tahun. Ana bahkan sampai tidak percaya sebelum dia melihat ijazah di amplop yang dikirim Damiris. Dia aku bahwa Liam adalah Anak yang jenius.
"Ini karena Mom khawatir sayang" ucap Ana lembut.
" tidak ada yang perlu di khawatirkan aku akan aman " ucap liam sambil membelai pipi Ana. Membuat Ana tersenyum.

Dia agak khawatir Liam tak bisa berbaur karena Ana melihat selama beberapa hari ini. Liam hanya banyak bicara dan bersikap lembut saat bersama Ana tapi bersama orang lain Liam bersikap dingin dan tertutup
.
" Meskipun baru  beberapa hari Liam bersama Mom . Mom merasa sangat sayang kepada Liam, seperti Anak kandung Mom sendiri" ucap Ana memeluk liam dengan erat.

" aku tau Mom. Aku juga merasakan hal yang sama. Ahhh... sudahlah Mom aku hanya bersekolah di sini tidak sampai keluar benua " ucap Liam sambil terkekeh geli.

" ah.. kau ini tidak ada romantis romantisnya. Mom lagi mencoba melakukannya seperti di film - film " ucap Ana melepaskan pelukannya. Mencibikan bibirnya.

" sudahlah Mom. Aku menyayangimu. Cup " ucap Liam lalu mengucap bibir Ana kemudian berlari meninggalkan Ana yang melotot.

" Anak nakal" teriak Ana seraya tertawa..
" Hahahaha ha. " terdengar suara Liam yang tertawa.
....
Malam ini Ana kembali melakukan aktivitasnya yaitu. Melayani para pelanggan cafe Sudah jam 9 malam tapi para pengunjung cafe bukannya berkurang malah semakin membludak. Tapi Ana bersyukur karena sudah seminggu Billioneire itu tidak muncul dan berbuat keonaran di cafe.
" malam ini aku akan bekerja dengan tenang, karena dia tak datang lagi " batin Ana.
Baru saja Ana mengatakan itu pintu cafe telah terbuka dan menampilkan orang yang Ana maksud dengan diikuti beberapa bodyguar masuk mengikutinya dengan sebagian bodyguardnya berada diluar.
" Tuhan baru saja aku bersyukur, kau malah menghadirkannya aku tarik kembali ucap syukur ku" ucap Ana memandang Christian dengan sinis dan dibalas Christian dengan senyuman miring khas miliknya.

Ana buru - buru pergi dari tempatnya dan menuju dapur dia tak ingin ditunjuk untuk melayani pria kasar itu.

Jangankan melayaninya melihat wajah pria itu saja dia muak bukan main. Baru saja Ana mendudukkan tubuhnya terdengar suara James memanggilnya.
" Ana.." panggil James
"I...iya bos. " jawab Ana gugup karena tumben sekali Bosnya itu memanggilnya.

" Ana maukah kau membantu ku kali ini saja. Aku mohon" ucap James memohon
" tentu saja pak. Tidak perlu memohon" ucap Ana
" begini, bisakah kau layani Christian lagi kali ini. Meja nomor 12 " ucap James dengan nada memelas.

" kalau itu saya tidak bisa pak. Lagi pula kenapa harus saya masih banyak pelayan lain" ucap Ana menjelaskan.

" aku tau tapi ini dia yang meminta langsung. Kau tau siapa dia kan? Dia mengancam akan membakar cafe ini jika kau tidak menurutinya " ucap james

' sialan kau Christ, kalau saja kau bukan sahabat ku dan tidak mengancam ku dengan cara licik. Aku tidak akan mengorbankan gadis manis ini" batin James .

"Baiklah. Mana makanannya ?" tanya Ana pada james.
" Terima kasih Ana" ucap james seraya tersenyum. Dibalas anggukan oleh Ana seraya keluar membawa nampan berisikan. Steak dan wine terminal yang disediakan cafe ini.
Baru saja Ana keluar dia sudah melihat pemandangan yang merusak penglihatan matanya. Dia melihat Christian berciuman dengan wanita bergaun yang di fikirnya kurang bahan. Dia paling tidak suka ada yang berlaku tidak senonoh dicafe ini. Karena dia sangat menjaga nama baik tempatnya bekerja.
Dia melangkahkan kakinya kearah Christian dan meletakkan makanan serta wine itu kemeja. Dia mengambil nampannya dan menggunakan nampan itu memukul meja ( dia tak ingin mengambil resiko) sontak membuat pelaku tidak senonoh itu berhenti. Christian yang melihat Ana langsung menyuruh wanita tadi pergi. Dan tersenyum miring.
" ada apa?. Are you jealous.?" ucap Christian
" menjijikan. Anda bertanya ada apa. Apa anda tidak punya malu? Melakukan hal menjijikan didepan umum" ucap Ana marah.
" tidak ada yang bisa melarangku" ucap Christian.
Baiklah aku tidak akan melawan. Percuma berdebat dengannya. Batin Ana.
Ana berbalik ingin mengambil dessert karena tidak ingin berurusan lebih lama dengannya. Saat Ana ingin melangkahkan Kakinya. Suara Christian menghentikannya.
" kau mau kemana? "
" aku ingin mengambil Dessertnya " jelas Ana tanpa menoleh.

Ana kembali ke dapur dan mengambil dessert itu dan keluar. Baru saja keluar Ana dihadang ole Kevin pelanggan setianya dan langsung merangkul bahunya.

" night babe. Sibuk?" tanya kevin
" kau tidak lihat " ucap Ana sambil menghempas tangan kevin kemudian berlalu. Kemudian meletakkan makanan itu kemeja Christian lagi.  saat hendak kembali Christian menarik tangan Ana sehingga Ana terduduk dikurisi samping Christian.

" Apa yang kau lakukan.? Aku memiliki banyak pekerjaan" ucap Ana yang kemudian berdiri dari Duduk nya dan hendak pergi tapi lagi lagi ditarik Christian hingga terduduk tapi bukan terduduk dikursi tadi melainkan dipangkuan Christian.
Christian menyeringai.
" aku belum mengizinkannya." ucap Christian.
"Orang- orang melihat kita_" ucap Ana dengan keringat membanjiri pelipisnya. Dia takut. Belum pernah dia sedekat ini dengan pria kecuali Liam.
"Jangan pikirkan" kata Christian
"Kau benar benar tidak punya ma__" ucapan Ana terpotong saat dia merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. Matanya membuat sempurna saat menyadari bahwa Christian menciumannya . Dia memberontak tapi malah membuat Christian memperdalam ciumannya. Dia mendorong tengkuk Ana agar memperdalam ciumannya sedangkan lidahnya berusaha menerobos bibir Ana yang terkatup dia yang tak mendapat akses langsung menggigit bibir Ana, saat Ana hendak berteriak Christian menggunakan kesempatan itu untuk memasukkan lidahnya dia membeli lidah Ana dan mulai menggerayangi tubuh Ana.

Ana yang marah langsung menendang area selangkang Christian yang sudah mengeras otomatis membuat Christian menggeram dan melepaskan ciuman itu otomatis dia menggunakan kesempatan itu untuk berdiri.
Dia melihat semua orang menatapnya dengan terkejut.

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang