part 25

1.9K 74 0
                                    

Pergilah Christ .. aku tidak apa apa" ucap Ana mencoba tersenyum palsu lagi. Tapi Christian menggeleng
" PERGI BRENGSEK!!" jerit Ana. Melihat itu Christian pasrah
" baiklah, tapi jangan tinggalkan aku" ucap Christian berdiri lalu merapikan jasnya lalu berlalu tapi sebelum itu dia merunduk mencium dahi Ana sekejap. Ana memperhatikan Christian hingga hilang dibalih pintu
" aku tak bisa janji. Hiks.... Aku sudah tak tahan lagi Christ.. biarkan aku mengalah dan pergi agar tak merasakan sakit ini terus menerus. Ana menjatuhkan dirinya berbaring pada lantai kramik yang dingin meratapi nasib yang buruk pada hidupnya , nasib yang tak pernah pergi ari hidupnya.
Setelah beberapa lama menangis sendiri , Ana panic saat merasakan sakit yang begitu dahsyat pada perutnya , dia melihat kerencana kemari tak ada maid direncana. Mungkin maid tak berani masuk. Dia semakin panic saat melihat darah segar mengalir dari milinya. Dia teringat saat Christian menamparnya lalu..perutnya membentur meja. Wajahnya pucat..
" oh...no..no.. bayiku, jangan ambil dia Tuhan, biarkan dia menemaniku" ucap Ana berurai air mata. Ia sangat taku sekarang, meskpun awalnya diaa tidak menginginkan bayi ini ,tapi sekarang dis sangat membutuhkannya, meskipun ayah bayi ini tak menginginkannya, tapi ada ibunya.
" jika aku sampai kehilangannya aku tak akan memaafkan mu Christian." Ucap Ana lagi
" ALBERT.... ODETH... TOLONG!!!" teriak Ana. Mendegar nyonya mereka berteriak Albert dan odeth beserta pelayan yang dari tadi menunggu nyonya mereka memanggil merekapun langsung masuk
" nona...." Ucap ALBERT lalu bersimpuh disamping Ana
" nyonya.." ucap odeth melakukan hal yang sama.
" ba...yi ku..." ucap Ana membuat semua pelayanpun langsung memperhatikan arah pandangan nyonya langsung panic
" gawat nyonya.." ucap odeth..
" sakit... selamatkan bayiku. Aku tidak tahan" ucap Ana sambil mencengkram perutnya erat. Air matapun turut hadir menghiasi pipinya
" pelayan suruh siapkan supir, kita akan membawa nyonya kerumah sakit" perinntah albert membuat beberapa pelayan berlari dengan panic kearah garasi untuk memberi tahu supir.
" al...bert... pan..ngil...kan Liam. Jemput,,,dia.." ucap Ana. Terbata, entah mengapa rasa sakit diperutnya terus bertambah, dia hanya mampu berdoa pada tuhan agar bayinya selamat. Dia terus merapalkan doa agar bayinya selamat hingga kegelapan merenggutnya secara paksa.
" nyonyya.... Sadar..nyonya" ucap odeth sambil menepuk pipi Ana, berharap nyonya sadar.
" tuan mobil sudah siap" ucap seorang pelayang mebut albert bergegas mengangkat Ana menuju mobil
.....
Disisi lain .
Dialam sebuah pesawat pribadi miliknya Christian menatap tangannya sendiri dengan air mata menggenag dimatanya. Begitu terbayang saat dia menampar Ana dua kali menggunakan tangan itu. Hatinya sakit saat melihat tubuh Ana bergetar menahan tangis dan bekas tangannya dipipi Ana membuat rasa sakit dan penyesalannya bertambah. Seharusnya dia membatalkan janji ini , saharusnya dia mengungkapkannya sedari awal agar Ana tidak sesakit ini. Hanya satu yang dia harapkan agar Ana tidak pergi meninggalkannya.
Ada satu hal lagi yang menjadi fikiran Christian yaitu ucapan Ana tentang Julio. Bahwa Julio bukan Anak kandungnya.
***

Ana mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan cahaya yang memasuki retina matanya. Kesan pertama yang Ana lihat adalah ruangan yang begitu luas serba putih dan bau obat obatan yang menyengat . dia melepaskan alat bantu nafasnya lalu mencoba untuk duduk ,
"awww.." ringisnya saat merasakan perutnya yang terasa sakit, saat dia hendak berfikir, suara yang dia rindukan memangginya.
"mommy ...." Ucap seorang Anak laki laki diambang pintu diikuti dengan albert, odeth, james dan maggyy dibelakangnya.
" LIAM!!!" teriak Ana , dia bahkan hampir berlari dari kasurnya saat melihat liam. Dia begitu senang. Dia melupakan sakitnya
" tenanglah mommy, kau baru sadar jangan terlalu banyak bbergerak" ucap liam membuat Ana tersenyum, dia sangat merindukan ucapan dingin dan dewasa dari Anak ini.
" baiklah.... Tapi" ucap Ana menatap liam lalu albert...
" aku sudah tahu semuanya Mom, tidak usah dijelaskan lagi. " ucap liam seakan tahu fikiran Ana.
" Ana.... Aku sangat takut saat Albert mengabari james tentang keadaanmu" ucap maggy langsung memeluk Ana singkat.
" tidak apa . lagi pula.." ucap Ana terputus saat mengingat apa alas an ia dibawa kerumah sakit .
" albert... bayi ku" ucap Ana mentap albert. Tapi semua hanya diam. Membuat Ana histeris.
"tidak... bayi ku... katakAna.." ucap Ana histeris sambil meraba perutnya
" bayiku hiks..." ucap Ana menangis membuat Albert menghela nafas;
" tenang nona.." ucap albert
" bagaimana bisa tenang , bayiku" ucap Ana marah
" dengarkan saya nyonya... bayi anda selamat tapi" ucap albert membuat Ana menghela nafas lega
" tapi salah satu janin anda meninggal" ucap albert. Membuat Ana yang tadi merasa lega kembali meneteskan air mata
" bayi ku kembar dan meninggal salah satunya, bagaimana bisa..hiks" ucap Ana tersedu , melihat itu Liam naik ke ranjang yang sangat luas itu llalu memeluk mommynya.
" saya tidak tahu, saya lupa istilah medisnya nyonya, tapi kita harus bersyukur karena salah satunya bisa bertahan" ucap albert ( thor gak tau namanya apa, tapi memang benar bisa terjadi seerti itu thor keingat sama selebritis yg pernah ngalamin kyak gini. )
" tapi salah satu bayiku..." ucap Ana menangis meskipun dia sedang karena msih ada bayinya yang bertahan tapi dia tidak rela.
" pembunuh" ucap Ana lirih membuat semua orang yang ada dalam ruangan itu menunduk .
Ting...
Ana mendengar suara ponselnya berbunnyi tanda bahwa ada pesan masuk
" kenapa ponsel ku ada disini" ucap Ana bingung
" maaf nyonya , saya membawanya karena semenjak nyonya tidak sadar seharian ini ponsel anda terus berbunyi tanda pesan masuk. Saya tidak bisa membuka polanya.
" tidak apa, berikan pada ku" ucap Ana. Ana mengambil ponselnya lalu melihat pesan yang semua dikirim dari forlan .
Banyak sekali mulai dari foto Christian dan keluarga kecilnya bermain dipantai , berciumn dan lain- lain terpampang direncana. Membuat Ana semakin sakit.
" aku disini sedang sakit dan berjuang mempertahankan benihnya dia malah bersenang senang" ucap Ana miris.menahan sakit dihatinya
Ana membuka pesan terakhir dari forlan bahwa. Forlan akan memberikan bukti kelicikan Aurelia setelah Ana meninggalkan kota New York. Ana buru buru menghapus pesan terakhir forlan , dia menatap Liam yang dia tahu juga melihat pesan itu. Ana memberikan ponsel berisi gambar Christian dan Aurelia juga Julio yang sedang bersenang- senang. Melihat it membuat Albert malu sendiri dan james juga maggy terlihat geram.
" brengsek" umpat james, sedangkan yang lain hanya mengangguk setuju.
" Albert suruh semua orang yang mengetahui kehamilanku untuk tutup mulut katakan bahwa aku telah kehilangan bayiku" ucap Ana dingin. Ana memikirkan rencananya.
" diluar sudah malam, kenapa disini terang sekali" ucap Ana mencairkan suarencana,
" aku lupa, sebaiknya kalian pulang biarkan liam yang menemaniku, besok kalian bisa datang lagi" ucap Ana menatap mereka semua
" tapi..." ucap odeth
" tidak usah kawatir , aku baik baik saja, lagi pula ini rumah sakit " ucap Ana meyakinkan.
" baikalah" ucap james. Setelah berbicara sedikit semuanya pun pulang meninggalkan Ana dan liam

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang