part 34

1.8K 76 0
                                    

" AKU TAK BUTUH MAAFMU. AKU. TIDAK PEDULI,AKU HANYA MAU. KAMU" teriak Chris membuat Ana terpaku sekejap lalu kembali berjalan dengan air mata yang membasahi matanya, ia menerobos tubuh pria tegap tersebut dan berhasil. Ia membulat ketika melihat kedua Anaknya menatapnya khawatir.
"Mom, YOU oke? Bunyi senjata membuat aku dan caty panik jadi kami keluar. Tapi penjaga sialan ini menangkap kami." ucap Sean yang  kedua tangannya dipegang oleh empat pria berbadan tegap sedangkan Caty dipegang oleh 1 pria berbadan besar.
" lepaskan Anakku!" ucap Ana menahan emosi. Sudah ia katakan, jangan pernah menyentuh keluarganya dengan lancang. Ia bisa berbuat apa saja. Dengan gerakan tangan belasan bodyguardnya mengeroyok lima orang tersebut.
Dengan takut Caty menghambur dengan cepat memeluk Ana , membuat Ana berjongkok lalu menggendong Caty sembari memeluknya erat dan mengecup kepala Anaknya dengan lembut.
"Tenang sayang, tidak ada yang bisa menyakitimu jika ada mom" ucap Ana khawatir, ia menyuruh Sean bergegas ke mobil.
Tapi letusan senjata api menghentikan langkah mereka . aba tertegun. Menyadari kecerobohannya.
" siapa dia Ana? " tanya seseorang yang pasti adalah Christian
"SIAPA.DIA. ANA?" tanya Christian dengan penekanan disetiap katanya.
"Bukan .urusan.MU" ucap Ana tak kalah tegas meskipun dalam hati ia terus merapalkan doanya.
"Ana" ucap Christian dengan suara dalam dan mengancam, Christian tau , ia mungkin tak salah liat. Anak perempuan itu, menatapnya dengan tatapan tak bisa diartikan, mata itu sekelam matanya , warna rambut itu miliknya, serta wajah itu. Ia bukan Anak kecil lagi yang tak tahu situasi ini, ia bahkan sangat tahu.
"Dia, saudariku" ucap Sean kemudian. Ia mengerti tatapan Christian.
"Saudari? Ha-ha-ha. Aku tahu Ana kau tak pernah menikah setelah bersamaku. DIA. ANAKKU."  ucap Christian kemudian membuat tubuh Ana membatu, air matanya semakin deras, ia tak ingin Christian tahu, ini terlalu cepat, bagaimana jika Christian mengambil Caty darinya.
"Bukan. Bukan.bukan" bisik Ana ia memeluk Caty erat ia tak sanggup untuk kehilangan buah hati untuk yang kedua kalinya.
Sean mendekati Ana lalu memeluknya , ia tahu sebentar lagi ibunya pasti akan ambruk.
" tenanglah Mom. Tidak akan terjadi, kau tidak perlu memikirkan yang tidak-tidak " usap Sean menenangkan Ana.
"Mommy, don't cry. Aku tidak akan meninggalkan mommy. Ingat jika mommy menangis akan membuatku amat sangat sakit" ucap Caty. Ia mengangkat kepalanya dan menatap mata ibunya yang penuh ketakutan , ia menggeleng dan menghapus air mata Ana.
"Jangan membuatku sakit mom. Turunkan aku!" ucap caty membuat Ana menggeleng keras. Tandanya tidak boleh.
" mom. Percaya padaku" dengan berat hati Ana menurunkan Caty , mereka berbalik dengan Ana yang dipegang erat oleh Sean, karena ia tahu bahwa sewaktu-waktu ibunya akan jatuh.
"Kita bertemu tuan, well atau aku harus memanggilmu Daddy? " ucap caty dengan suara lembutnya sambil berkacak pinggang.
Membuat tubuh Christian mematung, sedang membenahi fikirannya.
"Terkejut melihat aku, aku tak menyangka kau benar-benar seperti yang aku pikirkan " ucap caty menggeleng dramatis. Membuat semua orang terkejut. Benarkah ia Anak lima tahun, pikir semua orang.
Christian masih membatu tak menyangka ucapannya ternyata benar ,dia Anaknya, tapi bukankah Anaknya telah tiada, ia menoleh menghadap Albert memberikan tatapan bertanya yang dibalas Albert dengan menunduk. Christian tahu semua orang menyembunyikan kebenaran darinya, semua orang.
"Kenapa? Kau terkejut melihat Anak yang tak kau inginkan berdiri di depanmu?" tanya caty dengan suara yang mulai mengecil, air mata sudah menggenang di pelupuk matanya, Ana maju menegur caty untuk menghentikan ini. Tapi dibalas gelengan oleh gadis kecil itu. Hari ini dia akan menumpahkan apa yang ia rasakan, kebencian, kemarahan, rasa rindu pada orang yang tidak menginginkannya, rasa iri yang ia rasakan pada teman-teman sebayanya, dan penderitaan mommynya.
" Terkejut melihat Anak yang hampir kau renggut hidupnya walaupun ia masih berbentuk segumpal darah? Apa salahku? Apa salah kami?  Jika kau tak inginkan kami kenapa kau membuat kami hadir di dunia ? " ucap caty kembali sesugukan ia menjatuhkan dirinya kejalan, otomatis membuat Sean menangkap tubuh adiknya membawanya ke pelukannya. Biarkan kali ini dia diam , ia tak ingin mencampuri urusan keluarga ini.
"I'm oke." ucap caty pada Sean. Yang dibalas anggukan olehnya.
"Hai.. Daddy. Bolehkah aku memanggilmu Daddy? Bolehkah Anak malang ini meminta sedikit kasih sayangmu? Bolehkah Anak menyedihkan ini merasakan pelukan hangat dari ayahnya?" ucap caty sesugukan, ia lelah berpura-pura menjadi Anak yang ceria , berpura-pura membenci ayahnya yang nyatanya ia rindukan, ia adalah Anak kecil yang merasa iri melihat teman-temannya mempunyai keluarga yang lengkap.
Ia menatap Christian yang tengah berjalan kearahnya dengan air mata di pipinya, tubuh itu jatuh dihadapan putrinya dengan kepala tertunduk. Biarkan kali ini dia melihatkan kelemahannya yang ia tutupi dengan sikap kejamnya selama ini.
"Aku lelah berpura-pura tegar untuk mommy, aku tak ingin membuat mommy semakin sedih" tangis caty pecah, sedangkan Ana syok mendengar penuturan Anaknya, benarkah ia sudah sangat egois.
Tangan Chris terulur memeluk putrinya, membuat Sean melepaskan pelukannya pada sang adik.
Caty menghambur ke pelukan pria yang nyatanya ayahnya, pecah sudah tangisnya ia sudah sangat menentikan ini menantikan rasanya dipeluk ayahnya, rasanya memiliki keluarga utuh, ia hanya Anak kecil yang tak kuasa menanggung kebencian terlalu lama.
"Maafkan, Daddy sayang" untuk pertama kalinya Seorang Christian Mark murrer Berkata maaf , penyesalan begitu tampak dalam dirinya.
"Aku sungguh tidak tahu akan adanya dirimu, maafkan daddymu ini yang sangat bodoh saat itu" ucap Christian membuat caty mengeratkan pelukan pada Chris.
Sedangkan di samping itu Ana menatap kedua orang itu, benar kata Sean caty hanyalah Anak kecil yang hatinya masih begitu suci, bodohnya ia merusaknya dengan membuat Anaknya membenci ayahnya, apakah ia akan termaafkan? Tapi apakah ia salah ? Ia sudah tak sanggup melihat Anaknya menderita, mungkin ia harus bersiap menerima kenyataan bahwa Caty akan lebih memilih Chris.
Memikirkan semua itu membuat Ana pusing, kepalanya sangat sakit, penglihatannya buram, ia tak sanggup menahan tubuhnya lagi, dan pada akhirnya ia terjatuh dan kegelapan langsung memakannya.
Bunyi jatuh itu menarik perhatian semua orang termasuk Chris dan Caty tak lupa pula Sean yang dari tadi mengamati mereka berdua, mereka sangat kaget, tapi tidak ada yang melebihi Sean tubuhnya membatu, ia syok melihat orang yang sangat ia sayangi jatuh dijalan dalam keadaan tidak dikatakan baik baik saja, ia bisa melihat mata itu dibasahi air mata, keadaan seakan menamparnya, dengan tergesa Sean Bagun dan berlari kearah Ana yang terbaring itu hal yang sama pun dirasakan Caty dan Ana.
"Mom, mommy, " ucap Sean panik dan menepuk pelan pipi Ana, tak kunjung sadar, ia panik, jangan sampai Ana kembali ke keadaanya beberapa tahun lalu, keadaan yang sangat depresi, bahkan hampir gila. Dia marah pada keadaan ini. Ia tak akan memaafkan siapapun jika Ana kembali seperti itu.
"Mommy" itu suara Caty yang sama paniknya.
Ia hendak menyentuh Ana
"JAUHKAN TANGANMU DARI MOMMYKU" ucap Sean berteriak pada Caty. Ini adalah kali pertama seorang Sean membentak adik tercintanya,
Dengan seluruh tenaga ia mengangkat tubuh Ana dan berjalan ke mobilnya .diikuti Christian dan Caty yang sudah menangis tersedu-sedu.
"Jika sesuatu terjadi padanya, ataupun kembali seperti dulu, aku tak segan-segan membunuh kalian berdua" ucapnya dengan kejam lalu masuk kedalam mobilnya dengan Ana masih di pangkuannya. Ia meninggalkan Caty bersama Chris yang syok. Sungguh Sean sangat takut sekarang, membayangkan bagaimana jika Ana kembali seperti dulu.
" kerumah sakit terdekat" ucapnya, tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah Ana yang semakin dewasa, wajah itu tirus , mata yang sembab dan kantung mata yang menghitam.
"Mom, aku tak akan memaafkan diriku sendiri, jika kembali terjadi sesuatu padamu. " ucap Sean dengan air mata yang mengucur di pipinya. Ketakutan sangat mendominasi dirinya.

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang