part 18

1.7K 80 0
                                    

Ana terbangun dari tidurnya tepat jam 3 pagi saat merasakan rasa pusing serta mual yang sangat hebat serta rasa kram yang melanda perutnya dengan hebat .Dengan cepat ia berusaha bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dengan berpegangan pada dinding agar tak membuatnya terjatuh. Saat tiba dikamar mandi dia mulai memuntahkan apa yang ada dalam perutnya , setelah beberapa lama dia masih saja terus merasa mual meskipun sudah tak ada lagi yang keluar. Dia mulai membersihkan dirinya , dan seketika tubuhnya luruh kelantai, dia merasa tak sanggup menopang tubuhnya yang terasa sangat lemah, apa karena dia tak makan tadi saat kembali dari kamar Christian , dia malah menangis hingga kegelapan penjemputnya.
Pikirannya tertuju pada suatu hal . tamu yang selalu dating setiap bulannya , harusnya dia mendapatkannya 2 minggu yang lalu. Tapi apa mungkin..
" tolong jangan sekarang tuhan..." ucap Ana saat menyadari hal itu, tubuhnya semakin meluruh kelantai dengan suara isakannya yang semakin terdengar. Di sellu menyangkalnya dengan mengatakan ini terlalu cepat.
Saat tak sanggup lagi menahan dinginnya lantai keramik dalam wc dia berusaha kembali kekamarnya dengan tertatih tatih. Dia memutuskan untuk memberi tahu kepada Christian akan kemungkinan ini. Hatinya langsung kecewa saat tak mendapati Christian berada dikamarnya, bukankah setiap malam Christian selalu tertidur dikasur itu bersamanya memeluknya hingga terlelap. Tapi sekarang kenyataan pahitlah yang harus diterima.
Apa dia ada dikamarnya. Batin Ana
dia menekan bel yang berada atas nakas yang terletak disampingnya untuk memanggil pelayan, bukannya dia ingin merepotkan para pelayan yang seharusnya sedang terlelap , tetapi apa boleh buat rasa mual dan pusing ini tak bisa ia tahan. Dia menghaus air matanya saat mendengar pint diketuk, dengan segera dia mempersilahkan orang yang diyakini adalah pelayan.
" maaf nona ada yang bisa saya bantu" Tanya pelayan muda itu
" aku yang seharusnya minta maaf sudah mengganggu mu jam segini" ucap Ana sambil menunduk untuk mencengkram perutnya yang dirasa sangat kram.
" tidak apa- apa nona" ucap pelayan itu lagi
" bisakah kau membuatkan ku , teh mint dan biscuit asin malam ini, aku sangat membutuhkannya" ucap Ana menatap pelayan itu sendu.
": baik nona, akan segera datang . kalau begitu saya permisi" ucap pelyan lalu berjlan untuk keluar tapi belum empat dia mencapai pintu Ana menanyakan sesuatu yang sedari tadi ada dikepalanya.
" apa Christian ada dikamarnya?" Tanya Ana penasaran.
" tidak nona, dia tidak pulang sedari tadi, saya permisi" ucap pelayan itu kemudian meninggalkan Ana yang terdiam kaku . dengan sebulir air mata jatuh membasahi pipinya.
Dia mengambil handphone yang sedari tadi tergeletak diatas ranjang, berniat untuk menghubungi Christian . tapi belum sempat dia menekan nomor Christian, muncul pesan yang dikirim sekitar jam 9 malam tadi, dari Forlan. Firasatnya mulai buruk.
Yang benar saja dia melihat dengan sangat jelas Christian sedang memeluk pinggang seorang wanita dengan posesif pada salah satu hotel bintang lima.
Dengan pesan dari forlan.
Aku tahu ini akan membutmu terluka tapi aku harus memberi tahu mu. Dia tidak mencintai mu.

Ana yang membaca dan melihat itu hanya bisa menutup mulutnya menahan isakan yang sudah tak dapat ia tahan, bahkan rasa mual dank ram itu hilang seketika digantiakan dengan rasa sakit yang berlipat ganda lebih sakit pada hatinya, seakan seseorang dengan segaja menacapkan belati menghunus jantungnya untuk membuatnya berhenti berdetak. Dengan susah payah dia menahan tangisnya saat mempersilahkan pelayan yang membawa apa yang dimintanya masuk. Pelayan itu hanya menatapnya bingung lalu pergi dengan menutup pintu.
Setelah pelayan menutup pintu dia sudah tak mamou lagi menahan tangisnya, dia menumpahkannya sambil memukul dadanya untuk menghilangkan rasa sesak itu tapi tak bisa. Dengan tangan bergetar dia membuka kembali handphonenya sambil sesekali menghapus air matanya , dia membuka pesan yang dikirimkan forlan sekitar jam sepuluh malam tadi, dengan berusaha menguatkan hatinya, dia membukanya. Sekali lagi air mata lagsung jatuh dari mata yang sudah bengkak akibat menangis . wanita mana yang tak menagis saat melihat foto orang yang dicintainya sedang berciuman dengan intens didalam sebuah kamar .
Dengan pesan yang tak luput dari forlan :
jangan menunggunya untuk malam ini , dia tidak akan pulang , dia sedang asyik bercinta dengan kekasih lamanya.
Seakan tak cukup dengan semua foto yang forlan kirimkan , dia semakin sesak saat mendengar rekaman suara dimana yang dia tahu adalah suara Christian dan Albert .
" lepaskan salah satu dari mereka , tuan " ucap seseorang yang dia tahu adalah Albertereka untuk mendampingi hidup anda, siapa yang akan anda pilih?" ucap Albert. Terdengar jeda yang cukup lama membut Ana dengan meremas jantungnya karena dia tahu siapa yang akan Christ pilih.
" tentu saja aku memilih, Aurelia ibu dari Anak ku " ucap Christian membuat Ana yang mendengar pilihan Christian hanya bisa mengeluarkan airmata dengan tangan yang membekap mulutnya. Ini sakit. Batin Ana
" bagaimana dengan nyonya Ana ?" ucap albert lagi.
" itu akan akau urus, jangan sampai dia tahu. Aku tak bisa melepaskannya" ucap Christian.
"CUKUP!!! " ucap Ana lalu mematiak ponselnya sambil bergelung diatas kasur seperti janin dia bahkan tak sanggup menyentuh tehnya.
" hiks... kau jahat. Membuatku masuk kedalam kehidupanmu dengan paska, setelah hatiku menerima mu kau malah menginjak- injaknya layaknya hatiku tak berguna hiks..." hatiku hancur.

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang