part 22

1.8K 75 0
                                    

" apa aku juga tak berguna , Christ. Apa aku membuang- buang waktumu. JAWAB!! Christt"
Teriak Ana frustasi membuat para pelayan dan penjaga terkejut sekaligus iba mendegar ucapan Ana. Mereka semua menyayangi Ana. Gadis yang ceria dan bersahabat kini bagai orang gila. Christian memerintahkan semua pelayan dan penjaga keluar kecuali albert, james, odeth, dan maggy.
" tenang Ana, semua tak seperti yang kau kira" ucap Christian dengan tenang, mencoba tak emosi.
Aku tenang Christ...tapi aku terbakar dalam api kepedihan yang kau buat. Tak seperti yang aku kira, lalu apa Christ, ini nyata. Teriak batin Ana.
Dia tak ingin mengeluarkan sumpah serapah itu pada Christian, ia harus bersabar untuk rencana forlan.
" tak seperti yang kukira bagaimana ? aku sudah lelah Christian. AKU LELAH !!!" UCAP Ana lalu menjatuhkan tubuhnya tepat disofa yang berada dibelakangnya.
" tenang Ana, husss" ucap maggy yang seraya menghampiri Ana lalu memeluknya.
Sedangkan Ana hanya menatap Christian kosong lalu menatap Albert dengan memohon agar albert membawanya kekamar, dan albertpunlangsung mengerti tatapan itu.
" tuan james , bisakah Ana membawa nona kemarnya dulu . biar aku yang mengurus ini " pinta Albert karena dia harus menjelaskan ini dulu pada tuannya yang berengsek .
" baiklah. Maggy bantu aku" ucap albert , lalu baru saja dia memegang bahu Ana , suara lantang menginstruksinya.
" APA- APAAN INI , JANGAN MENYENTUHNYA" ucap Christian marah saat melihat James menyentuh Ana.. dia tak ingin siapapun menyentuh Gadisnya selain dirinya
"Tuan...biarkan saja dulu" ucap Albert menenangkan tuannya. Saat Christian hendak berbicara , terdengar suara tertawa yang terdengar memaksa.
" hahahah.... Jangan melarang orang lain untuk menyentuh ku. Kau tak berhak" ucap Ana menatap tajam kearah Christian
" lagipula aku tak pernah melarang wanita manapun untuk menyentuhmu. Upsss, hahaha, aku salah bukan wanita yang menyentuhmu TAPI KAU YANG MENYENTUH BAHKAN MEMBELAI MEREKA" ucap Ana menekan setiap ucapannya membuat Christian bingung tentang apa yang dikatakan Ana. Tapi kemudian dia hendak marah tapi dia kembali ditenangkan olleh Albert.
" sudalah, biar saya saja yang membawa nona keatas" ucap Albert lalu menggendong Ana ala bridal style . meskipun umurnya hampir setengah abad tapi jangan ragukan kekuatannya.
Albert pun pergi meninggalkan Christian sendiri karena james dan maggy kembali , karena merasa tak perlu ikut campur dalam masalah Christian meskipun ada rasa kasian melihat Ana .
Setelah beberapa lama menunggu albert kembali keruang tadi. Terlihat bahwa Christian memandangi kue itu lekat.
" tuan.." ucap albert . lalu duduk dihadapan Christian tanpa diizinkan. Bukannya dia tidak sopan , tapi begitulah dia.
" Al.... apa yang sebenarnya terjadi" ucap Christian masih tetap menatap kue itu.
Sedangkan albert yang mendegarkan itu lalu mencaci tuan dan orang yang dianggapnya Anak itu dalam hati...
" ahhhhh.... Hari ini ulang tahun nona Ana" ucap albert
" kenapa kau tak mengingatkan ku " ucap Christian sambil menatap Albert tajam, bahkan siapapun yang melihatnya pasti memilih mati dari pada menyaksikan tatapan itu. Tapi albert malah tertawa miris.
" hkhkhk, tuan  tuan, bahkan saya tak ingat kerena selalu mengurusi urusan anda. Tapi untung ada tuan james dan nona maggy yang mengingatkan saya" ucap Albert seraya mengeluarkan nada mengejek pada tuannya
" TAPI SETIDAKNYA KAU BISA MENGABARIKU " ucap Christian marah. Karena jika saja Albert mengingatkannya dia akan memberi kado untuk Ana, dan tidak akan terjadi kejadian seperti tadi.
" well. Tuan. Mengabari anda, saya sudah berusaha menghubungi anda. Tapi anda tidak menjawab telepon saya" ucap Albert meletakkan kedua tangannya kedepan meja lalu menondongkan badannya kedepan. Tak ada rasa takut, karena dia berani bertaruh Christian tak bisa melarang atau memarahinya.
" astaga,, aku mendiamkan handphone ku." Ucap Christian lalu mengacak rambutnya frustasi.
" hahaha, tuan. Aku tahu mengapa anda tak mengangkat telepon, karena anda terllalu sibuk " sindir Albert. Dengan wanita itu. Lanjutnya dalam hati
" iya , Albert aku sangat sibuk dan lelah hari ini" ucap Christian
Sibuk karena wanita yang membuat mu hancur dulu dan lelah karena menikmati hari dengan keluarga kecilmu. Cibir albert dalam hati
" albert mengapa Ana terlihat sangat kacau dan kurus" Tanya Christian menyuarakan apa yang dari tadi menari- nari dalam benaknya
" begitu sibukkah anda sampai melupakannya, melupakan wanita yang sudah mengisi hari  hari anda akhir akhir ini " ucap albert.
" jawab saja Albert , tidak usah menyindirku . dan terlalu berbelit belit" ucap Christian memberi tatapan dingin pada albert
" nona seperti itu karena anda tuan ." ucap Albert membuat Christian mengeryit bingung
" karena aku" ucapnya bingung
" nona menunggu anda pulang beberapa hari terakhir ini, bahkan saya harus menggendongnya saat ketidran diruang tamu saat tengah mallam karena menunggu anda. Dia bahkan tak memperhatikan makannya , dia terus menangis setiap malam tapi saya tidak tahu kenapa" ucap albert , tapi dia berbohong saat mengatkan tidak tahu karena apa.
" dia tak seceria dulu tuan. Bahkan , apa anda tahu? Saat kami memberi kejutan padanya dia terlihat habis menangis lagi, dia tersenyum tulus hanya sekilas dan selanjutnya senyuman itu dipaksakan, saya tahu kenapa dia mengharapkan anda pulang dan berdiri disalah satu dari kami memberinya kejutan memberinya ucapan selamat" ucap albert samba menunduk, dia menetaskan air mata mengingat Ana yang begitu tersiksa
" apakah benar seperti itu? Apakah dia seperti itu karena aku ? jika ya aku sangat menyesal dan merasa bersalah" ucap Christian nAnar , entah mengapa ada sebagian dalam dirinya merasa sangat sakit membayangkan Ana yang seperti itu karenanya.
" tidak apa apa tuan , anda bisa memperbaiki ini semua" ucap albert menenagkan, dia akan membantu tuannya untuk ini
" bagaimana caranya?" ucap Christian menatap albert
" jika anda ingin, saya akan mempersiapkannya besok, saya akan memesan meja disalah satu restoran untuk anda " ucap albert.
Baru saja Christian akan mengiyakan itu dia teringat bahwa dia telah berjanji pada Anaknya dan Aurelia untuk pergi berlibur besok.
" untuk besok aku tidak bisa. Yah aku harus memberitahumu , aku akan pergi berlibur mulai besok bersama Aurelia dan Julio ke salah satu pulau pribadiku. Jadi aku minta kau mengurus pekerjaanku dulu dan menjaga Ana " ucap Christian membuat Albert menggeleng gelengkan kepalanya sambil tetsenyum
"owh, baiklah, tuan tapi sebaiknya besok anda jangan melewatkan sarapan dengan nona besok dan jangan lupa untuk memberinya alasan agar dia tak semakin tersiksa" ucap Albert tersenyum pasrah sedangkan alam hatinya dia kecewa pada tuannya dan sesekali mengutuk sikap tuannya.
" tuan , saya ingin memperingatkan anda lagi. Pilih salah satu dari mereka. Tanyakan pada hati anda. Jangan sia- siakan yang mencintai anda dengan tulus. Jangan sampai anda membuat wanita itu tersakiti dan pergi meninggalkan anda dan tak akan kembali lagi" ucap albert lalu berdiri meninggalkan Christian yang mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih.
" jika dia pergi, akan kubuat dia kembali bagaimanapun caranya" ucap Christian bagai janji sang kegelapan yang siap bertempur kapan saja untuk mengambil apa yang menjadi miliknya.

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang