part 2

4.8K 208 2
                                    

Ana sedang duduk di bangku halte bus yang akan dia tumpangi untuk pulang.Ana dengan sabar menunggu meskipun dia sudah kedinginan akibat cuaca dingin yang menusuk ke dalam tulangnya. Ana sudah biasa menununggu sendiri seperti ini jadi dia tidak takut.
Saat asyik menunggu bus dengan menggosokkan tangannya. Dia melihat seorang pria tua didepan halte berusaha untuk ketempat duduk yang ditempati Ana dia jatuh akibat dingin yang menembus kulit tuanya yang hanya dilapisi kaos compang camping dan celAna pendek bahkan dia tidak memakai alas kaki.

Melihat itu Ana langsung menolong pria tua itu dan membawanya ketempat duduk halte.Ana merasa iba melihatnya .
"Sir, are you oke. ?" tanya Ana setelah mendudukkan pria itu dan dia duduk di samping pria itu dengan saling berhadapan.
"Saya,kedinginan" ucap pria tua itu dengan memeluk dirinya sendiri.
Mendengar ucapan pria tua itu dia langsung teringat selimut yang Maggie berikan padanya dicafe. Ya itu selimut Ana yang tertinggal dirumah Maggie saat menginap. Dia langsung mengambil selimut itu dan membungkuskannya pada pria tua itu.
"Aku tau pasti, Anda kelaparan " ucap Ana . dan langsung memberikan makanan yang ada diatasnya sebenarnya makanan itu untuk makan malamnya nanti tapi melihat kondisi pria itu dia tak tega. Lagi pula masih ada mie instan dirumah.
"Terima kasih." ucap pria itu kemudian memakan makanannya sambil sesekali meminum air yang Ana berikan.
Sesekali Ana bercerita bahkan bercanda dengan pria tua itu membuat keduanya tertawa lepas tanpa memperdulikan keadaan sekitar.
Tanpa Ana sadari bus sudah datang membuat dia harus meninggalkan pria tua tersebut. Ana bisa melihat orang itu masih kedinginan jadi dia melepas jaketnya dan memakaikannya pada pria tua itu dan melepas kaos kakinya dan memakaikannya pada pria tua. Ana hanya berpikir supaya pria tua itu tidak kedinginan malam ini ,tanpa memperdulikan dirinya .dia berpikir beberapa menit lagi dia akan sampai dirumahnya dan terbebas dari rasa dingin.
Sebelum Ana menaiki bis dia membuka tasnya lagi dan memberikan sejumlah uang pada pria tua itu , meskipun dia sendiri kekurangan. Pria itu berusaha menolak tapi dipaksa oleh Ana untuk mengambilnya jadi dia mengambilnya.
"Terima kasih atas kebaikan MU. Semoga Tuhan selalu menyertai langkahmu" ucap pria tua tersebut yang dibalas anggukan oleh Ana. Kemudian naik ke bis.
Disisi lain....
Sebuah mobil mewah berwarna hitam dari tadi mengawasinya. Seorang pria menggunakan Armani biru dengan kemeja putih duduk dengan santainya dikursi penumpang. Ada rasa yang sangat kuat untuk memiliki gadis yang dia amati sedari tadi, tapi dia harus menahannya agar gadis itu tidak lari dan takut padanya.

"Gadis bodoh, kenapa dia memberikan jaket dan kaos kakinya, apa dia ingin mati kedinginan" ucap pria itu menahan emosinya.
Dia menyuruh supir sekaligus tangan kanannya untuk mengikuti bis yang ditumpangi gadisnya.Setelah berapa menit mengikuti dia melihat gadisnya turun dari bis kemudian berjalan kaki sekitar berapa meter sambil memeluk dirinya yang kedinginan menuju kediamanya.

"Sekarang aku tau dimana tempatmu" ucapnya menyeringai.
***
Ana memasuki apartemennyaemannya yang sudah tua tapi tetap indah dan Nayaman karena Ana selalu merawatnya. Apartemen miliknya memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi satu dapur dan ruang tamu mini . Ana hanya menempati satu kamar saja kamar lainnya Ana gunakan untuk teman Ana yang datang menginap.
Ana membuka kamar dan menghempaskan tubuhnya ranjang.
"Apakah pria tua itu masih kedinginan?" tanya Ana pada dirinya sendiri.
"Kenapa Anaknya tega meninggalkan pria tua itu ?" tanya Ana lagi
Di halte tadi Ana sempat bertanya kepada orang tua itu. Ternyata dia memiliki dua Anak tapi Anaknya meninggalkannya. Ana bangkit dari kasurnya dan mengambil foto kedua orang tuanya dan kembali berbaring...
"Kenapa mereka tega sekali pada orang tuanya.Sedangkan aku disini merindukan sosok orang tuaku" ucap Ana dengan sedih. Matanya sudah digenangi air matanya.
"Ayah...ibu... Mengapa kalian meninggalkan ku sendiri... Disaat aku masih sangat membutuhkan kalian....aku sangat ingin seperti Anak Anak lain memiliki orang tua yang selalu mengelus rambutnya saat menangis, aku juga ingin merasakan pelukan kalian disaat aku menangis karena tak sanggup menahan beban hidupku, aku ingin kalian ada disaat aku bangun dan menyambutku dengan pelukan dan kecupan kalian... Hiks...tapi kalian malah meninggalkan ku begitu cepat.." ucap Ana dengan air mata yang menggenangi mata indahnya dan pipi mulusnya...
Ana terus menangis memeluk foto kedua orang tuanya dan tanpa dia sadari akhirnya ia terlelap..

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang