Tidak ada seorangpun yang akan tahu dimana dan kapan dia akan jatuh cinta , dan kepada siapa dia akan mencinta , karena tak seorangpun dapat memilih dan mengatur itu,
~ Anastasya ~
Pagi - pagi sekali Ana sudah sibuk didapur , dia melarang semua pelayan mendekat dan membantunya memasak , dia sengaja bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan untuk Christian karena dia tahu jika Christian melihatnya berada didapur dia akan marah apalagi sedang memasak jadi untuk menghindari itu dia bangun sangat pagi untuk memasak .
" nyonya , bagaimana jika Tuan melihat dia akan memarahi anda , dan memecat kami " ucap Odeth dengan cemas . dari tadi dia berdiri bersama pelayan lain untuk mengawasi Nyonya mudanya , karena jika sesuatu melukai Tangan Ana sudah dipastikan mereka semua bukan hanya sekedar dipecat tapi bisa bisa dipenggal.
" tenanglah odeth, itu tidak akan terjadi lagipula dia sedang tidur pulas jadi tidak akan terbangun " ucap Ana tanpa melihat Odeth. Pipinya bersemu merah saat memikirkan bagaiman Christian tidak pulas setelah adegan panas yang melelahkan yang mereka lakukan.
" tapi..." ucapan Odth terpotong saat dia melihat tuannya sedang bersandar dipintu dapur dengan keadaan telanjang dada sambil bersedekap membuat pelayan muda yang melihat itu tersipu malu.
Tadi Christian terbangun dan panic saat melihat Ana tak ada disampingnya , jadi dia langsng keluar kamar dengan menyambar celana piyamannya lalu keluar , disaat dia mendengar keributan di dapur dia menghampiri dapur itu lalu menajamkan pendegarannya , dia sangat marah saat mengetahui bahwa Ana berada didapur. Tapi dia urungkan saat mendegar nada riang Ana. Christian melihat semua pelayan menatap takut padanya saat dia bersandar didepan pintu. Dia mengintruksikan kepada semua pelayan menggunakan kibasan tangannya untuk keluar.
" jangan kawatir Odeth, dia tidak akan tahu . sebentar lagi ini selesai dan setelah selesai aku akan kembali kekamar seolah taku tidak melakukannya dan kalian tinggal menghidangkan ini untuknya nanti. Jadi tenangah dan jangan berisik ." lanjut Ana saat mendegar ucapan odeth terpotong tanpa berbalik sedikitpun dia sedang sibuk menggoreng nasi diwajan.
" sangat cerdik " ucap Christian dengan gemas , dengan tingkah Ana yang sangat pandai menyusun strategi.
" memang aku sangat cer..." ucap Ana terpotong saat menyadari suara itu dan tubuhnya membeku. Matilah aku. Batin Ana. Dia buru - buru mematikan kompor agar nasi yang dia buat dengan susah payah tak menjadi gosong.
Ana masih tak berani membalikkan tubuhnya , degup jantungnya semakin bertambah kencang saat dia menyadari Christian berjalan mendekat dan mengurugnya dengan kedua tangan kokoh milik pria itu dengan bertumpu pada meja dapur.
" apa yang kau lakukan isini ? hmm" ucap Christian tepat dibelakang telinga Ana membuat bulu kuduk Ana berdiri
" aa...ku.."
" ternyata kau gadis yang sangat nakal yah" ucap Christian memotong ucapan Ana dengan menurunkan bibirnya keleher jenjang Ana yang mulus dan terpampang jelas karena Ana mencepol rambut coklannya .
" aku.... Ti..akhhhh" ucapan Ana terpotong dengan desahan saat Christian menggigit kecil leher Ana meninggalkan jejak kepemilikan pada leher Ana .
"apa aku harus menghukummu ?" ucap Christian dengan seringai kecil pada bibirnya. Dengan tangan yang sudah mengelus paha mulus Ana yang terpampang dengan jelas karena Ana hanya menggunakan kemeja Christian yang kebesaran dengan CD Dan bra didalamnya.
"tiiidak lagi, aku lelah " ucap Ana dengan cepat saat Christian mengucapkan itu karena dia sangat tahu hkkuman apa yang dimaksud dengan Christian.
Christian tersenyum geli melihat reaksi yang Ana berikan. Ternyata sangat menyenangkan menggodamu , sayang. Batin Christian. Engan gemas Christian membalik tubuh Ana menjadi menghadap padanya. Ana hanya bisa bersemu merah lalu menutup matanya melihat Dada bidang Christian dengan enam kotak sempurna pada tubuhnya, membuat Christian tambah ingin menggoda Ana.
" kenapa kau menutup mata mu hmm?" ucap Christian lalu mengecupp bibir merah muda Ana yang terlihat bengkak akibat ciuman panas mereka semalam. Setelah mengecup bibir Ana , Ana hanya menggeram untuk memperingatkan.
" kenapa ? apa kau malu ?" ucap CChristian mengecup bibir Ana lagi. Tapi Christian hanya mendapat gelengan sebagai jawaban dari Ana .
" jangan malu , kau bahkan sudah melihat lebih dari ini , bahkan kau..." uccapan Christian terpotong saat menyadari tangan mungil Ana sedang membekap mulutnya dengan mata Ana yang melotot padanya dengan pipi bersemu merah seperti buah tomat.
" kau..." ucap Ana.
Christian melepaskan tangan Ana dari mulutnya lalu mengenggam kedua tangan mungil itu lalu mengecupnya setelah itu melepaskannya lalu memindahkan tangannya paa pinggang Ana untuk menariknya lebih dekat.
" aku kenapa ? apa aku salah mengucapkannya , bukankah seharusnya kau sudah terbiasa melihat ku seerti ini, bukankah setiap malam kau meihatnya bahkan menikmatinya ?" ucap Christian.
" Christiann!!!" ucap Ana lalu memalingkan wajahnya yang semerah tomat agar tak dilihat oleh Christian.
" apa, sayang" ucap Christian
" Christian, hentikan !!! bagaiman jika pelayan melihat kita?" ucap Ana memperingati Christian lalu menengok kesamping kanan dan kiri melihat apakah ada pellayan yang memergoki mereka.
" biarkan saja . aku bahkan bisa mencumbumu dan memasuki mi didepan mereka " ucap Christian menyeringai .
"CHRISTIANNNN!!!!!" ucap Ana sambil memukul lengan berotot Christian dengan kecil.
"HA..HA..HAHAH haha.." tawa Christian menggema seisi ruangan membuat Ana takjub melihat tawa Christian yang begitu merdu, di tak menyangka Christian bisa tertawa selepas ini, apalagi baru kali ini Ana melihat Christian tertawa lepas bukan seringan cabul lagi. Para pelayan yang mendengar suara tertawa tuan mereka pun takjub bukan main, mereka membatin bahwa ternyata tuan mereka juga bisa tertawa rupanya.
Christian menghentikan tawanya saat melihaat Ana menatpnya dengan takjub dan lembut . dia tersadar bahwa baru kali ini dia tertawa selepas ini lagi, hanya karena tingkah Ana yang menggemaskan.
" aku tau aku tampan, jangan menatapku begitu karena tatapanmu membuatku ingin memakanmu" goda Christian lagi. Ana hanya melotot lalu melepakan diri dari rengkkuhan Ana. Dan kembali ke kesibukan awalnya tanpa menghiraukan Christian yang mengoceh terus menerus karena ada didapur dan sesekali meggoda Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Millionaire
Roman d'amourDILARANG KERAS MENGUTIP, MENYUNTING, MENYIMPAN DAN MENYEBARLUASKAN DALAM BENTUK APAPUN, SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI KARYA TULIS INI TANPA IZIN DARI PENULIS. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG. THOR PINDAH LAPAK!!! SEBAGIAN CERITA DI PRIVAT!!! HARAP...