part 36

1.8K 62 0
                                    

Langkah dan derit pintu menyita perhatian Ana yang tengah mengelus lembut kepala Sean yang berbaring dipahanya. Mereka berdua telah mempertimbangkan dan telah mengambil keputusan, Dan Mereka menyerah, benar benar Menyerah.
"Mommy?" Suara lembut itu menyapa mereka.
Ana menatap gadis kecil didepan pintu begitu pula Sean.
" Hai... Kemarilah, Ayo!!!"  Panggil Ana.
Dengan ragu Gadis  kecil tersebut  melangkah kearah mereka . Diikuti dengan pria besar dibelakangnya. Yang membuat Ana takut dan degdegan secara bersamaan.
"Mommy. Maafkan aku"  ucap gadis kecil yang tak lain adalah Caty seraya menatap Ana dan Sean yang kini telah duduk disamping Ana.
"Untuk apa Sayang?" Tanya Ana seraya membantu Caty untuk duduk diranjang rumah sakit miliknya.
" untuk tadi dan untuk semuanya" ucap cat
"  Hussss... Tak ada yang salah sayang" ucap Ana sambil mengelus rambut Caty.
"Tapi.." ucap Caty terpotong.
" sudah sayang, mom mengerti" ucap Ana lembut.
Dengan air mata yang berderai Caty Menerjang Ana, dan memeluknya Erat.
" Mommy, aku tahu ini tidak mungkin. Tapi bisakah kita bersama seperti keluarga yang aku impikan, Daddy, Mommy, aku dan Kak Sean." ucapan itu membuat tubuh Ana mematung.
"Tidak. Akan" ucapan dengan geraman itu menyita perhatian semuanya.
"  Jika kau ingin Pergi, Silahkan. Tapi, Mom tetap bersamaku." ucap Sean berapi. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah sudi membiarkan Ana bersama Christian. Ia takut Ana kembali dilukai, dan kecewa Meskipun ia tahu Jika rasa Ana pada Christian Masih sama.
" Kak..." ucap Caty menatap Sean memohon.
" Jangan paksa aku. Aku bahkan tak segan Membunuhmu jika kau masih memaksa"  Kata Sean dengan mengancam.
"Cukup!!! Jangan berani menyentuh putri ku" Seseorang yang sedari tadi diam akhirnya Angkat bicara. Yah. Christ tidak bisa membirkan Rencananya dirusak oleh Bocah ingusan macam Sean
" Hahaha. Putri? Sungguh?" tanya Sean mengejek.
"Sean..." ucap Ana lembut, jika tidak hal ini akan menjadi besar.  Ia tau watak kedua pria itu.
"  sayang, bawa adikmu keluar! Aku ingin berbicara dengan Christ" ucap Ana Menatap Sean lembut. Ana ingin mengakhiri semuanya, ia ingin hidup tenang.
"No. Mom" ucap Sean menatp Ana, ia tak ingin Ana bersama Brengsek itu lagi. Tak peduli Tentang Cinta mereka.
" Sean..." mendengar Ana menyebut namanya dengan sangat lembut membuat Sean mau tak mau menurutinya.
Dengan sedikit kasar ia Menarik Caty dari ranjang rumah sakit dan berjalan keluar serta menutup pintu dengan bantingan keras , membuat Ana menggelengkan Kepala.
" Ana..." ucap Christ. Seraya melangkah maju mendekati Ranjang rumah sakit Ana.
" Ana... Aku" ucap Christ terbata ia. Duduk dikursi samping ranjang Ana sambil Menatap Wanita yang memegang hatinya, wanita yang pernah ia sakiti dengan begitu kejamnya sampai hancur tak tersisa, Wanita yang ia sia-siakan demi wanita masa lalunya.  Ia tau Ana membencinya tapi ia juga sangat yakin bahwa Ana masih Mencintainya.
" Aku ingin kita Mengakhiri semua ini" ucap Ana Menatap Christ tanpa ekspresi.
" Mengakhiri apa ? " Christ bingung, apa yang ingin Ana Akhiri.
" Aku... Aku ingin kita mengakhiri semua kebodohan ini. Aku ingin kita hidup masing-masing, hidup seperti semula dimana kita tak saling mengenal, kita hidup tanpa beban memikiran ego dan kegilaan ini." ucap Ana menatap Christ yang tengah menatapnya juga, ia yakin Christ ingin meledak dilihat dari rahangnya yang mengeras, Ana mengalihkan tatapannya. Karena jika tidak Ia akan menangis.
" Aku. Tidak. Bisa" ucap Chris dengan penekanan. Ia tidak bisa melepaskan Ana. Ia tidak ingin melakukan kebodohan untuk kesekian kalinya.
" Christ!!! Cobalah untuk mengerti. Ini semua tidak Sehat. Aku lelah Chris" ucap Ana dengan air matanya. Sungguh ia lelah dengan semua ini. Dia lelah dengan perasaan bodohnya , ia lelah dengan takdir yang selalu mempermainkannya.  Ia lelah berfikir dan meminta Pada tuhan untuk Kebahagiannya. Dan ia lelah bertanya pada Tuhan, mengapa Wanita Hanya bisa menggunakan hati dan perasaannya untuk menentukan hidupnya. Bukan logika dan fikirannya.
" kau yang membuatnya Rumit Ana. Cukup Kembali padaku , semuanya beres.  Tak perlu drama  seperti ini" ucap Christ menatap Ana Serius.
" Drama? Really Crist? Bukan aku, tapi kau yang membuatnya rumit . Bukankah mudah, Cukup lepaskan aku, jalani hidupmu seperti beberapa tahun ini atau mungkin seperti sebelum kita bertemu. Karena aku sudah sangat lelah Christ, Lelah menghadapi semuanya, Dunia,Tuhan, bahkan dirimu Christ! Cukup lepaskan aku  dan jika Caty memilihmu, it's Oke. Aku memilih mundur dan menyerah" ucap Ana sendu dengan air mata yang menurutnya Sialan. Karena terus mengalir tanpa bisa ditahannya.
" TIDAK. satu kata itu Ana. Jangan buat Aku melakukan hal yang lebih kotor dari  6 tahun lalu untuk Mendapatkanmu Kembali!" ancam Christian. Dan yah dia tidak keberatan melakukan itu jika Ana tidak bisa menurut. Batinya.
" Dan yah! Aku tak menyangka kau ibu yang sangat tega,yang tidak memperjuangkan Anaknya" sambung Christian dengan .
" karena Aku tahu ini bukan Cerita atau Novel dimana seharusnya Aku Berjuang" ucapnya seraya menatap Christian
" Dan untuk apa aku berjuang saat aku tahu akan seperti apa hasilnya. Peduli Setan omongan orang Christ, karena mereka tak tahu seberapa lelah Aku berjuang selama ini dari Iblis kejam tak berhati sepertimu. AKU MENYERAH CHRIST!" Jerit Ana Frustasi, ia bingung Entah Apa yang harus ia Korbankan lagi Agar Tuhan Mau mendengarkan semua doanya.
Christian mengeras, buku jarinya memutih dan tatapannya menajam pada Ana, dengan cepat Ia mengarahkan tangannya mencengkram Rahang mungil Ana dan berbisik didepan mukanya.
" Jaga Ucapanmu Ana. Jangan membuatku melakukan hal yang akan kau sesali." Ancamnya.
Ana membuang muka saat Christian melepaskan tangannya. Sungguh ia bingung harus dengan cara apa agar pria didepannya paham.
" Apa kau tak lelah Christ?" tanya Ana setelah Suarencana hening yang cukup lama.
" Apa kau tak lelah bersikap Egois Christ?  Karena aku sudah lelah menghadapimu Christ. Entah dengan cara apa aku harus jelaskan bahwa aku lelah Christ, coba sedikit saja Lihat aku . Lihat betapa lelahnya aku , betapa sakitnya aku menghadapimu Christ. Bukankah cukup ? Enam tahun lalu Aku sangat mencintaimu sampai aku menahan semua sakit ku sendiri, tapi ternyata cintaku tak cukup kuat membuatmu menoleh Padaku . bukan hanya itu kau malah menambah luka yang mana membuatku tak sanggup lagi bertahan. Dan sekarang dengan sikap yang sama kamu kembali ? Entah reaksi apa yang harus aku berikan ,  bahkan dengan melihatmu saja sudah membuatku sakit dan Terluka.  Christian, ini hati, bukan besi yang mampu menahan segala sesuatu dengan kekuatan yang ia miliki,  bahkan ada kalanya  besi juga akan hancur dan patah bila terlalu lama menahan badai."
yah kini Ana telah mengatakan semuanya, tak ada yang akan disesalinya . ia hanya berharap mendengar ini,Hati Christian akan sedikit iba padanya.

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang