part 24

1.7K 71 0
                                    

Setelah berpuas hati menangis dan mengadu pada tuhan Ana menguatkan hati dan tubuhnya untuk keruang makan setelah para maid membantu merapikan kembali dirinya. Dia memasang senyum terpaksa, tapi para maid tau itu adalah senyum menyakitkan .
Christian menyambut kedatangan Ana dengan senyuman membuat hati Ana semakin saakit. Ana memilih meja paling ujunng berhadapan dengan Christian diujung satunya lagi. Christian mengernyit bingung.
" kenapa lama sekali" uca Christian lembut membuat Ana meringis
" aku sedang berberes" ucap Ana singkat. Membereskan hati ku yang sangat sakit. Lanjutnya dalam hati
" owh, baiklah tidak apa. Tapi kenapa kau duduk begitu jauh?" tanyya Christian lagi, membuat Ana mencibir dalam hati.
Ini karenamu. Tidak bisakah kau melihat aku habis menangis, melihat aku tersiksa. Batinnya.
" sudalah Christ. Aku hanya ingin, lanjutkan saja sarapanmu dan katakAna apa yang akan kau sampaikan padaku" ucap Ana dingin mencoba kuat didepan Christian meskipun hatinyya saat ini tengah rapuh
" baiklah, aku hanya ingin mengatkan bahwa satu minggu kedepan aku tidak akan pulang aku akan keluar negeri mengurus salah satu cabangku yang bermasalah" ucap Christian menatap Ana, Christian bisa melihat perubahan ekspresi Ana yang dingin menjadi eksperesi mengejek
"owh baiklah Tuan Christian yang terhormat, lakukan apapun yang anda suka" ucap Ana mengejek.
Cukup sudah, Ana tidak akan membiarkan kebohongan ini terus berlanjut dan menyiksanya untuk menerima kebohongan yang sangat dia ketahui dengan jelas kebenarnnya
" ada apa dengan mu Ana , kau berubah" ucap Christian menatap Ana tajam .
" aku ? berubah?. Bukan aku tuan tapi anda, dasar . PEMBOHONG" ucap Ana berdiri lalu menekan ucapan terakhirnya.
" APA MAKSUDMU DAN AKU PERINGATKAN JAGA UCAPANMU" ucap Christian sambil memukul meja membuat gelas dimeja bergoyang dan semua maid dan penjaga keluar dari ruang makan.
" kenapa kau marah Christ, memang benar kau adalah PEMBOHONG?" ucap Ana menantang Christian membuat sang empu semakin panas Christian paling tidak suka orang menghinanya.
" ANA...." Ucap Christian memperingatkan
" apa ? aku sudah tau semuanya Christian" ucap Ana dengan bahu bergetar pertanda bahwa dia sedang manangis lagi. Melihat air mata Ana, amarah Christian mereda. Dia mencoba menenagkan amarahnya
" katakan Ana apa yang kau ketahui" Tanya Christian lebih lembut tapi tak mencoba menghampiri Ana
" kau berbohong" ucap Ana menunjuk wajah Christian
" AKU TAK BERBOHONG APAPUN" ucap Christian dingin.
Setelah ucapan Christian terdengar suara pecahan kaca diamana- mana bahkan seisi mansionpun kaget. Asal suara itu dari meja makan diman Ana menarik taplak meja itu dengan kuat membuat makanan dan minuman jatuh kelantai dan pecah,
" APA YANG KAU LAKUKAN???" ucap Christian marah lalu melangkah menghampiri Ana
" aku melakukan apa yang ingin aku lakukan . aku tahu chris... aku hanya kau jadikan pemuas nafsumu, pengganti AURELIA.... AKU TAHU SEMUANYA CHRIST." Ucap Ana membuat Christian menegang mendegar Ana menyebut nama AURELIA. Ada katakutan dalam hatinya.
" hiks...aku juga tahu hiks... dia sudah kembali bersama Anakmu. Aku tahu kau akan pergi kemana .aku tahu hiks... hiks" ucap Ana membuat Christian semakin tegang. Membuat ketakutan dalam hatinya semakin besar. Ketautan bahwa Ana akan meninggalkannya. Christian hendak meraih Ana dalam pelukannyya tetapi Ana menghindar.
"jangan menyentuhku, Christ.. aku mohon, sebaiknya biarkan aku pergi" ucap Ana sambil menyatukan kedua telapak tangannya dihdapan Christian.
" jangan harap" desis Christian tapi masih bisa didengar Ana. Membuat Ana tertawa miris
" kenapa ? APA KAU TAK PUAS DENGAN SATU SELANGKANG" ucap Ana frustasi tanpa disadari kata - kata Ana membuat harga diri Christian seakan ternodai
" ANA!!! JAGA UCAPANMU" UCAP Christian mengepalkan kedua tangannyya, dia berusaha mengontrol dirinya dia tak ingin terjadi sesuatu yang membuatnya menyesal dikemudian hari
" KENAPA HAH? KAU TERSINGGUNG ? BAIKLAH . tapi tidak kah kau ingin tau darimana aku tahu kau akan pergi" ucap Ana dengan nada lembut yang dibuat- buat. Sambil menghapus air mta yang terus menetes dipipinya
Kita lihat , apa kau mencintaiku. Batin Ana
" tadi ada yang menelpon . katanya dia sedang menunggumu untuk menjemput mereka. Kau tau siapa .J.A.L.A.N.G. MU " Ucap Ana menekan semua huruf dalam kata itu
PLAKKKKKKK......
Suara tamparan menggema diruangan itu. Christian sudah tak dapat menahan amarahnya dia tak terima ibu dari Anaknya dihina.
" hahaha... kau tahu JULIO bukan Anak mu" ucap Ana lagi samba memegang pipinya,
PLAKKKKKKK....
Terdengar suara tamparan yang kedua kali bahkan lebih keras membuat perut Ana membentur meja lalu kemudian jatuh dilantai. Ana merasakan sakit yang begitu hebat dipipinya membuat kepalanya seakan terlempar dan kepalanya juga sakit, tapi yang lebih menyakitkan lagi adalah hatinya.
Apa salahnya dia hanya mengatakan yang sebenarnya apakah salah.
" hiksss... kau menamparku Christ...." Ucap Ana berdiri memegangi perutnya yang terasa agak nyeri.
Christian menyadari apa yang telah dilakukannya , tangannya bergetar .
" maafkan aku" ucap Christian menatap wajah Ana wajah yang tadi dia tamar dua kali, dia bisa mellihat bekas tangannya pada pipi yang dia tampar dua kali, bekas itu begitu nyata dan merah membekas dengan jelas direncana bahkan sudut bibir Ana juga robek dan mengeluarkan darah.
" maaf Christ.. terlambat. Tapi tak apa. " ucap Ana
" hiks,,,, apa kau tau Christ. Bahkan rasa sakit tamparan ini tak sebanding dengan rasa sakit yang ada dalam hati ku Christ" ucap Ana ,lagi. Tubuhnya luruh kelantai kakinya tak sanggup lagi menahan berat tubuhnya. Christian yang mellihat itu langsung merunduk untuk memeluk Ana lagi tapi didorong oleh Ana.

The Secret Of MillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang