Kring...kring...kring...
Bel pulang berbunyi , dan itulah yang para murid tunggu, bukan? Sama seperti kedua gadis yang baru keluar dari kelas mereka."Mau, nanti kita ngemall yuk!" Ajak Tania
"Duh, kayaknya nanti aku gak bisa deh Tan, kan kamu tau nanti aku kerja di cafe. Emmm, gimana kalau Sabtu aja, janji deh seharian." Ucap Maurell
"Lo kok mau sih kerja part time di cafe, kan bu Maya kan masih bisa nge-biayain lo sama adik-adik, kalau gini kan lo yang cape. Yaudah deh, tapi janji ya Sabtu." Ucap Tania kesal
"Yakan gak enak , bu Maya udah mau nampung aku di panti masa aku minta uang sama dia juga , lagiankan aku kayak gini juga mau bantu bu Maya , ya setidaknya aku masih bisa ngasih adik-adik makanan. Iya janji Sabtu biar perlu kamu datang ke panti jemput aku, biar aku gak kabur." Jelas Maurell
"Hehehe , iya deh iya , percaya yaudah Sabtu gue jemput jam 10 ok" ucap Tania
"Iya. Yaudah kalau gitu aku ketempat kerja dulu ya , dah Tania." Ucap Maurell saat di dekat gerbang
"Iya , dahh." Balas Tania
●●●
Maurell pun sampai di tempat kerja-nya dan langsung masuk ke dalam cafe itu lewat belakang saat ia ingin berganti baju, tiba-tiba ide jahil pun terlintas saat melihat salah satu pelayan cafe yang cukup akrab dengan-nya lewat namun membelakangi-nya
Maurell pun mengendap-endap berjalan ke arahnya dan "Dorrr."
"Aaah." Ujar seseorang terkejut "astaga Maurell, untuk ini gak jatuh. Kebiasaan banget sih." Sambung-nya
"Hehehe, maaf mbak." Ucap Maurell cengengesan
"Ya ampun, Maurell kamu kenapa sih harus lari-lari, kan udah di bilang kak Bagus, kalau kamu itu gak papa terlambat, kamu kan masih sekolah. Yaudah kamu istirahat dulu nanti baru kerja." Ucap orang yang di panggil 'mbak' oleh Maurell itu saat melihat baju seragam Maurell yang lumayan basah karena keringat dan kening Maurell yang basah
"Hehehe, kan gak papa mbak Nad, sekalian olahraga." Ucap Maurell cengengesan
"Olahraga ndas mu, udah kurus gini mau olahraga apa lagi. Yaudah mbak lanjut kerja dulu ya , kamu ke belakang." Ucap orang itu yang bernama lengkap Nadia Martha
"Hehehe, mbak jangan marah-marah, udah tua nanti makin tua." Ucap Maurell yang langsung pergi ke sebuah ruangan khusus pegawai yang ada disana
"Anak itu" gumam Nadia terkekeh dan langsung melanjutkan pekerjaannya.
●●●
"Maurell, tolong anterin ini ke meja 15 ya!" Ucap seseorang meminta tolong
"Ah, iya sini aku anterin mbak." Ucap Maurell kepada orang tadi
"Permisi buk, ini pesanannya." Ucap Maurell saat di meja yang bernomor 15
"Ah, makasih ya." Ucap seorang wanita parubaya yang memesan tadi dengan tersenyum ramah.
"Iya buk, kalau begitu saya permisi buk , mari." Ucap Maurell sopan
"Jadi teringat putriku dulu, dimana kamu sayang , mommy kangen" gumam wanita itu dengan matanya yang memerah.
●●●
"Mbak Nadia, Maurell pulang dulu ya!" Pamit Maurell
"Iya, hati-hati ya!" Balas Nadia
"Iya, mbak juga hati-hati ya!" Ucap Maurell meninggalkan cafe tersebut.
Saat di tengah jalan , ia melihat seorang pria di hajar oleh 3 pria berbadan besar, ia pun berlari kesana dan berniat membantu.
"OM, JANGAN BERANI KEROYOKAN DONG KALAU BERANI SINI MAIN SAMA MAURELL!" Teriak Maurell saat di dekat mereka
"Lah, bocah ingusan kayak lo gimana mau ngelawan kita." Ucap pria itu meremehkan
"Lah, si om ngeremehin Maurell, sini kalau berani, masa sama bocah ingusan aja takut." Tantang Maurell
"Sialan nih bocah." Ucap pria satu lagi marah dan langsung menghajar Maurell, tapi Maurell bisa menghindarinya
"Santuy om, gak sabaran banget." Ucap Maurell santai dan langsung menghajar pria itu
Bugh
Bugh
Bugh
KrekMaurell menghajar pria itu tanpa ampun dan mematahkan tangan pria itu.
"Upss, sorry om tangan om patah deh." Ucap Maurell pura-pura polos
Teman-teman pria itu yg tak terima tangan temannya patah pun langsung meghajar Maurell, namun seperti tadi Maurell menghindar dan membalas mereka.
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Krek"Yah tangan om yg satunya juga patah, maafin Maurell ya om, tapi kalau om mau lagi Maurell bisa patahin yg satunya lagi." Ucap Maurell dengan wajah tanpa dosa
"Nggak, cukup kami pergi tapi jangan hajar kami lagi." Ucap salah satu pria
"Yaudah om, pergi sana jangan balik lagi, kalau Maurell liat om kayak gitu lagi Maurell patahin tangan sama kaki om, biar gak bisa ngapa-ngapain." Ancam Maurell
"I-iya kami pergi." Ucap mereka lalu pergi dari sana.
Setelah mereka pergi Maurell menghampiri pria yg di hajar tadi.
"Om, gak papa?" Tanya Maurell
"Gak papa, dan kamu jangan harap saya balas kebaikan kamu." Ketus pria itu
"Lah si om, di tolongin bukannya terimakasih malah marah-marah, om kira saya mau minta apa? Maurell nolong om ikhlas kok, malah marah-marah yaudah deh kalau gitu Maurell pulang dulu, bye om galak" ucap Maurell meninggalkan pria itu.
"OM HATI-HATI YA , NANTI DI CULIK TANTE-TANTE GIRANG!" Teriak Maurell cekikikan saat makin menjauh dari sana
"Dikira gue takut apa?"gumam pria itu lalu menelfon seseorang.
"Halo"ucap seseorang dari seberang sana
"Jemput gue sekarang nanti gw shareloc"
"Ck, iya iya" decak si penerima.
Tut. Pria itu memutuskan telfon sebelah pihak.
●●●
Tbc....
Vote and comment
Maaf gaje ya .24 Agustus 2020
~SPMS
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive People (END) [TERBIT]
RandomMaurell Natasha, nama yang cantik seperti orangnya. Seorang gadis yang di pisahkan dari keluarganya belasan tahun lamanya. Seorang gadis yang cantik, manis, baik, polos namun tomboy. Gadis yang terlalu friendly dan penolong kepada semua orang, dan...