Kring...kring...kring...
Bel berbunyi, menandakan bahwa hal yang di tunggu para siswa datang. Apa lagi kalau bukan pulang? Kalian pasti seperti ini jugakan?
"Bang, kita pulang dulu ya, baru cari pewarna-nya." Ucap Maurell
"Ok Rell." Ucap Marcell
"Kalian mau kemana?" Tanya Maira
"Mau.... mau... mau tau aja kamu." Ucap Maurell
"Serius Mau." Ucap Maira kesal
"Iya, iya. Maira cantik jangan marah." Ucap Maurell jahil
"A-apaan sih Mau." Ucap Maira gugup
Ini-lah Maira, dia pasti salah tingkah ketika diri-nya di bilang cantik dan sebagainya
"Eh, eh apaan tuh blush on-nya ketebalan mbak?" Goda Tania
"Ap-apaan sih?" Tanya Maira
"Cie elah, si Maira blushing. Hahahaha, tomboy kw, hahahaha." Ucap Marcell
"Diem lo." Ketus Maira
"Eh, jangan berantem. Biar Maurell jawab aja. Maurell sama bang Acell mau beli pewarna kain." Ucap Maurell
"Untuk?" Tanya Tania
"Oh, iya Maurell lupa kasih tau. Sekarang Maurell udah punya mesin jahit sendiri." Ucap Maurell girang
"Serius lo Mau?" Tanya Maira
"Iya."
"Wah, selamat ya Mau. Akhirnya salah satu impian lo terwujud." Ucap Tania
"Iya, dan sekarang Maurell mau buat hodie couple sama bang Acell." Ucap Maurell
"Eh, jangan-jangan jaket lo sam Arlen. Lo juga yang buat." Tebak Theo
"Iya." Bukan Maurell yang menjawab melainkan Arlen
"Keren banget Mau." Puji Theo
"Iya dong. Sahabat gue ini gak usah di ragukan lagi. Masak? Jangan di tanya masakan-nya Maurell wenak tenan, Cerdas? Jangan di ragukan, selalu bersaing sama si Arlen, Olahraga? Bisa lihat sendiri-lah kalian, waktu tu ngalahin bang Alland, sayang banget waktu tu gue ikut bonyok, apalagi ya? Oh iya, Nyanyi? Jahit? Udah-lah jangan di tanya, Maurell ini multi-talent, jadi jangan di ragu-kan lagi. Iya gak Tan?" Ujar Maira merangkul Maurell dan meminta persetujuan Tania
"Yoi, Maurell itu istriable, terkadang gue nyesel jadi sahabat-nya dia. Kenapa gak jadi saudara dia aja ya? Mana tau kepintaran Maurell bisa nular, terus gue bisa masak-kan? Biar kayak Maurell jadi istriable buat suami gue." Ucap Tania
"Ngapain kayak gitu? Gue bakal nerima lo apa ada-nya kok." Sebuah sahutan datang dari arah pintu
"Kayak-nya doi Tania datang nih. Kok sampai pipi-nya merah sih?" Goda Maira
"A-apaan sih?" Ucap Tania gugup
"Lo gak usah kayak gitu. Jangan merendah." Ucap Kevin bijak menghampiri mereka
"Widihhhh, tumben bijak lo." Cetus Alland
Kevin tak sendiri tentunya. Ia bersama sahabat-sahabatnya.
"Bijak salah, gak bijak juga salah. Serba salah emang aku tuh." Ucap Kevin lebay
"Lebay." Cibir Charlos
"Alay." Ucap Maurell yabg bersamaan dengan cibiran Charlos
"Cieeee, bisa kompakan gitu ya bilang-nya." Ucap Theo
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive People (END) [TERBIT]
De TodoMaurell Natasha, nama yang cantik seperti orangnya. Seorang gadis yang di pisahkan dari keluarganya belasan tahun lamanya. Seorang gadis yang cantik, manis, baik, polos namun tomboy. Gadis yang terlalu friendly dan penolong kepada semua orang, dan...