18. Kantor Papa2

43K 2.9K 12
                                    

"Bentar ya pa." Ucap Maurell melangkah kearah wanita yang yang membelanya tadi "Mbak ikut Maurell yuk." Ucap Maurell yang langsung menarik tangannya tanpa mendengar jawabannya

Saat di depan Dion Maurell mengode Dion untuk sedikit menunduk, Dion yang mengerti arti kode tersebut pun langsung menunduk.

"Pa, boleh gak kalau mbak, ini di naikin jabatannya, nanti Maurell jelasin alasannya." Bisik Maurell yang langsung di angguki Dion

"Ok, mulai besok, barang-barang kamu akan di pindahkan ke tempat khusus manager di lantai 5." Ucap Dion

"Ma-maksudnya, sa-saya naik ja-jabatan pak?" Tanya wanita itu yang bernama Indah

"Iya, sesuai keinginan putri saya. Mulai besok kamu harus di lantai 5 dan mulai bekerja. Paham?" Ujar Dion

"Pa-paham pak. Terimakasih atas kesempatan yang bapak berikan." Ucap Indah menunduk

"Jangan berterimakasih sama saya. Berterimakasihlah sama Maurell." Ucap Dion

"Terimakasih non Maurell." Ucap Indah

"Eh, jangan panggil non, mbak. Panggil Maurell aja." Ucap Maurell

"Ba-baik dek Maurell...?" Ucap Indah ragu

"Nah, itu lebih baik. Selamat menerima jabatan baru Mbak....."

"Indah, nama saya Indah."

"Iya, selamat menerima jabatan baru mbak Indah, semangat kerjanya." Ucap Maurell

"Sekali lagi makasih ya dek, pak. Kalau gitu saya permisi dulu, ada pekerjaan yang belum selesai. Mari pak, dek." Ucap Indah yang diangguki Dion dan Maurell

"Dan, untuk kalian jangan sekali-kali mencari masalah sama putri saya! Jika itu terjadi, maka kalian tau akibatnya." Ucap Dion lantang lalu menarik tangan Maurell lembut kearah lift khusus CEO

"Pa, ruangan papa di lantai berapa sih?" Tanya Maurell

"Di lantai 9, kenapa Urell nanya?" Ucap Dion

"Nggak ada sih pa, cuma tinggi banget." Ucap Maurell

Ting

"Keluar yuk." Ajak Dion yang diangguki Maurell

"Papa, disini sendiri?" Tanya Maurell

"Iya, ini kan lantai khusus CEO sayang." Ucap Dion

"Oooo. Ruangan papa luas banget." Ucap Maurell polos ketika Dion membuka pintu ruangannya

"Kamu, ini." Ucap Dion "Sekarang duduk dan jelaskan." Ucap Dion

"Jelasin yang mana pa?" Tanya Maurell

"Tentang kenaikan jabatan." Ucap Dion

"Oh, mbak Indah. Dia orangnya baik tau pa. Orang lain bilang Maurell halu, dia malah belain Maurell." Ucap Maurell

"Ooo." Baik sekali kamu nak. Sambung Dion di dalam hatinya

"Oh, iya pa. Papa ngapain ajak aku kesini?" Tanya Maurell

"Gak ada, papa cuma mau kamu main kesini aja. Oh,iya uang jajan kamu udah habis?" Ucap Dion

"Belum pa. Masih utuh." Ucap Maurell menunduk takut

"Kok masih utuh?" Tanya Dion lembut karna ia tau bahwa anaknya ini masih takut kepadanya

"Tadi, Maurell mau jajan pakai uang Maurell. Tapi bang Zo traktir Maurell, padahal Maurell udah nolak, tapi bang Zo maksa." Jelas Maurell

"Ya sudah kalau gitu, kamu simpen aja dulu uangnya,untuk keperluan kamu." Ucap Dion

"Gimana kalau kita makan aja? Kamu mau cake coklat gak?" Tanya Dion

"Coklat? Mau pa. Ayo kita makan." Ucap Maurell semangat

"Kamu ini semangat sekali." Ucap Dion terkekeh "Ayo, naik ke punggung papa Urell sayang." Ucap Dion

"Gak berat pa?" Tanya Maurell takut

"Gak kok, masa anaknya papa berat. Yuk naik." Ucap Dion yang ingin sekali menggendong anaknya itu

"Maurell naik ya? 1, 2, 3. Ayo superpapa, kita ke tempat coklat." Ucap Maurell girang

"Ayo princess-nya superpapa." Ucap Dion lalu berjalan keluar ruangannya

●●●

"Nah, kamu coba deh. Cake yang mana yang kamu suka." Ucap Dion saat mereka sudah berada di salah satu cafe milik-nya

"Semuanya pa?" Tanya Maurell kaget

Bagaimana tidak kaget? Di depannya ini sekarang sudah ada 15 potong cake yang harus ia coba. Dan dia tau pasti ini tidak murah

"Iya sayang, coba aja yang kamu suka. Kalau kamu suka nanti kita bungkus buat makan dirumah."

"Eh, i-iya pa." Ucap Maurell tak enak, dan mulai memakan salah satu cake. "Hm, enak banget pa." Ucap Maurell dengan mata penuh binar

"Coba yang lain sayang." Ucap Dion gemas akan tingkah anaknya itu

"Iya, pa." Ucap Maurell lalu mencoba semua cake yang ada disana

"Em, enak semua pa. Tapi Maurell paling suka yang ini." Ucap Maurell saat selesai mencoba semua cake yang ada disana dan cake dengan campuran tiga rasa yaitu, coklat, kopi dan mocca

"Yaudah mau bawa pulang?" Tawar Dion

"Boleh pa?" Tanya Maurell

"Boleh dong sayang. Sebentar ya papa bilangin dulu." Ucap Dion, melambaikan tangannya kepada salah satu pelayan

"Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu

"Kamu bungkus, cake yang ini dan antarkan ke rumah saya." Ucap Dion

"Baik tuan, permisi." Ucap Pelayan itu mengambil cake yang Maurell suka tadi

"Emang mbak yang tadi itu tau rumah kita pa?" Tanya Maurell polos

"Kamu tau nama cafe ini?" Tanya Dion balik

"Emm, Wilmand's Cafe." Ucap Maurell polos, seketika mata Maurell membulat "Punya papa?" Tanya Maurell

Deheman di beri Dion sebagai jawaban atas pertanyaan Maurell

"Pantes." Gumam Maurell

"Kita pulang?" Tanya Dion

"I-iya pa." Ucap Maurell sambil merutuki kebodohan-nya sendiri

"Yuk." Ucap Dion menggenggam tangan Maurell lembut.

●●●

"Papa ke kantor lagi ya." Ucap Dion dari dalam mobil

"Iya, pa. Semangat kerjanya." Ucap Maurell

"Bye sayang." Ucap Dion tersenyum

"Bye pa." Ucap Maurell masuk setelah mobil Dion berlalu dari perkarangan rumahnya

●●●

Haihaihaiiii
Maaf ya dikit 🙏
Jangan lupa tekan bintangnya☆☆☆
Makasih yang udah mau vote :)
#stayathome

11 Agustus 2020
~SPMS

Possessive People (END) [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang