Kini Maurell dan Arlen turun dari atas dengan santai tidak seperti Marcell yang terburu-buru.
"Kalian kok santai banget sih?" Tanya Marcell
"Ngapain cepat-cepat? Orang masih jam 6 kok." Ucap Arlen santai
"Hah?" Tanya Marcell dengan wajah cengo-nya
"Hah, hoh, hah, hoh. Udah kamu duduk sarapan." Ucap Rayana
"Tadi adek bilang.... udah jam 7 kurang." Ucap Marcell
"Maaf bang, hehehe. Tadi Maurell cuma mau bangunin abang aja, soalnya abang kebo sih." Ucap Maurell cengengesan
Marcell yang merasa di bohongi pun hanya melirik Maurell dan duduk di tempat duduknya.
Makan dalam diam, walaupun semua orang sedang bercanda. Itu lah yang di lakukan oleh Marcell
"Bang." Panggil Maurell
"..." tak ada sahutan dari Marcell
"Bang Acell." Panggil Maurell
"..." masih tak ada sahutan dari Marcell
"Abanggg. Maurell minta maaff." Rengek Maurell sambil menggoyang-goyangkan tangan Marcell
"..." tak ada sahutan dari Marcell. Marcell hanya memakan sarapannya dalam diam dan tak menyahuti panggilan Marcell
"Bang Acellll, maafin Maurell." Rengek Maurell
"Mom, Marcell berangkat ya. Bye semua." Ucap Marcell lalu meninggalkan meja makan tanpa mendengar jawaban dari mereka
"Maurell berangkat semua." Ucap Maurell tergesa-gesa saat melihat Marcell meninggalkan meja makan
Maurell pun menghentikan jalan Marcell dengan cara memeluk-nya dari belakang saat sampai di garasi
"Bang, maafin Urell. Urell janji gak gitu lagi.. hisk." Ucap Maurell yang mulai terisak, dan untuk pertama kalinya ia memanggil diri-nya sendirin dengan sebutan 'Urell'
Marcell yang mendengar isakkan pun membalikkan tubuh-nya
"Hey, jangan nangis dong. Adik abang gak boleh nangis." Ucap Marcell menghapus air mata Maurell dari muka polos-nya yang tidak di taburi apapun
"Abang janji dulu gak boleh marah, hisk." Ucap Maurell yang masih terisak dan menyodorkan jari kelingking-nya
Marcell yang melihat itu pun langsung mengaitkan kelingking-nya "Iya, abang gak marah lagi, tapi jangan nangis ya." Ucap Marcell lembut
"Iya, Urell sayang abang." Ucap Maurell memeluk Marcell
"Abang juga sayang Urell." Ucap Marcell membalas pelukan Maurell
"Pelukan-nya nanti aja." Sindir Arlen yang nampaknya cemburu dengan Marcell yang di peluk Maurell
"Cemburu bilang." Sindir Marcell
"Udah, yuk berangkat." Ucap Maurell melepas pelukkan-nya lalu mengecup pipi Arlen dan mengambil sepeda-nya
"Udah impas, ayo berangkat. Maurell tinggal nih." Ucap Maurell yang sudah mengayuh sepeda-nya
Arlen dan Marcell pun langsung menyusul Maurell.
"BE, AYO." Teriak Maurell yang melihat mobil yang berisi bodyguard-nya sudah menunggu-nya
"URELL TUNGGU." Teriak Marcell dan Arlen serentak lalu mengayuh sepedanya lebih kencang agar dapat menyeimbangi Maurell
Setelah mereka bertiga -Maurell, Marcell, Arlen- pergi dari perkarangan, Toni pun melajukan mobil-nya menyusul mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive People (END) [TERBIT]
De TodoMaurell Natasha, nama yang cantik seperti orangnya. Seorang gadis yang di pisahkan dari keluarganya belasan tahun lamanya. Seorang gadis yang cantik, manis, baik, polos namun tomboy. Gadis yang terlalu friendly dan penolong kepada semua orang, dan...