"Rell, bangun hey. Kita udah sampai." Ucap Marcell sambil menepuk-nepuk pipi Maurell pelan
"Eugh. Eh, udah sampai ya bang?" Tanya Maurell dengan suara khas baru bangun
"Udah, turun yuk." Ucap Marcell
Maurell menjawab dengan deheman dan berjalan malas ke arah dalam rumahnya.
"Huaaaaa, mommy kaki Maurell rasanya mau patah." Adu Maurell menutup mata sambil tiduran di salah satu sofa yang yang muat 3 orang. Jangan tanyakan Maurell muat atau nggak, karna jawabannya muat karna tinggi Maurell hanya 160 cm.
"Permisi bu, kamarnya sudah selesai." Suara seseorang perempuan lembut
"Oh makasih ya." Ucap Rayana
"Kayaknya Maurell kenal deh sama suaranya." Gumam Maurell membuka mata dan melihat kearah suara tadi.
"MBAK NADIA?!" Reflek Maurell
"Maurell?" Gumam Maurell
"Mom, mbak Nadia kok ada disini?" Tanya Maurell
"Oh, Nadia ini anak dari pak Tito, orang yang ngedekor ulang kamar kamu." Jawab Rayana
"Maurell kamu ngapain disini?" Tanya Nadia lembut
"Oh, ini anak saya yang tadi saya ceritakan." Ucap Rayana
"Oh...eh eh." Ucap Nadia saat Maurell memeluk Nadia
"Huaaaaa mbak, nanti kita jarang ketemu, nanti gak ada lagi yang temenin mbak kerja. Huaaaaa. Nanti Maurell kangen sama mbak Nadia." Ucap Maurell saat memeluk Nadia
"Loh, gak papa dong, tugasnya kamu itu belajar bukan kerja, mbak juga pasti kangen sama kamu, tapi nanti kalau kangen sama mbak kamu kan bisa main ke cafe tapi sebagai pelanggan." Ucap Nadia lembut sambil mengelus kepala Maurell
'Lembut sekali dia.' Batin seseorang
"Nanti kalau mbak kesepian gimana?" Tanya Maurell
"Kan ada teman yang lain." Ucap Nadia
"Yaudah deh, nanti Maurell bakal sering ke cafe, nanti juga sekalian Maurell manggung disana, bolehkan Mom?" Ucap Maurell
"Boleh kok sayang." Ucap Rayana
"Nadia yuk pulang." Ucap seorang pria paru baya yang baru menuruni tangga
"Hai om Tito." Ucap Maurell ceria
"Eh, ada nak Maurell. Sedang apa disini nak?" Ucap Tito
"Ini anak bu Rayana yang tadi di ceritakan loh pak." Ucap Nadia
"Oh, non Maurell toh orangnya." Ucap Tito dengan mengganti kata 'nak' menjadi 'non'
"Ihh, om kok panggil non sih?! Pangill kayak biasa aja." Protes Maurell
"Tapi non, bapak gak enak." Ucap Tito
"Gak ada tapi-tapian om. Anggap aja Maurell kayak mbak Nadia." Ucap Maurell
"Yaudah, bapak panggil kamu kayak biasa. Kalau gitu bapak pulang dulu ya." Ucap Tito
"Iya om." Ucap Maurell
"Mbak pulang dulu ya." Ucap Nadia
"Iya, mbak sama om hati-hati di jalan ya." Ucap Maurell
"Iya, dadah Maurell, permisi bu." Ucap Nadia sedangkan Tito sudah deluan permisi dan keluar
"Iya, hati-hati ya." Ucap Rayana yang di anggukki oleh Nadia
"Dah mbak Nadia." Ucap Maurell saat Nadia di depan pintu dan di balas senyuman oleh Nadia
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive People (END) [TERBIT]
RandomMaurell Natasha, nama yang cantik seperti orangnya. Seorang gadis yang di pisahkan dari keluarganya belasan tahun lamanya. Seorang gadis yang cantik, manis, baik, polos namun tomboy. Gadis yang terlalu friendly dan penolong kepada semua orang, dan...