57. Buat Kue

20.4K 1.7K 83
                                    

Sementara di kediaman Aksara dan Wilmand atau bisa di sebut rumah Maurell.

"Eh, buat kue yuk, dah lama kita gak buat kue bareng." Ajak Tania

"Ayo, ayo aja sih gue." Ucap Maira santai

"Maurell...."

"Gak ikut." Bukan Maurell yang menjawab, melainkan ke 2 abang-nya

"Kok gitu sih?!" Tanya Maurell tak terima

"Nanti kamu capek dek." Ucap Arlen

"Ish, gak seru banget. Lagian ini kan buat kue doang, bukan masak makanan yang berat." Ucap Maurell

"Tetap aja gak boleh cantik, nanti kalau kamu luka gimana? Kalau nanti tepung nya masuk ke mata kamu gimana?" Cerocos Marcell melebih-lebihkan

"Lebay banget sih lo Mar. Dasar possessive people." Cibir Maira

"Tau ni. Nih, ya kami bertiga itu udah sering buat kue, dan kami buat kue gak pakai benda tajam, dan tepung? Lo kira kami anak TK yang ngambil tepung aja masih bisa berserakan?" Ucap Tania sinis

"Nah, benar ruh kata Maira. Boleh ya bang?" Tanya Maurell wajah memelas-nya

"Gini deh, lo tanya aja sama tante Mau, kalau di izinin, gue sama dua orang ini ngizinin, tapi kami ikut nge-bantu. Gimana?" Tanya Theo bernegosiasi

"Emmm, boleh deh. Bentar ya Maurell tanya dulu." Ucap Maurell yang langsung pergi dari sana ke kamar para orang tua

"Gercep amat." Ucap Marcell

"Namanya juga Maurell." Ucap Maira

Selang beberapa menit, Maurell pun datang dengan wajah girang-nya.

"Gimana Mau?" Tanya Tania

"Boleh dong." Ucap Maurell bangga

"Gimana bisa?" Tanya Marcell tak percaya

"Ya, bisa dong. Maurell gitu loh." Ucap Maurell "Udah, ayo ke dapur. Dan abang gak ada alasan lagi kalau Maurell gak boleh ikut." Ucap Maurell menarik tangan Maira dan Tania

Mau tak mau, Marcell, Arlen dan Theo mengikuti mereka ber-3 -Maurell, Maira dan Tania-

"Ok, sekarang kita buat kue apa?" Tanya Maurell semangat

"Em, gimana kalau bolu pisang aja?" Tanya Tania

"Boleh tuh. Tapi pisang-nya ada gak?" Tanya Maira

"Bang, di kulkas ada pisang gak?" Tanya Maurell

"Bentar abang check." Ucap Arlen "Ada nih." Ucap Arlen

"Nah, ambilin bang." Ucap Maurell

Arlen pun memberikan pisang itu kepada  Maurell

"Makasih bang." Ucap Maurell "Nah, sekarang kita ambil bahan yang lain." Ucap Maurell membuka semua lemari yang terdapat di dapur "Yah, gak lengkap." Ucap Maurell lesu

"Para abang-nya Maurell, Maurell bisa minta tolong gak?" Tanya Maurell

"Minta tolong apa dek?" Tanya Marcell

"Tolong beli-in bahan-bahan kue, bahan-nya ada yang kurang." Ucap Maurell

"Yaudah, daftar bahan-nya mana?" Tanya Theo

"Mai, Tan ada kertas sama pena gak?" Tanya Maurell

"Oh, ada nih sobek aja." Ucap Tania mengambil buku catatan kecil dan pena kecil yang ada di sling bag-nya

"Makasih Tan." Ucap Maurell

Maurell pun menyatat bahan-bahan yang di perlukan. "Ini bang." Ucap Maurell memberikan sobekan kertas ke arah Arlen, Marcell, dan Theo

"Ok. Abang pergi dulu ya." Ucap Arlen yang mengambil kertas itu

"Iya, bang. Hati-hati ya." Ucap Maurell

"Iya." Ucap mereka ber-3 serentak lalu pergi dari sana

"Nah, mereka lagi pergi tuh, mending kita halusin pisang-nya aja, sama nyiapin alat-alat nya." Ucap Maira

"Ayo lah, biar mereka datang kita tinggal campur." Ucap Tania

"Ayo lah." Ucap Maurell

Mereka pun mulai menghalus-kan pisang tersebut, dan menyiapkan alat yang akan di pakai.

•••

Kini di ruang di kediaman Aksara dan Wilmand, tepat-nya di ruang tengah, terdapat 6 remaja yang sedang santai, sambil memakan kue bolu pisang yang mereka buat tadi. Siapa lagi mereka kalau bukan Maurell, Maira, Tania, Marcell, Arlen, dan Theo?

Setelah mereka selesai membuat bolu tersebut, dan membuat beberapa kekacauan di dapur. Untung saja Rayana, Intan dan Cahaya lagi berada di butik untuk mengurus beberapa urusan.

Tak lama, bel rumah pun berbunyi.

Ting....tong....

"Siapa tuh?" Tanya Theo

"Bentar deh biar Maurell buka." Ucap Maurell

"Eh, abang aja." Ucap Marcell

"Yaudah Abang gendong Maurell aja." Ucap Maurell enteng

"Dengan senang hati. Ayo." Ucap Marcell yang langsung berjongkok di depan Maurell

Maurell pun naik ke punggung Marcell "Ayo bang." Ucap Maurell

Marcell pun berjalan sambil menggendong ke arah pintu utama. Maurell pun membuka pintu itu.

"Eh, abang? Udah pulang? Kok cepat banget? Tumben tekan bel?" Cerocos Maurell

"Ini abang batu sampai loh, dek. Gak di suruh masuk dulu?" Tanya Alland, dan jangan lupa-kan Kenzo, Charlos dan Kevin yang ada di belakang-nya

"Hehehe, masuk bang." Ucap Maurell cengengesan

"Kamu kenapa dek? Kok di gendong?" Tanya Kenzo

"Gak papa bang, pengen aja, hehehehe." Ucap Maurell cengengesan

"Yaudah kalau gitu abang ke kamar dulu ya, mau ganti baju." Ucap Alland

"Iya bang." Ucap Maurell

Setelah mendengar jawaban dari Maurell, Alland dan Kenzo pun segera pergi ke atas.

"Masuk bang." Ucap Marcell

"BangKe." Panggil Maurell

"Apa?" Tanya Kevin sedikit malas, karna ia tak suka jika nama-nya di sambung kan dengan kata 'bang'

"Jangan lemas gitu. Tapi kalau lemas juga gak papa sih, kan ada mood booster-nya di dalam." Ucap Maurell

"Mood booster? Tania maksud-nya?" Tanya Kevin

"Iya dong." Ucap Maurell

"Serius?" Tanya Kevin memastikan

"Iya." Ucap Maurell

"Kalau gitu gue masu duluan ya." Ucap Kevin

"Ya." Jawab Marcell

"Yuk abang." Ucap Maurell

Mereka pun masuk dan langsung masuk ke ruang tengah.

•••

Tbc...
Maaf kemalaman 🙏🏻
Maaf dikit 🙏🏻🙏🏻
Jangan lupa tekan bintangnya ⭐
Makasih udah mau vote ☺️✨
#stayathome

20 Okt 2020
~SPMS

Possessive People (END) [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang