"Bang, ini kantor papa?" Tanya Maurell
Kini Maurell sedang berada di depan kantor Dion
"Iya, Rell." Ucap Arlen
"Wahh, besar banget bang." Ucap Maurell kagum akan kebesaran kantor orang yang ia sebut papa itu.
"Yaudah, masuk yuk." Ajak Marcell
"Kuy."
Drrt...drrt
"Eh, bentar. Ada telfon." Ucap Arlen
"Ya, halo." Ucap Arlen
"..."
"Kok mendadak?"
"..."
"Yaudah, tunggu 15 menit lagi." Ucap Arlen mematikan telfonnya sepihak
"Kenapa bang?" Tanya Maurell
"Emm, Maurell bisa masuk sendiri gak? Soalnya abang ada latihan basket mendadak." Ucap Arlen
"Loh, kan tadi gak di kasih tau." Ucap Marcell yang mungkin tak terima atas ketidak konsisten pelatihnya itu
"Oh, yaudah bang, kalau gitu Maurell masuk sendiri aja. Bang Acell jangan marah-marah ya." Ucap Maurell mengelus tangan Marcell agar menurunkan atau mungkin menghilangkan kemarahannya
"Iya, bang Acell gak marah kok." Ucap Marcell tersenyum ke arah Maurell
"Beneran gak papa?" Tanya Arlen
"Gak papa bang. Yaudah sana, nanti di tungguin sama yang lain loh." Ucap Maurell
"Yaudah, kalau gitu abang pergi. Kalau mau pulang telfon abang ya." Ucap Arlen mengecup kening Maurell
"Iya, bye bang Nio." Ucap Maurell
"Abang pergi dulu ya Rell. Kabari kalau ada apa-apa." Ucap Marcell dan mengecup kening Maurell
"Iya, bang. Bye bang Acell." Ucap Maurell memasuki kantor Dion
●●●
'Ih, itu siapa?'
'Ngapain tu anak kecil masuk sini?'
'Itu anak mau cari sumbangan?'
Begitulah ucapan-ucapan orang yang ada di kantor Dion, namun di abaikan oleh Maurell karna prinsip Maurell itu 'selagi masih batas wajar, biarkan aja mereka melakukan sesukanya.'
"Permisi, tan ruangan pak Dion ada dimana ya?" Tanya Maurell pada resepsionis
"Tan? Lo manggil gue tante?! Eh, bocah lo ngapain manggil gue tante? Gue gak pernah nikah sama om lo. Lagian ngapain lo masuk sini, mau cari sumbangan? Atau nge-jal*ng?" Tanya resepsionis yang bernama Rani itu sambil memandang sinis dan remeh kepada Maurell
"Yang bilang tante pernah nikah sama om-nya Maurell siapa? Lagian om Maurell itu udah nikah semua. Tadi tante bilang Maurell mau cari sumbangan? Maurell ngapain cari sumbangan kalau Maurell punya uang dan bahkan bisa Maurell sedekahin." Ucap Maurell santai
"Belagu ya lo jadi bocah. Paling uang itu habis lo nge-jal*ng atau nyokap lo yang nge-jal*ng?" Ucap Rani memandang remeh ke Maurell
"Jaga ya ucapan tante. Maurell bukan jal*ng dan mommy Maurell itu bukan jal*ng dia ratu di keluarga-nya Maurell." Ucap Maurell menekan kata mommy
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive People (END) [TERBIT]
AcakMaurell Natasha, nama yang cantik seperti orangnya. Seorang gadis yang di pisahkan dari keluarganya belasan tahun lamanya. Seorang gadis yang cantik, manis, baik, polos namun tomboy. Gadis yang terlalu friendly dan penolong kepada semua orang, dan...