016

22.2K 2.3K 284
                                    

"Mama! Mama! Mama!"

Bella tertawa pelan lalu menengok ke arah Aji yang setia berdiri disampingnya yang tengah memasak untuk makan siang mereka. Ia mengecilkan api kompor lalu memusatkan perhatiannya pada Aji yang kini tersenyum lebar.

"Kenapa sayang?"

Aji tersenyum lebar lalu menggelengkan kepalanya membuat Bella mendengus geli. Ia mengacak surai anak lelaki itu lembut lalu menjawil hidung sang anak gemas.

"Iseng banget sih. Bibi--"

"Mama! Sekarang Mama bukan Bibi!"

Bella tertawa pelan, "Iya, Mama."

"Nah begitu! Hehehehe~"

Bella mencubit pipi Aji pelan, "Aji senang?"

"Eum! Senang! Mama juga?"

Bella tersenyum lembut lalu mengangguk, "Iya, Mama juga senang."

Ada rasa menggelitik saat Bella harus menyebut dirinya sendiri dengan sebutan 'Mama'. Hal yang dari dulu sangat ia idam-idamkan. Bella tersenyum saat matanya menatap binar bahagia di mata Aji.

"Aji sekarang tunggu di meja makan ya. Makanannya sebentar lagi selesai."

"Oke!"

Aji berlari kecil menuju meja makan dan duduk manis dikursi makan yang menghadap pada Bella. Bella menggelengkan kepalanya pelan lalu kembali melanjutkan masakannya.

Hari ini ia memasak udang saus padang, ikan goreng dan tumis brokoli. Semua adalah pesanan sang suami yang sedang membahas pekerjaannya dengan Lukman di ruang depan.

Tadi setelah drama pendek di pagi hari, mereka menghabiskan satu jam untuk duduk dan mengobrol ringan sembari menunggu Lukman kembali dari acara jalan paginya.

Lelaki yang berstatus sekertaris Edgar itu membuka mulutnya terkejut saat kembali dan melihat pemandangan asing baginya. Aji yang duduk nyaman dipangkuan Bella dengan tubuh yang bersandar pada gadis itu serta lengan Edgar yang melingkar santai pada pinggang Bella.

Edgar menahan tawanya saat melihat reaksi sang sahabat. Ia membiarkan Aji dan Bella yang beranjak dari sisinya untuk kembali ke dalam dan menyiapkan mereka cemilan.

Hingga waktu menunjukkan hampir pukul 12 siang. Tak ada tanda-tanda jika dua pria itu telah selesai dengan urusannya.

Bella menoleh ke arah Aji dan tersenyum kecil, "Aji, boleh Mama minta tolong?"

"Boleh~"

"Ajak Papa dan Om Lukman makan siang ya."

Aji mengangguk lalu turun dari kursinya dan berlari menuju ruang depan. Bella memindahkan piring-piring berisi hasil masakannya ke atas meja makan.

"Hai~"

Bella menoleh dan tersenyum saat Edgar menyapanya lengkap dengan senyum di wajahnya.

"Duduk Kak."

Edgar mengangguk lalu duduk di kursinya. Tak lama Aji dan Lukman datang bergabung. Anak lelaki itu dengan senyum lebar menanti Bella mengisi piringnya. Bella tertawa lembut lalu meletakkan piring milik Aji di hadapan anak lelaki itu.

Aji tersenyum lebar, "Terimakasih Mama~"

Bella mengangguk ringan lalu menatap Edgar, "Kakak mau di ambilin juga?"

Edgar menggeleng pelan, "Janganlah, kasian si Lukman nanti dia sendirian yang ngambil makan sendiri."

"Gar, kita lagi di meja makan loh. Masa mau baku hantam di depan udang pedes?!"

Mama [HyuckRen] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang