027

16.6K 1.7K 126
                                    

Edgar sedari menatap Bella yang terbaring diatas ranjang, enggan melepaskan pandangannya dari wanita cantik yang sedang tertidur itu. Edgar masih berusaha menenangkan dirinya yang terkejut setengah mati saat melihat tubuh istrinya yang limbung dan hamper saja menghantam lantai saat mereka di ruang rapat tadi.

Sempat terpikir jika istrinya itu sedang mengandung kalau saja ia tak ingat bahwa mereka baru saja melewati malam pertama mereka minggu lalu. Akan menjadi suatu keajaiban jika Bella tiba-tiba mengandung.

Edgar menggenggam erat telapak tangan Bella saat mata wanita itu perlahan terbuka. Bella melenguh pelan dan melirik kearah kanan dimana Edgar sedang menatapnya dengan senyum kecil walaupun wajahnya menampakkan rasa khawatir. Bella terkekeh kecil membuat Edgar mengerutkan dahinya.

"Jangan ketawa kamu Dek. Masih pusing gak?"

Bella mengangguk, "Dikit. Kita dimana?"

"Klinik kantor. Kamu tadi tiba-tiba pingsan bikin aku khawatir setengah mati."

Bella tertawa kecil, "Maaf ya Kak. Aku juga gatau kenapa bisa gitu."

Edgar mengangguk lalu mengambil segelas air mineral lalu menyerahkannya pada Bella, "Bangun dulu Dek, minum."

Bella menurut, ia dengan perlahan bangkit dari posisi berbaringnya dan duduk menyandar pada kepala ranjang. Edgar mendudukan dirinya di pinggir ranjang dan membantu Bella meminum airnya. Edgar mengulurkan jari telunjuknya untuk menghapus tetesan air pada sudut bibir Bella. Bella menyelesaikan minumnya lalu memberikan kembali gelas tadi pada Edgar.

Edgar kembali meletakkan gelas tadi keatas meja lalu menatap Bella yang kini tersenyum kearahnya. Edgar terkekeh geli lalu memeluk sang istri erat. Bella membalas pelukan Edgar sama eratnya, tak lupa ia menepuk pelan punggung sang suami.

"Hampir ngira kamu hamil Dek. Untung inget kita mulai buat dedek bayi minggu lalu."

Bella mencubit pinggang Edgar gemas, "Nyebelin banget sih. Kenapa yang itu di inget terus?"

Edgar tertawa pelan, "Gapapa dong, emang kenapa sih?"

"Malu!"

Edgar kembali tertawa, "Malu tapi mau ya Dek."

"Astaga Kak Edgar ihh udah jangan bahas yang itu. Ini aku baru sadar loh, gak bisa ngomongin yang lain?"

"Enggak."

Bella menghela nafas pelan, "Nyebelin."

"Iya aku emang nyebelin, gapapa kok—ADUH! Kok suka nyubit sih sekarang?"

Edgar meringis saat cubitan yang diberikan Bella kali ini terasa menyengat di kulitnya. Sementara Bella hanya mendengus pelan, "Nyebelin sih."

Edgar terkekeh, "Yaudah iya, maaf ya?"

Bella mengusak wajahnya pada dada Edgar lalu bergumam pelan, "Hmmm~"

Mereka terdiam sejenak sebelum akhirnya Bella memanggil Edgar pelan, "Kak?"

"Ya saying?"

"Kakak mau aku hamil ya?"

Edgar mengernyit lalu menangkup wajah Bella yang kini menatapnya dengan bibir bawah yang ia gigit kecil. Edgar terkekeh pelan lalu mengecup ujung hidung sang istri, "Iyalah, biar Aji jadi abang. Tapi pelan-pelan aja, jangan sampe dijadiin beban ya."

Bella mengangguk pelan, "Iya Kak."

Edgar tersenyum lalu mengusak surai Bella gemas, "Yaudah, kamu mau istirahat disini apa mau pulang aja?"

"Pulang, nanti Aji pulang sekolah tapi belum ada makan siang."

"Yang di pikirin anak terus ya."

Mama [HyuckRen] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang