Bella duduk gelisah di sofa yang ada diruang tamu. Ia sedang menanti Aji dan Edgar yang tak kunjung pulang sejak siang tadi. Bella menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya perlahan.
Bibi Icha sudah kembali ketempatnya menginap dan meninggalkan Bella sendiri. Awalnya wanita paruh baya itu enggan pergi tapi Bella mengatakan ia bisa mengatasinya sendiri.
Bella menutup wajah lesunya dengan kedua telapak tangannya dan kembali menangis. Wanita itu sedikit tersentak saat mendengar ponselnya berbunyi. Nama sang suami yang tertulis di layar ponselnya membuat jantung Bella menggila. Dengan gesit Bella meraih ponselnya dan menggeser ikon terima pada panggilan itu.
"Ha--"
"Gue gak pulang."
Bella menggigit bibir bawahnya saat panggilan dari Edgar terputus begitu saja. Bella memeluk kedua kakinya lalu kembali menangis disana. Apakah kebahagian rumah tangga yang baru saja ia rasakan harus hilang secepat ini?
.
.
.
Plak
"Aduh Ma! Sakit!"
Krystal memandang anaknya dengan tajam, "Yang baik kalo ngomong sama menantu Mama!"
Edgar mendengus, "Ngapain? Malesin banget."
"Tapikan--"
"Udahlah jangan di bahas lagi. Aku males banget Ma. Lagian besok aku sama Aji harus balik kerumah pas subuh."
Krystal mendengus, "Pulang sekarang aja sana kamu. Males Mama liat mukamu, ngeselin."
Edgar terkekeh lalu beranjak dari duduknya, "Aku ke kamar dulu ya Ma."
"Pulang sana! Bella pasti lagi nangis dirumah kamu tinggal sendirian!"
Edgar menatap sang Mama sebal, "Ma--"
"Apa? Mau bilang apa kamu? Kamu itu kebiasaan banget gak dengerin omongan orang dulu. Kalo kamu salam paham gimana?"
"Gak mungkin!"
"Batu banget, anak siapa sih kamu hah?!"
Edgar meringis lalu menunjuk sang Mama membuat Mamanya gemas dan melempar sang anak dengan bantal sofa.
"Denger. Mama sama Papa gak mungkin minta kamu nikahin Bella kalo kita tau Bella punya pasangan."
"Ya terus si Linlin itu siapa?!"
Krystal menahan dirinya untuk mengumpati sang anak. Ibu dua anak itu mendengus lalu meninggalkan Edgar yang kini menatapnya bingung.
"Ma?"
"Ya mana Mama tau! Siapa tau itu nama kucingnya!"
Edgar tersentak lalu menatap tubuh sang Mama yang berjalan menuju kamarnya. Edgar berfikir sejenak sebelum menghela nafas kasar.
"Tau deh, pikirin besok aja."
.
.
.
Edgar memakirkan mobilnya di halaman rumah dan menggendong Aji yang masih tertidur untuk masuk kedalam rumah. Masih jam 4 dini hari namun Edgar memilih pulang sekarang karena faktanya ia sendiri tak bisa tidur sejak semalam.
Membuka pintu dengan kunci yang ia bawa Edgar dibuat terkejut saat melihat tubuh istrinya yang meringkuk pada sofa. Edgar menghela nafas pelan lalu membawa Aji ke kamarnya dan membaringkan tubuh anaknya diatas ranjang.
Edgar kembali berjalan menuju ruang depan dan menatap Bella yang tertidur dengan gelisah. Wajah cantik itu berkerut, tangannya menggenggam erat hoodie sang suami dan masih ada jejak air mata di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama [HyuckRen] ✔️
ContoMenjadi pengganti bukan keinginan Bella Tapi disinilah dia sekarang, menjadi pengganti kakaknya sendiri dan masuk ke dalam kehidupan kakak iparnya, Edgar. Donghyuck x Renjun GS! Lokal AU