"Mama dan Papa darimana? Kenapa gak jemput Aji tadi? Kenapa Om Lukman yang jemput? Mama gak lupa sama Aji kan? Papa gak marah sama Aji kan? Iya kan?!"
Bella tertawa pelan saat Aji memberondong dirinya dengan pertanyaan saat ia baru saja sampai di rumah orangtua Edgar.
Bella menggulung lengan hoodie berwarna abu yang dikenakannya lalu mengusak rambut Aji gemas, "Tadi Mama dan Papa ada urusan sebentar. Maaf ya sayang. Apa Mama melewatkan sesuatu?"
Aji mengangguk, "Tadi harusnya Mama ada saat pulang sekolah soalnya Aji membuat kue untuk Mama."
Bella memperlihatkan wajah sedihnya, "Maaf ya jagoan. Lalu siapa yang makan kue buatan Aji?"
Aji tersenyum lebar, "Belum ada. Aji minta kuenya di simpenin sama Nenek supaya Mama dan Papa bisa nyobain!"
Bella tersenyum lebar, "Baiknya anak Mama~"
"Hehehe~ Oh iya, Papa mana?"
"Papa tadi balik ke kantor, ada pekerjaan yang harus selesai hari ini juga."
Aji mengangguk lalu menarik tangan Bella untuk memasuki rumah sang Nenek. Krystal yang sedang menonton TV tersenyum saat Bella masuk kedalam rumah. Wanita paruh baya itu menatap Bella penasaran, "Bagaimana?"
Bella tersenyum kecil, "Beres kok Ma. Kak Edgar tinggal ngurus sisanya aja."
Krystal mengangguk, "Syukurlah. Oh ya Bella, nanti setelah Aji tidur siang kita bicara sebentar ya?"
Bella tersenyum lalu mengangguk, "Iya Ma."
.
.
.
Bella dengan piyama tidurnya menatap Edgar yang kini masih sibuk dengan laptopnya. Pria itu meminta izinnya untuk mengerjakan berkasnya selama satu jam kedepan dan Bella hanya mengangguk memberikan izin.
Bella memeluk bantal lalu mengusakkan wajahnya disana. Matanya mengerjap pelan lalu ia menghela nafas pelan berkali-kali hingga membuat Edgar menoleh kearahnya.
"Dek?"
"Hng?"
Edgar tertawa pelan lalu mengulurkan tanganya pada Bella yang terduduk diatas kasur sementara dirinya berada di sisi lain kamar. Tepatnya di meja kerja yang sengaja ia letakkan disana.
Bella beranjak dari posisinya lalu menghampiri sang suami. Edgar menarik Bella hingga istrinya itu kini duduk diatas pangkuannya. Edgar mengernyit saat sang istri segera menyamankan diri diatas pangkuannya.
Tak biasanya Bella seperti ini. Biasanya Bella akan menolak atau memberontak sebentar. Namun kini Bella malah mendusal manja pada lehernya dan membuat ia sedikit merasa geli.
"Kenapa?"
Bukannya menjawab, Bella memilih menjauhkan wajahnya dan menatap sang suami lekat. Edgar menatap istrinya bingung, "Kenapa sayang?"
"Tadi Mama cerita sesuatu."
Edgar mengernyit, "Tentang?"
"Kakak sama Kak Arumi."
Mendengar jawaban sang istri, Edgar segera mematikan laptopnya dan menarik tubuh sang istri agar semakin dekat dengannya. Edgar menangkup wajah sang istri lalu menatap matanya lekat, "Mama cerita apa?"
"Alesan kenapa Kak Arumi bisa selingkuh."
Edgar menghela nafas pelan, "Mau denger dari aku juga gak?"
Bella mengangguk pelan, "Kalo Kakak gak keberatan."
Edgar menghela nafas, "Well semua juga salah aku. Aku yang di akhir SMA terlalu ambisius buat ngeraih segala keinginan aku bikin semuanya berantakan. Aku pikir Arumi bakalan terima dan baik-baik aja selama aku fokus sama tujuanku. Nyatanya aku salah. Aku malah kehilangan dia. Gak cuma raga sama hatinya, tapi aku juga kehilangan dia secara utuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama [HyuckRen] ✔️
Короткий рассказMenjadi pengganti bukan keinginan Bella Tapi disinilah dia sekarang, menjadi pengganti kakaknya sendiri dan masuk ke dalam kehidupan kakak iparnya, Edgar. Donghyuck x Renjun GS! Lokal AU