030

15.9K 1.6K 102
                                    

"Jadi Aji bakalan jadi Abang?"

Bella tersenyum lalu mengelus lembut rambut Aji, "Kalo Aji mau."

Aji menatap Bella lalu mengerjapkan matanya, "Jadi adik Aji nanti itu dulunya punya Mama sama Papa tapi Mama sama Papanya jahat, suka mukulin adiknya Aji sampe adiknya Aji di bawa ke Panti Asuhan terus ketemu Mama. Terus terus terus karena Mama itu baik jadi adik sayang sama Mama terus--"

"Banyak banget terusnya."

Aji merengut, "Papa diem, Aji lagi ngomong empat mata sama Mama!"

Edgar mendengus lalu kembali memakan sarapannya. Sementara Bella masih dengan telaten mendengarkan Aji berbicara.

"Ugh tadi sampe mana? Oh sampe adik sayang Mama! Karena adik sayang Mama terus Mama juga sayang adik jadinya adik Mama angkat jadi anaknya Mama, gitu?"

Bella mengangguk, "Iya. Pinter banget anak Mama~ Cium?"

Edgar mendengus saat melihat Aji mencium pipi Bella. Ia membenturkan sendok dan piringnya asal, "Maaf ya Mama, tapi Papa juga belum dapet cium."

"Papa gak pinter jadi gak dapet cium. Iyakan Ma?"

Bella tertawa lalu melirik Edgar yang kini mendengus jengkel. Ia kembali menatap Aji lalu tersenyum kecil, "Terus sekarang Aji mau gak jadi Abang buat adik?"

Aji mengangguk semangat, "Mau! Biarpun temen-temen bilang punya adik gak enak soalnya nanti perhatian Mama sama Papa ke Aji berkurang Aji gak percaya. Mama sama Papa kan sayang Aji, iyakan?"

Bella mengangguk dengan senyum puas di bibirnya sementara Edgar sudah tersenyum bangga pada anaknya itu.

"Jagoan!"

Aji menoleh pada sang Papa, "Ya Pa?"

"Besok Jum'at kita jemput adik, deal?"

Aji berjingkrak semangat, "DEAL!!"

Bella tersenyum lalu mengusak rambut Aji lembut yang dibalas senyuman oleh anak lelaki itu. Setelah menyelesaikan sarapannya, Aji berlari menuju pintu depan hendak memakai sepatunya.

Edgar yang melihat putranya sudah berlari kedepan menggeleng pelan sebelum ikut beranjak dari posisinya. Bella yang melihat itu menahan tangan suaminya lembut.

"Kak?"

"Ya Dek?"

Bella melirik ruang depan lalu dengan cepat mendekati Edgar lalu memajukan wajahnya dan mengecup bibir suaminya itu.

Wajah Bella memerah malu sedangkan Edgar tersenyum puas. Pria itu memeluk istrinya erat lalu menghujani pucuk kepala istrinya dengan kecupan.

"Kak, Aji nungguin."

Edgar melepas pelukannya lalu tersenyum, "Iya, mau nganter ke depan?"

Bella mengangguk lalu memeluk lengan Edgar dan berjalan disamping pria itu. Bella tertawa kecil saat melihat Aji yang tengah fokus memakai sepatunya. Anak itu kekeh mengatakan ia bisa memakai sendiri sepatunya walaupun akan memakan waktu yang lumayan lama.

"Bisa gak pasangnya? Mau Papa pasangin aja?"

"No! Ini udah ishh Papa nih cerewetnya!"

Bella dan Edgar tertawa kecil mendengar gerutuan dari bibir Aji. Tak lama setelahnya Aji berteriak gembira karena berhasil memakai sepatunya.

Bella mengantarkan keduanya hingga gerbang rumah mereka dan kembali masuk kedalam setelah mobil Edgar hilang dari pandangannya.

Bella tersenyum kecil lalu menatap rumah di depannya, "Well, ayo kita bersih-bersih~"

Mama [HyuckRen] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang