8. Jas Lab

5.8K 393 6
                                    


Saat ini Nadine dan Arka duduk berhadapan di meja makan. Nadine terlihat sangat fokus dengan makanannya, gadis itu hanya memperhatikan makanan yang ada dihapannya ini sambil sesekali menyuapkan makanan tersebut. Jujur saja Nadine merasa tidak punya muka lagi ketika mengingat kejadian kemarin, bagaimana agresifnya dia ketika menyandarkan kepala di bahu Arka bahkan lebih parahnya lagi ia meminta Arka untuk memeluknya.

Ketika bangun tidur tadi, Nadine bersyukur setidaknya ia yang bangun terlebih dahulu, jika Arka yang bangun duluan tidak menutup kemungkinan Arka akan menendangnya, pikir Nadine.

Nadine terus menunduk sambil melamun memikirkan kejadian itu, ia bingung harus bagaimana berhadapan dengan Arka, gadis itu benar-benar malu, rasanya Nadine ingin sekali menghilang dari hadapan Arka.

"makan, ntar telat" Nadine terlonjak kaget mendengar suara pelan nan datar itu. Ia seperti linglung sendiri bahkan tidak sadar bahwa ada pria itu dihadapannya. Dengan segera Nadine melahap makanannya sampai habis, gadis itu sudah sembuh jadi hari ini ia masuk ke kampus, kakinya juga sudah mulai berjalan normal, hanya saja kadang-kadang tidak bisa terlalu kecapekan dan terlalu cepat  saat berjalan. Dengan keadaan kaki tidak lagi pincang pun Nadine sudah sangat bersyukur.

Arka sedari tadi yang fokus dengan makanannya sesekali memperhatikan gadis di depannya itu, gadis itu terlihat sangat canggung. Apakah karena kejadian kemarin sehingga ia malu untuk berhadapan dengan Arka? padahal kejadian seperti kemarin adalah hal lumrah bagi setiap pasangan suami istri, namun mengingat interaksi dan hubungan keduanya yang tidak sedekat itu memang wajar jika Nadine malu.

Jujur saja akhir-akhir ini Arka merasa mereka berdua perlu untuk bisa mendekatkan diri lagi dan memperbaiki hubungan ini, Arka juga sudah move on dari Alika, gadis imut nan tomboy yang ia sayangi sejak dulu, beberapa hari terakhir Arka sempat berfikir bahwa mungkin saja selama ini perasaannya ke Alika hanyalah perasaan sayang sebagai sahabat dekat dan menganggap Alika sebagai adik sendiri. Karena sejak Smp mereka sudah terbiasa bersama, sehingga Arka merasa aneh saja saat kelas 3 SMK ada pria lain di samping Alika selain dirinya.

Toh sebenarnya jika dilihat lihat, Nadine ini memang mendekati kriteria wanita yang ingin sekali dimilikinya. Yaitu yang tidak bar-bar atau agresif ketika di depan umum, dan yang paling penting tidak suka mengatur kehidupan Arka.

Karena Arka terbiasa memiliki planning sendiri untuk kehidupannya atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Dulu pada saat kelas 2 SMK, Arka pernah didekatkan oleh Alika dengan seorang gadis cantik di sekolahnya, namanya Riana. Arka sempat mendengar bahwa sudah banyak pria yang menyatakan cinta pada Riana tetapi di tolak, dengan paksaan Alika, Arka sempat dekat dengan gadis itu, tetapi Arka merasa risih karena Riana selalu ingin mengikuti kegiatan-kegiatannya, bahkan cenderung mengatur kegiatan yang seharusnya Arka lakukan atau tidak. Arka benar-benar tidak suka hidupnya diatur oleh orang lain, bahkan orangtuanya saja tidak pernah ikut campur urusan Arka selagi itu hal yang positif.

Dan memang Arka akui selama kurang lebih 2 bulan menikah dengan Nadine, gadis itu terlihat acuh saja dengan apa yang ia lakukan selama ini, Nadine selalu tahu batasan-batasan selama berinteraksi dengan dirinya, dan yang paling Arka sukai dari gadis yang sudah menjadi istrinya itu adalah Nadine tidak pernah terlihat ingin menarik perhatiannya, Nadine terlihat biasa saja ketika berinteraksi dengan Arka, hal  yang sering sekali membuat Arka risih dengan wanita yaitu banyak diantara mereka ketika berinteraksi dengan Arka seolah-olah ingin menarik perhatiannya baik itu dengan perkataan yang dibuat manja ataupun di imut- imutkan.  Jujur saja Arka tidak menyukai gadis yang seperti itu.

Mungkin banyak pria yang menyukai gadis manja, terlebih sering terjadi pria dingin yang cenderung cuek menyukai gadis yang manja dan cerewet. Disisi lain sebenarnya Arka juga menyukai gadis yang memiliki sisi manja, itu memang membuatnya gemas, tapi ada porsinya dan itu tidak dibuat-buat. Dan Nadine benar-benar bisa menempatkan dirinya sesuai porsi tersebut.

ARDINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang