16. Gue Istrinya

5.2K 408 33
                                    


"Hot news! Hot news!" Ocha yang baru saja datang langsung menghampiri Zira, Nadine, dan Rani yang sudah datang beberapa menit yang lalu.

"HOT NEWS APA?!" Zira langsung nge-gas, karena biasanya Zira lah yang tahu lebih dulu tentang berita ter hot, kenapa ia bisa ketinggalan berita seperti ini?

"merapat dulu, soalnya ada orangnya"

"nanti aja cha, kamu nekat banget mau gosipin orang yang ada disini" ucap Rani, meskipun Rani suka mendengarkan gosip dari teman-temannya, gadis itu tak seberani Ocha dan Zira yang langsung menggosip bahkan ada orangnya sekalipun.

"ga bisa di tunda ran, ntar gue kepikiran"

"iya, ntar gue juga ngga tenang gara-gara penasaran" sahut Zira

Ocha melihat keadaan sekitar, setelah dirasa cukup kondusif ia kembali merapatkan diri ke teman satu gank nya itu.

"gue kan kemarin nge-follow ig cewe yang kita curigai doi nya Arka, pake akun fake sih. terus di acc kan, nah waktu gue nge-stalk postingannya." Ocha menarik nafasnya, seolah-olah akan menyampaikan hal yang serius.

"buruan deh cha, keburu pak Khoerul masuk" desak Zira

"santai santai, gue nafas dulu"

"ternyata cewek itu udah punya pacar" sambung Ocha

"hah seriusan lo?! terus hubungan Arka sama cewe itu apaan? temenan? sepupuan? " cecar Zira yang tidak pernah santai kalau masalah gosip.

Zira dan Ocha selalu klop dan bersemangat jika sedang bergosip, tidak hanya Arka yang menjadi topik pembicaraan, setiap hari ada saja teman sekelas mereka yang jadi bahan gosip mereka berdua.

"kayaknya mereka temenan doang sih, soalnya pacar tu cewe juga temenan sama Arka"

"gue mau liat dong, penasaran"

"gue screenshot in aja, ntar gue kirim ke grup. kalo gue ngestalk mulu takut kepencet like, kan ngga seru"

"banyakin nge ss, jangan cuma satu"

Baru saja ingin menyahuti ucapan Zira, tiba-tiba pintu kelas terbuka dan ternyata yang masuk adalah pak Khoerul, dosen mata kuliah Aljabar Linear. Keadaan kelas yang sebelumnya cukup ramai pun, tiba-tiba hening.

...

"astagaa gue mabok ngerjain matriks. Endingnya malah satu nol. kesel banget"

"susah susah ngerjain, yang dicari satu nol. ngga ada akhlak tu soal"

Zira dan Ocha terus mendumel karena saat mereka belajar Aljabar Linear tadi, mereka diberikan tugas untuk menyelesaikan matriks, dan hasil dari matriks tersebut adalah matriks yang membentuk diagonal angka 1, dan angka lainnya 0.

"Namanya juga komputer, kan komputer emang kenalnya sama angka biner" ucap Nadine

"mending kita lanjutin gosip yang tadi" ucap Rani yang sedari tadi tidak membuka suara

"NAH IYA BENER!" pekik Zira dengan suara cemprengnya

"tolong banget suaranya dikondisikan"

"eh pesen makanan dulu deh, ghibahin orang perlu banyak tenaga" ucap Ocha, ia menaruh tote bag nya di kursi orange, lalu berjalan menuju kantin yang terletak sekitar 10 meter dari kursi orange tersebut.

"Cha tungguin gue!" Zira yang baru saja merapikan isi tasnya, langsung berteriak cukup kencang. Bahkan saat ini beberapa pasang mata langsung menatap ke arahnya, dengan tak tahu malu ia berlari kecil menyusul Ocha.

"Nadine, kamu jagain tas kita aja ya, kamu nitip apa ? Biar aku pesenin" di kursi orange tersisa Nadine dan Rani. Rani itu tidak terlalu suka keramaian, sehingga ia sengaja menunggu kantin tidak terlalu ramai.

ARDINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang