XXXX

2.3K 182 12
                                    

Sabtu ini Latisya sudah punya rencana untuk bersantai dirumah, dia hanya akan marathon film sepanjang hari ini. Sudah beberapa waktu ini pekerjaannya tidak pernah santai, untuk itu hari ini dia ingin mengistirahatkan tubuhnya saja.

“Kamu tuh ya, nggak pernah mau mama ajak arisan. Masa setiap arisan ditanyain temen mama, ‘anak gadis dimana’ Mama harus jawab apa? Didalem perut? Gitu?” Dilihatnya mamanya berkacak pinggang.

“Mager banget Ma, pengen nyantai aja dirumah. Lagian yang arisan kalian kenapa anak-anak harus ikutan?”

No! hari ini kamu harus ikut mama arisan, sana cepetan ganti baju.” Latisya menggeleng, dia benar-benar ingin dirumah saja, ngemil sambil nonton film.

“Kamu pantesan nggak punya pacar, berapa tahun punya gebetan cuma satu, malu-maluin banget deh. Ini pasti karena kamu jarang keluar, jarang sosialisasi.” Latisya mendengus, bawa-bawa gebetan nggak asik banget!

“Itu yang dari senin sampai jumat ke kantor itu bukan keluar ya namanya Ma? Mama pergi arisannya sendirian aja yaaaa.”

“Tahu nggak? tadi mama barusan baca artikel, ada namanya homo erectus si manusia purba pemalas. Mirip kamu tuh, sifatnya untung mukanya beda.” Latisya mendengus sebal, mama-nya ini kalau ngomong santai banget.

Bip!

Layar yang sedari tadi Latisya pandangi menjadi hitam, ingin rasanya dia protes tapi ekspresi Ibu Ratu menunjukkan kalau dia tidak ingin dibantah. Dengan menghentak-hentakkan kakinya Latisya masuk kekamarnya untuk bersiap-siap.

Belum lama, dia memunculkan kepalanya dari sela-sela pintu kamar.
“Latisya pake baju tidur aja apa ya ma? Numpang tidur disana, ngantuk nih.” Bantal sofa melempar hampir mengenai wajahnya.

“Tidur sana di loteng!” Jawab mamanya garang, Latisya tertawa dikamar karena membuat mamanya kesal.

***

Di sepanjang perjalanan Latisya tidak banyak bicara, dia masih kesal karena hari santainya harus diganti dengan ikut hahahihi arisan dengan teman SMA mama-nya itu.

“Kamu pinter banget deh, pilih baju yang warnanya sama kayak punya mama. Mother Daughter goals kita ya.” Mamanya terkikik, iya suka-suka Ibu Ratu deh. Tapi memang benar, ia sengaja menyamakan warna pakaiannya.

Latisya memilih kaos putih polos dimasukkan kedalam rok berwarna biru dilapisi dengan casual blazer abu-abu yang bagian tangannya digulung sedikit dan loafer shoes berwarna hitam. Rambutnya dibiarkannya tergerai.

Dia sengaja agar terlihat seperti mother daughter goals seperti kata mamanya tadi, orang tidak tahu saja dirumah dia dibilangin seperti manusia purba! Hiks.

Latisya sama sekali tidak tahu dimana tempat arisan hari ini, sampai ketika mobil mereka tiba di halaman luas sebuah rumah. Dan Latisya ingat rumah itu tempat dimana dia kalah taruhan beberapa waktu lalu.

“Ma.. kok nggak bilang arisannya disini?” Protes Latisya.

“Mama nggak bilang aja tadi kamu nggak mau ikut, apalagi tadi kalau mama bilang arisannya di rumah Adnan, bisa nekat lompat dari mobil kali kamu.” Keluar dari mobil Latisya berlari kecil mengikuti langkah mamanya yang entah kenapa sangat cepat.

“Maaa.. kalau ketemu Pak Adnan gimana dong, berasa di kantor ntar. Padahal kan hari ini Latisya mau rehat sejenak dari urusan kantor.” Latisya cemberut, hancur sudah hari santainya.

“Ya udah nggak usah ketemu.” Jawab mamanya santai.

“Pasti ketemu Ma, bisa ngeliat dia disini. Ini kan rumahnya. ” Rengek Latisya.

Start with ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang