Musuh

308 24 4
                                    

Selamat membaca

Guyonwaton|Perlahan

Cocok banget sama chapter ini,terlalu sad menurut aku,Semoga suka.

Setelah Wira berpamitan dengan Kanisha kini giliran Nadin dan Albert yang mendatangi rumah Kanisha.Albert hanya mengantar Nadin namun melihat ada papan bertuliskan"Rumah ini dijual" membuatnya penasaran.

"Ca,Apa loe mau pindah?"tanya Albert.

"Iya,"jawab Kanisha tersenyum.

"Kenapa Ca?"tanya Nadin.

"Dulu loe selalu bilang kalau kebahagian nyokap adalah segalanya dan sekarang itu yang harus gue pilih."jawab Kanisha.

"Nad,Ca! gue pamit dulu ya sudah ada janji nanti gue jemput,Nad."pamit Albert lalu pergi.

Kini hanya ada Kanisha dan Nadin.Nadin membawa beberapa buku tebal ya niat nya memang untuk mengerjakan tugas kelompok.

"Ca,katanya loe ada masalah.Coba cerita pasti gue bantu kok kalau gue bisa,"ujar Nadin.

"Kenni..."lirih Kanisha.

Kanisha lalu memeluk Nadin lagi-lagi air mata nya tidak dapat tertahankan.Semua wanita memang banyak yang rapuh karena laki-laki itu juga yang dirasakan Kanisha.

"Cup..cup..cerita aja gue pasti denger kok."balas Nadin.

"Loe sudah tahu yang Kenni katakan waktu di kelas kalau gue itu gak secantik Shaquella.Gue memang jelek dan gak akan pantas sama Kenni."ucap Kanisha lalu melepas pelukannya.

"Gini deh.Memang sih setiap perempuan itu paling gak suka dibanding-bandingkan apalagi yang dibahas fisik.Kalau gue jadi loe,itu mulut fakboy so kecakepan itu tak uleg aja..Gemes gue Ca!"seru Nadin.

"Dasar loe nanti bibir dia jontor,"kekeh Kanisha.

"Biar aja.Nah gini dong Kanisha yang suka ketawa dan bahagia selalu.Nadin istri chanyeol gak suka ya kalau loe bersedih.Keep smile sayang!"seru Nadin.

"Terima kasih ya Nad,loe selalu jadi sahabat terbaik."balas Kanisha.

"Kalau makasih doang,ogah."

"Apa dong?"

"Ca...Jangan pindah,plis."pinta Nadin.

*****

Kenni sudah menunggu Wira sejak satu jam yang lalu karena Squad sudah merencanakan berkumpul di kafe milik Olivia.

"Wira lama banget,"ujar Kenni.

"Chating siapa tahu Wira ketiduran,"balas Satria.

"Kenapa lirik gue?gak ada kuota."jawab Rifan.

"Gak modal loe.Gimana mau move on dari Nadin?Makannya balik lagi aja jalan sama tante-tante biar dapat jajan,enak tuh."canda Satria pada Rifan.

"Ide bagus,Sat.Gue akan kembali jadi fakboy.Mantap!"seru Rifan sumringah.

"Woy!Apa kata Wira dibalas belum?"tanya Kenni.

"Lagi otw,"jawab Satria.

Kenni lalu meminum es dawet yang sudah dipesannya.Rifan mengambil handphone Satria lalu membuka applikasi yang tengah hits.Rifan menyetel musik,

Di depan orang tua mu..kau malukan diriku..deng..deng..

"Cowok main begituan,alay!"sinis Wira bergedik.

"Anjir loe.Lumayan loh kalau konten gue banyak yang lihat bisa jadi seleb.Iri bilang,Yuk collab!"ajak Rifan.

"Gak minat."jawab Wira.

FAKBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang