Seminggu berikut nya.
Setelah kepergian Gideon, masih mereka berduka. Arga tak berani mendekati sang mertua, mengobrol pun tak bisa karena Arini sengaja mengambil Cuty dan hari ini mereka beraktivitas kembali.
Di meja makan, mereka saling berkumpul.
Arga menarik kursi untuk duduk, mencuri pandang untuk memandangi Lolita pun terlihat masih sedih.
" Ma, kita harus bahagia. Walaupun Papa begitu membuat kita semua bersedih, tapi Papa pasti tidak mau melihat kita bersedih " Ucap Lolita melempar senyum kecerian.
" Siapa juga yang sedih " Balas Arga dalam hati.
" Ma kamu sakit ya " Cetus Arga, melihat Lolita sangat pucat.
Lolita menggelak
Dan tiba tiba " Uaaak uaaak " Ia mual, menahan muntahan nya. Lalu beranjak pergi ke dapur untuk menemui westafel.
Arini yang panik melihat ibu nya muntah muntah itu pun, langsung menghampiri nya.
" Ada apa dengan ku, kenapa aku sangat mual begini. Sudah satu minggu juga aku tidak datang bulan, muaaak muaak " Memuntahkan kembali.
" Mama, Mama kedokter ya "
Lolita mengedek, " Mama ngga Papa kok mungkin Mama, cuma meriang aja. Mama butuh istirahat nih kek nya, kamu segera lah berangkat. Kan sudah satu minggu kamu ngga masuk kerja, kasian murid murid kamu " Jelas Lolita.
Arga yang ikut panik ia tidak mau terjadi apa apa dengan ibu mertua nya sekaligus sang pujaan nya hati pun " Mama kerumah sakit nih, aku siapin Mobil ya "
" No, Mama baik baik aja Arga. Kalian cepat berangkat gih nanti telat. Mama mau ke kamar dulu " Lolita merasa dirinya tidak kenapa kenapa namun kedua orang itu merasa khawatir akan ibu nya.
Arga dan Arini pun berangkat kerja sama smaa mereka sangat mencemaskan keadaan Lolita.
Sedangkan Lolita, ia harus mengecek keadaan nya. Apa yang terjadi pada nya, dugaan pun tersemat.
Ia menatap cermin di meja rias nya, memikirkan hal yang aneh sedang mendera tubuh nya.
" Apa yang terjadi pada ku? Apakah aku hamil? Tapi jika hamil wanita setua ku mana mungkin bisa mengandung? "
Dari pada menduga duga tampa jawaban yang jelas, Lolita tidak yakin bahwa dirinya hamil karena menurut nya ia wanita tua, tapi kau terlihat sangat cantik itu pujian yang selalu di ucapkan Arga, menantu nya.
Namun, ia telat datang bulan jadwal nya pun terlewati.
Lolita putuskan, untuk pergi kedokter untuk berkonsultasi tentang tubuh nya yang merasa terlihat sedang aneh ini.
Lolita menunggu Dokter yang sudah mengecek tubuh nya, menunggu beberapa menit.
" Dok apa yang telah terjadi pada saya? " Tanya Lolita sedikit agak cemas.
Namun dokter tersenyum, " Selamat buk, anda telah hamil mengandung selama dua minggu. Kehamilan itu, yang membuat menstruasi ibu terhambat "
Lolita kaget mendengar pernyataan sang dokter, kenapa Lolita kaget dua minggu yang lalu kan ia sedang di hujani Arga timah panas apalagi satu minggu yang lalu sampai air larva dia dan menantu nya habis membasahi Vagina nya dan dinding Rahim nya
" Apa dokter saya hamil, saya kan udah tua mana mungkin? "
" Ia belum tua, kandung ibu masih subur " Jawab Dokter dengan ramah.
Lolita pun bingung harus menyikapinya dengan apa?
Ia pun membeli tascpek di apotek menunjukan kepada menantu nya, meminta pertanggung jawaban tentu nya.
Arga pun sangat cemas dengan keadaan Lolita, itu yang membuat nya menelepon.
" Hallo, gimana keadaan mu? Apakah kau sakit? Udah periksaan kedokter? Aku sangat mencem,- "
Cecaran pertanyaan dalam telepon itu pun langsung di putus oleh Lolita ia tak mau mendengar kan kecemasan itu lewat telepon ia mau secara langsung.
" Biarin aja, dia cemas semakin cemas. Kalo perduli pasti dia kembali menamani ku " Ucap Lolita monolog.
Arga pun mencoba menelpon nya berkali kali.
" Jika kamu Mengawatirkan ku, pulang lah. Ada sebuah kabar yang ingin aku katakan kepada mu!! " Ketik Lolita yang hanya mengirim sebuah pesan.
Apakah Arga, pulang?
Menemui Lolita kalo penasaran next cerita ya?
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE MENANTU ( COMPLICATED)
RomanceWarning 21 +++ Kejadian ini bermula ketika Gideon Rext Wiliam mengalami penyakit Struke total membuat Lolita Nashila Wiskin Istri dari Gideon cemas dan merasa kesepian akan dirinya. Akhirnya mereka berdua sepakat agar menyuruh anak mereka untuk tin...