7.H-1

175 133 72
                                    

Hai sayang sayangnya aku,apa kabarr aku harap kalian sehat selalu

Kembali lagi bersama aku yg cans dalam cerita CINTA.Btw ada yang nunggu notif cerita ini gak,aku tebak pasti gak ada wwkkww.

Jangan lupa vote sebelum membaca,karena vote tidak dipungut biaya.

Tandai apabila ada typo ya sayang sayangnya aku.

Happy reading<3

*****

Malam ini Darren berada di balkon kamarnya dia melihat ke atas langit tepatnya ke arah bintang yang sedang bermain main bersama dengan temannya.

Inilah salah satu hobi Darren setiap malam melihat bintang dari balkon kamarnya.Sebut saja di si pria penyuka bintang dan memang faktanya seperti itu.

Darren memetik asal senar gitarnya menghasilkan nada yang indah walaupun dipetik dengan asalan.

Tok tok tok

"Bang ini mama kamu di dalam nak?"tanya Silvia ibu Darren dari luar kamar.

"Masuk aja Ma,gak Darren kunci,"teriak Darren

Cklek

Silvia datang dengan nampan yang berisi susu coklat serta biskuit jangan tanyakan makanan itu untuk siapa ya pastinya untuk si dingin Darren.Walaupun Darren sudah berkali kali menolak tapi tetap saja wanita itu kekeh.

"Ini susu nya bang masih hangat jangan dibuang kayak yang kemarin!"peringat Silvia kepada anak semata wayangnya ini.

"Ck ma,Darren gak suka susu gak enak,"jawab Darren mencebikkan bibirnya lucu.Inilah sifat sebenarnya dari seorang Darren manja.

Silvia tersenyum melihat tingkah laku anaknya ini.Dia mendekat ke arah Darren dan mengelus rambut pria itu." Darren mama nyuruh kamu itu minum susu untuk kesehatan kamu,kamu tidak lupa kan kamu ini seorang perokok,"ujar Silvia halus.

Memang orang tua Darren tidak pernah mengekang dirinya.Dia selalu diberi kebebasan menikmati masa mudanya karena mereka percaya bahwa anak semata wayangnya ini tidak akan salah pergaulan.

Mendengar ucapan mamanya Darren menghembuskan nafasnya.Benar apa yang dikatan mamanya bahwa ia harus menjaga kesehatannya walaupun sebenarnya dia jarang menyentuh rokok.Dia akan menyentuh rokok hanya saat merasa banyak pikiran saja.

Darren bersyukur memiliki ibu sebaik dan seperhatian Silvia.Dia berjanji dalam dirinya kelak ia akan mencari pendamping yang seperti ibunya ini.harus.

"Ma Darren ijin keluar bentar ya mau main," pamit Darren kepada Silvia

Silvia bangkit dari tempat duduknya di elusnya kepala anak kesangannya ini.

"Hati hati jangan kemalaman pulangnya"

"Iya mama sayang." Darren pergi setelah meninggalkan satu kecupan di pipi Silvia.

Silvia menggelengkan kepala melihat anaknya yang manja itu.

*****

Saat ini Cinta sedang bersiap siap menuju tempat balapan liar.Sudah lama rasanya dia tidak melanjutkan hobinya itu.

Cinta sudah siap dengan headband berwarna hitam yang melekat dikepalanya,jaket boomber hitam,kaus hitam bergambar tengkorak,celana ripped jeans dan slayer khusus yang akan ia gunakan.

CINTA (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang