30.Pertemuan yang tidak disengaja

124 38 393
                                    

AY YO LISTEN UP!!

Apa kabar??

Selamat membaca ya <3

*****

"Lo lagi perang rumah tangga sama neng love ya Ren?"

Tanpa berniat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabatnya Rio, Darren tetap asik meminum alkohol yang berada di genggamannya.

Malam ini adalah malam minggu yang pastinya malam paling membuat semua orang bahagia terutama para remaja. Bukannya jalan bersama pacarnya, Darren lebih memilih mengikuti ajakan ketiga temannya untuk menghabiskan waktu di club malam.

Mengingat dirinya dan Cinta yang masih perang dingin membuat Darren tidak bisa menolak ajakan temannya. Lagian menghabiskan waktu di club sampai berjam-jam membuat pikiran Darren sedikit tenang.

"Yeu, diam-diam aja nih bocah." Rio menyenggol lengan Darren keras sampai hampir membuat botol wine digenggamannya hampir jatuh.

Darren menatap tajam Rio sedangkan yang ditatap hanya menyengir tanpa dosa.

"Lo udah habis berapa botol Ren?"

"Masih dua," jawab Darren santai.

"Si Udin!!! Gila ye lu dua itu banyak anjing!" teriak Rio kencang. Untung saja mereka berada di ruang vip sehingga bebas melakukan apa saja tanpa diliat oleh banyak orang.

Kini Rio menatap Jefri yang sedang santai mengunyah permen yupi. "Tumbenan nih anak Mami ikut nongkrong ke club," sindir Rio.

Jefri yang merasa tersindir menegakkan badannya dan membalas tatapan Rio. "Gue lagi pingin cobain minuman anggur itu. Kata Erik enak kalau minumnya kita serasa di surga." Jefri bercerita sangat antusias.

Pria yang satu itu emang sudah pernah beberapa kali menginjakkan kakinyavke club. Namun, ia belum pernah meminum minuman alkohol jenis apapun karena dilarang oleh Maminya. Jefri yang selalu taat akan omongan sang Mami langsung menurut tanpa membantah.

Rio terkikik geli mendengar penuturan polos Jefri. "Si Erik gila emang."

"Dia kepo. Ya gue kasitau," sahut Erik yang berada di pojokan sedang menyesap rokoknya.

"Bagi dong!! Gue mau cobain minumannya juga!" pinta Jefri tidak sabaran.

"Lu belum cukup umur!" tekan Rio.

"Kasih aja."

Rio memelototi Darren. Yang benar saja bayi Jefri dikasih minum wine, yang ada nanti malah mabuk dan membuat mereka repot.

Jefri yang merasa dirinya dibela Darren langsung mengambil botol wine milik Darren yang ada di meja. Ia menciumnya baunya terlebih dahulu. "Ewwhh kok bau nanas sih?" Jefri menutup hidungnya dengan tangan. Dengan sedikit keberanian Jefri menutup matanya saat satu tetes wine berhasil masuk ke mulutnya.

Byur

Rio membelalakkan matanya saat ia terkena cipratan wine yang berasal dari mulut Jefri.

"Demi allek kaga ngapa-ngapa. Tapi lu pikir lagi njeng!!" sentak Rio.

Jefri membantu Rio membersihkan pakaiannya. Menyengir saat Rio menatap tajam dirinya, tanpa rasa bersalah sedikitpun.

CINTA (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang