Jangan lupa voment beb 💜💜
Happy reading!
*****
Sejak 10 menit yang lalu, Karin sudah sampai di rumah Cinta. Sungguh Karin sangat terkejut saat masuk ke apartement milik Cinta disuguhkan pemandangan keadaan Cinta yang sangat menyedihkan.
Dan sekarang Karin sedang berusaha menenangkan Cinta yang masih sesenggukan. Hati Karin ikut di iris iris melihat keadaan sahabatnya saat ini. Tanpa diceritakan Karin pun sudah mengetahui apa penyebab Cinta menangis. Karin sangat salut akan ketangguhan Cinta yang sudah bisa sampai ke titik ini. Jika Karin berada di posisi Cinta, mungkin dia sudah menyerah dari lama."Udah dong Ta, lo gak capek apa nangis mulu?" tanya Karin.
Cinta hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Udah lo tenang ya cerita pelan pelan sama gue, luapin semuanya," ucap Karin pengertian.
Mendengar ucapan Karin semakin membuat Cinta menangis. "Ehh loh kok makin nangis sih Ta aduh gue harus apa nih??!" ujar Karin kepanikan.
"G--gue capek Rin." Cinta mulai bercerita dengan menarik ingusnya sesekali.
"Gue kangen ma-ma sama papa hiks."
"Gue iri sama Saras dan lo yang hiks-" belum juga Cinta menyelesaikan kalimatnya Karin sudah menerjang nya dengan pelukan yang sangat erat.
Karin ikut menitikkan air mata di pelukan Cinta. Karin tidak menyangka orang yang sangat keras, egois, serta pemberani seperti Cinta mempunyai titik kerapuhan seperti ini. Dan itu disebabkan oleh orang tua kandungnya yang menelantarkan dirinya.
"Shut, udah Ta lo harus kuat jangan lemah gini. Cinta yang gue kenal gak lemah," ucap Karin berusaha menenangkan Cinta yang masih histeris.
"Lo harus kuat dan seharusnya lo bersyukur Ta. Diluaran sana masih banyak yang lebih menyedihkan dari lo. Mungkin diluaran sana ada beberapa anak broken home yang memilih ikut tinggal bersama dengan salah satu orang tuanya yang sudah memiliki pasangan baru. Dan lo tau, yang mereka dapat itu bukan kebahagiaan tetapi luka fisik dan batin. Bahkan ada yang bunuh diri karena merasa gak kuat atas penderitaan yang dialaminya. Lo disini gak sendiri masih ada gue, Saras teman sekelas bahkan teman temannya Darren yang udah ngganggap lo jadi teman mereka,'" jelas Karin panjang lebar.
Cinta yang mendengar ucapan Karin seketika diam. Dia masih mencerna di pikirannya. Betul juga apa yang dikatakan Karin, Cinta masih lebih beruntung dari anak korban broken home diluaran sana.
Tapi tetap saja dia merasa sangat sedih. Jangankan tinggal bersama salah satu orang tuanya, keberadaan orang tuanya saja Cinta tidak tahu dimana. Sungguh malang nasibnya.
"Gue kangen mama papa," lirih Cinta.
"Gue kangen juga mama yang nyisirin rambut gue."
"Gue kangen papa yang dongengin gue tiap malam."
Karin membiarkan Cinta mengeluarkan segala keluh kesahnya. Karena dengan hal itu bisa membuat Cinta sedikit lega dari beban yang dipikulnya selama ini.
"Mama papa kangen Tata gak ya?" monolog Cinta lagi.
Karin hanya bisa mengusap usap punggung Cinta. Berharap bisa sedikit melegakan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA (hiatus)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) (REVISI SETELAH TAMAT) Ini kisah tentang Cinta Crystalin gadis broken home yang tinggal sendirian di sebuah apartement di kawasan jakarta. Sepinya malam dibawah bintang dan rembulan sudah menjadi temannya. Senyuman mani...