11.Kerapuhan Cinta

160 108 67
                                        

Happy reading 💜

Terkadang kesendirian, membuatku lebih tau makna hidup. Tak ada pertengkaran, tak ada kebohongan, tak ada aturan dan keterpaksaan.
.
.
.
.
Cinta Crystalin

*****

Sekarang Cinta, Karin, dan Saras sedang berada di kantin. Mereka memanfaatkan waktu jam kosong mereka untuk nongkrong di kantin daripada bosan di kelas.

"Woi, Ta hoodie si es lo bawa kan? Bisa mampus lo kalau hoodie nya gak ke bawa," ucap Karin.

Cinta yang sedang mengunyah bakso menghentikan aktivitasnya seraya melihat ke arah Karin.

"Emang kenapa?" tanya Cinta polos.

"Ck, lo gimana sih itu hoodie kesayangannya kak Darren bisa diamuk lo kalau gak bawa tuh hoodie,"

Cinta refleks melebarkan matanya. Oh God bagaimana ini?? Hoodie nya bahkan belum dicuci oleh Cinta. Tamatlah riwayat Cinta hari ini diamuk macan.

"G-gue lupa nyuci nya," cicit Cinta.

"Saoloh Tata siap siap dah lo dihempas si es." Saras angkat bicara.

Mendengar ucapan dari teman temannya membuat nyali Cinta semakin ciut. Bagaimana ini dia belum siap dihadapkan dengan kemarahan Darren pujaan hatinya. Baru saja luka yang diberikan Darren kemarin sembuh dan Cinta belum siap untuk mendapat luka lagi.

"Gue takut," ucap Cinta pelan.

Karin memfokuskan pandangannya ke arah Cinta. Ada rasa tidak tega di dalam hatinya melihat sahabatnya ketakutan seperti ini.

"Huft! Nanti gue coba ngomong sama si es deh," ucap Karin.

Sontak Cinta melebarkan matanya bahagia. "Beneran??"

Karin menganggukan kepalanya seraya tersenyum.

Setelah perbincangan yang sedikit menegangkan bagi Cinta tadi, kini ada perasaan lega dalam dirinya karena Karin mau membantunya.

"Hai Cinta, apa kabar??" sapa seorang cowok berkacamata.

Cinta menyipitkan matanya melihat cowok berkacamata itu kini sudah berada di depannya. Wajahnya tidak asing di pikiran Cinta tapi, satu fakta yang harus kalian ingat Cinta si pelupa.

"Lo gak ingat gue?" tanya cowok berkacamata tersebut karena melihat raut kebingungan di wajah Cinta.

Mendengar pertanyaan cowok tersebut Cinta menggelengkan kepalanya dan mengundang tawa cowok berkacamata tersebut.

"Hahah lo lu banget sih Ta, gue Alex ketua ekskul lo," ucap cowok berkacamata itu yang tak lain adalah Alex ketua ekskul musik.

"Uhuhuk" suara batuk yang berasal dari Karin mengundang tatapan dari Cinta, Saras, dan Alex.

"Lo sehat Rin?" tanya Saras.

Karin hanya membarikan senyum tipisnya. " lo kok gak bilang bilang sih satu ekskul sama si pangeran,"bisik Karin kepada Cinta.

Karin mengernyitkan dahinya bingung. "Pangeran saha?"

"Si Alex dodol," jawab Karin

"Lo gak nanya yakali gue langsung ngasitau lo," geram Cinta seraya menggeplak kepala Karin. Dan Karin hanya menunjukkan cengirannya.

CINTA (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang