23.SERIOUSLY?!

141 56 359
                                    

Hai aku kembali.

Jangan lupa vote sebelum membaca dan comment ya!

Tandai typo.

Happy reading ^^

Aku suka segalanya tentangmu bahkan hal-hal kecil sekalipun.
.
.
.
.
Cinta Crystalin.

*****

"Jadi pacar gue mulai sekarang," ucap Darren sangat pelan dengan satu tarikan nafas membuat bulu kuduk Cinta berdiri.

Cinta membuka matanya saat Darren sudah menjauhkan tubuhnya. Matanya melotot mendengar ucapan laki-laki itu barusan. Ini Cinta yang salah dengar atau tidak?

"Serius kak?" tanya Cinta cengo.

Darren menganggukan kepalanya dan memberikan seulas senyum manis kepada Cinta.

Cinta menelan ludahnya kasar melihat senyuman manis Darren. Jadi seperti ini ya senyuman orang ganteng dan Cinta pertama kalinya menyaksikan senyuman Darren itu.

"Ini nembak atau gimana?" tanyanya lagi yang masih belum percaya.

Darren mendecak kesal. "Hm," gumamnya dengan senyuman manis walaupun sangat tipis tapi senyuman itu adalah hal langka bagi semua orang.

"TOLONG!! GUE BUTUH O2!!" batin Cinta berteriak.

"Gak ada penolakan!" titah Darren dengan penekanan.

Senyum Cinta merekah. Ini adalah hari yang paling dinantikan olehnya menjadi kekasih dari seorang pria yang sudah ia inginkan dari lama. Cinta tak tau apa Darren benar-benar mencintainya tapi ia berharap hubungan yang baru saja mereka bangun akan penuh kebahagian dan sukacita. Ya semoga saja.

Tanpa aba-aba Cinta memeluk erat tubuh Darren membuat pria itu hampir saja terhuyung kebelakang jika tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya.

"Gue Cinta sama lo kak," gumam Cinta di dada bidang Darren.

Cinta menghirup dalam-dalam aroma tubuh Darren yang menjadi candu baru untuknya. Entahlah menurutnya wangi mint yang menguar di tubuh Darren mebuat pikirannya rileks.

"Betah amat," sindir Darren kepada Cinta yang masih anteng memeluk dirinya.

Dengan segera Cinta melepas pelukannya dan menatap Darren dengan cengiran khasnya. "Nyaman."

"Serius nih kita ehm-- itu loh anu pacaran," ucap Cinta memelankan kata 'pacaran'.

"Lo belum percaya?"

Cinta menggelengkan kepalanya cepat. "Buka gitu kak gue takut lo cuma jadiin gue mainan atau bahkan bahan taruhan kayak yang gue baca di novel," cicit Cinta.

Darren menjawil hidung Cinta membuat semburat merah keluar dari pipi gadis itu. Cinta merutuki dirinya yang sangat lemah akan segala perlakuan Darren. Dijawil saja sudah blushing bagaimana jika dicium atau bahkan dii ... Ah sudahlah.

"Lo tenang aja." Darren tersenyum tipis sangat tipis nyaris tidak terlihat.

"Ganteng banget senyum tipisnya shit!!" Batin Cinta.

CINTA (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang