24.Masih Sama

123 55 397
                                    

*****

Di sebuah ruangan yang tidak memiliki pencahayaan ada seorang pria yang berdiri dengan mendekatkan ponsel miliknya ke salah satu telinganya. Seperti menelepon seorang.

"Hai, gue senang lo ikuti permainan gue," ucapnya.

"Sialan, bangsat!!" teriak seseorang di seberang sana.

"Calm bro ikuti aja alurnya." Ia terkekeh sinis.

"Fine, terserah lo."

"Good. Lo tau kan apa yang terjadi sama dia kalau lo bantah perintah gue?"

"JANGAN PERNAH SENTUH DIA DENGAN TANGAN KOTOR LO ANJING!!" Terik orang di seberang sana meletupkan amarah nya.

Cowok yang menjadi si penelpon itu terkekeh sinis. Ia senang telah membuat lawan bicaranya terpancing emosi seperti ini.

"Bentar lagi gue mau kesana dan sepertinya jumpa sama dia," pancingnya lagi.

"Jangan pancing emosi gue!" desis si lawan bicara.

"Loh why not? Gue juga bisa aj---"

Bip

Sambungan terputus secara sepihak sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

"Ckckck, lo bodoh jadi orang," ujarnya sinis seraya menatap ponsel yang ada di genggamannya. Lalu keluar melangkah dari ruangan sunyi dan gelap ini.

*****

Setelah Rio membeberkan perihal hubungan Darren dan Cinta, disinilah mereka semua berakhir di kantin. Semua siswa menyerang Darren dan Cinta dan membopong kedua remaja itu sampai ke kantin untuk memberikan pajak jadian. Mereka harus mentraktir satu sekolah Adijaya High school. Kalian bisa bayangkan kan sebanyak apa itu?

Mungkin bagi Darren biaya yang keluar hanyalah sedikit tapi tidak dengan Cinta. Sedari tadi gadis itu meringis memperhatikan sekitarnya. Semua murid baik perempuan maupun laki-laki berdesakan memesan makanan bahkan sampai dorong-dorongan.

"Makan neng love," tawar Rio menyodorkan semangkuk bakso pada Cinta seraya menampilkan deretan giginya.

Cinta mendelik kesal kepada Rio. Semua ini adalah ulah pria yang duduk di hadapannya sekarang ini. Ingin sekali Cinta mencabik-cabik mulut pria itu yang sangat ember sekali. Cinta tidak pernah menduga bahwa hubungannya dengan Darren akan menyebar secepat ini. Cinta hanya takut Darren membenci dirinya dan memutuskan hubungan mereka karena pria itu sudah menekankan dari awal agar hubungan mereka tidak banyak diketahui orang.

"Apa lo?!!" tanya Cinta garang ke arah Rio.

"Eitss .... Kalem neng. Makasih ya traktirannya semoga hubungan kalian langgeng sampai kakek nenek."

"Alay." cibir Darren yang berada di sebelah Erik.

"Lu juga Ren, ikhalasin kek uang yang seberapa keluar untuk traktir satu sekolah. Tadi gue tanya ke ibu kantin total semuanya kurang lebih 15 jeti."

Brak

"Ebuset santai neng love. Untuk gak kesedak gue." ucap Jefri yang terkejut karena Cinta menggebrak meja dengan kuat.

CINTA (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang