Keluarga Absurd

138 4 17
                                    

Halo, perkenalkan Namaku Rin. Aku anak ketiga dari lima bersaudara. Satu-satunya anak perempuan di keluargaku. Keluargaku cukup absurd, ngomong-ngomong. Anggota keluaga ini terdiri dari Ayah, Ibu, dua kakak laki-laki, satu anak perempuan--yang lebih menyerupai anak laki-laki--dan dua adik laki-laki. Ayah dari keluarga ini merupakan seorang kacung korporat yang selalu bekerja dari pagi hingga malam untuk menghidupi keluarganya. Ibu dari keluarga ini hanyalah seorang Ibu rumah tangga yang kerjaannya mengurus rumah dan mengomeli anak-anaknya yang sulit di atur, seperti anak pertama, anak ketiga, dan anak keempat.

Anak pertama keluarga ini bernama Sekai, umurnya 29 tahun. Seorang komikus yang tidak terlalu terkenal tapi selalu produktif menghasilkan karya. Seorang otaku garis keras yang menularkannya kepada anak ketiga, yaitu diriku. Aku biasa memaggilnya abang Sekai, tapi ketika aku sedang kesal dengannya aku akan memanggilnya bang-Kai. Ya, aku tahu aku sudah menjadi adik durhaka. Maafkan aku Abangku tercinta. Tanpamu aku tidak mendapatkan asupan komik dan juga gaji.

Oh, aku bekerja sambilan sebagai asistennya ngomong-ngomong. Jika abang Sekai sedang baik, dia akan membayarku dengan uang. Namun jika tidak, ia hanya akan membayarku dengan komik. Kejam memang Kakak pertamaku ini. Tapi terlepas dari itu, dia abang yang sangat bisa diandalkan. Abang Sekai selalu berdiri di barisan depan untuk melindungi adik-adiknya.

Tapi sayang, kelakuannya lebih banyak menyebalkannya daripada menyenangkan.

Lalu, kakak keduaku bernama Sawa. Aku biasa memanggilnya abang Sawa, dan umurnya masih 26 tahun. Abang Sawa ini anak kesayangan Ibu nomor 2 setelah adik bungsuku. Abang Sawa sekarang sudah bekerja sebagai seorang arsitek di salah satu firma arsitektur yang cukup terkenal di Indonesia (tapi sekarang lagi WFH, jadi kerjanya sambil goleran di kasur). Abangku yang satu ini sangat tampan. Banyak perempuan yang jatuh cinta padanya. Tapi sayang, Abang Sawa sudah punya pacar. Beruntung sekali perempuan itu.

Pssst, pacar abang Sawa galak banget, loh. Jadi jangan coba dekati abangku yang satu ini ya. Abang Sawa ini abang paling perhatian dengan adik-adiknya. Selalu mengerti adik-adiknya. Abang Sawa lebih cocok menjadi kakak pertama dibandingkan dengan abang Sekai. Abang Sawa juga sangat jago memasak. Biasanya Ibu selalu meminta abang Sawa membantunya memasak. Apalgi jika pacar abang Sawa akan datang.

Lalu aku, Rin si anak tengah di keluarga ini, yang merupakan satu-satunya anak perempuan. Tapi sayangnya, aku sangat tidak terlihat seperti perempuan. Karena tumbuh besar dengan meniru kedua abangku, maka akupun jadi terlihat seperti laki-laki dan rambutku selalu dipotong pendek seperti laki-laki. Umurku hampir seperempat abad dan aku tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk saat ini aku hanya bekerja sebagai asisten kedua abangku. Ngomong-ngomong aku anak yang paling diabaikan Ibu dan paling sering disindir, karena aku tidak bisa memenuhi standar anak perempuan yang diinginkan Ibu.

Ya, aku tahu aku bukan anak perempuan yang baik.

Kemudian, anak keempat keluarga ini bernama Natsu, tapi biasa di panggil Nacchan. Umurnya masih 23 tahun dan baru saja lulus kuliah. Hobinya bermalas-malasan. Sering dimarahi Ibu karena selalu beralasan jika diminta untuk berbelanja ke warung yang jaraknya hanya 5 meter dari rumah. Walaupun suka bermalas-malasan, dia ini salah satu youtuber yang lumayan terkenal. Aku yakin, ia mendapatkan banyak subscriber hanya karena wajahnya yang tampan itu. Padahal konten youtube-nya sama sekali tak bermutu. Hanya berisi vlog kegiatan tak pentingnya dan juga keisengannya merekam si bungsu yang tertidur saat kuliah online.

Nacchan jadi punya banyak fans perempuan karena dia pernah menjadi gitaris pengganti di band yang diundang Pak RT untuk memeriahkan acara 17 Agustus-an. Gitaris yang diundang Pak RT lengannya keseleo karena sehari sebelumnya dia nekat ikutan breakdance bersama anak-anak dance kompleks.

Karena aura keren Nacchan keluar ketika bermain gitar, gadis-gadis yang menonton langsung jatuh hati padanya. Ya, walaupun Nacchan tidak peduli dan wajahnya tetap sedatar tembok, tapi tetap saja para gadis mulai mengidolakannya sejak saat itu. Padahal ia bersedia menjadi gitaris pengganti hanya karena Pak RT mengiming-imingi sejumlah uang pada Nacchan. Tipikal adik dari Rin, hahaha.

Last but not least, anak bungsu keluarga ini. Namanya Keito tapi lebih suka dipanggil Keichan dan umurnya 21 tahun. Keito adalah anak bungsu yang merupakan anak kesayangan Ibu nomor 1. Keito yang paling dimanja oleh Ibu, segala permintaan Keito selalu dituruti Ibu. Selain itu, diantara saudara-saudara yang lain, Keito ini yang paling modis. Gayanya yang paling keren diantara kami berlima. Dia juga menjadi idola Ibu-Ibu kompleks sejak ia masih bayi. Keito sekarang masih berkuliah di jurusan Sastra Jepang. Setiap kuliah online, microfon dan kameranya selalu di-off-kan lalu dia kembali tidur. Hanya muncul ketika absen saja. Dan itu sering dijadikan konten youtube oleh Nacchan. Adik-adikku kenapa tidak ada yang beres sih?

Kami tinggal di sebuah rumah sederhana di sebuah permukiman padat penduduk. Rumah sederhana kami terdiri daru dua lantai, dimana di lantai 2 hanya ada satu ruangan luas yang menjadi kamar kami berempat. Tidak ada sekat yang membatasi. Kami tidur di satu ruangan yang sama. Terdapat 2 ranjang bertingkat dan satu ranjang single di kamar kami. Satu ranjang single itu untuk Keito. Anak kesayangan Ibu memang selalu diberikan yang berbeda. Aku dan Nacchan masing-masing menempati ranjang bertingkat bagian bawah, sedangkan kedua abangku menempati bagian atas. Kami banyak menghabiskan waktu di kamar dengan melakukan berbagai aktivitas, seperti membaca manga, bermain game, bahkan hingga berkelahi. Biasanya aku dan Nacchan suka berkelahi karena memperebutkan boneka snorlax super besar untuk dijadikan bantal rebahan.

Ngomong-ngomong, alasan kenapa hanya ada satu kamar besar itu karena Ayah dan Ibu tidak pernah mengira akan memiliki anak perempuan. Karena dua anak pertama laki-laki, jadi mereka mengira akan punya anak laki-laki untuk seterusnya. Ketika Ibu hamil diriku pun, Dokter bilang Ibu mengandung anak laki-laki. Namun nyatanya, yang lahir malah anak perempuan.

Alasan lainnya, karena aku takut tidur sendirian. Karena itu aku memaksa untuk satu kamar dengan saudara laki-lakiku yang lain, hehe.

Kami juga punya kebun di belakang rumah yang ditumbuhi sayuran dan buah. Kebun itu dirawat oleh abang Sawa dan juga Ibu. Aku selalu dilarang untuk menginjakkan kaki di kebun. Ibu bilang, aku ini seperti monster yang akan merusak semua tanaman di kebun. Ibu juga bilang, jika aku ke kebun pasti aku akan menghabiskan seluruh sayur dan buah yang ada disana. Nacchan juga dilarang dengan alasan yang berbeda. Dia dilarang ke kebun karena pasti akan merawat tanaman dengan asal dan malah membuat tanaman mati. Keito dilarang dengan alasan istimewa. Anak kesayangan Ibu mana boleh bermain tanah. Kalau abang Sekai malas ke kebun dengan alasan sedang sibuk mengejar deadline komik. Ayah tidak usah ditanya ya. Pekerjaannya saja sudah terlalu melelahkan, mana sempat Ayah mengurusi kebun.

Jadi seperti itulah gambaran keluarga sederhana super absurd ini. Setelah ini, aku akan menceritakan kisah-kisah absurd lainnya yang melibatkan anggota keluarga ini beserta rekan-rekan yang akan disebutkan di cerita kemudian.

Tentu saja aku akan menceritakan calon kakak iparku yang super galak itu. Jadi nantikan cerita selanjutnya ya.

Ya ampun, Zero bikin ff baru lagi padahal ff yang sebelumnya aja belum kelar wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya ampun, Zero bikin ff baru lagi padahal ff yang sebelumnya aja belum kelar wkwk. Maafkan ya, ide datang tiba-tiba soalnya hehe.

Berawal dari ngehalu punya kakak kayak abang Sawa sama abang Sekai, terus punya adek kayak Nacchan sama Keito. Kan pasti rame banget kalau sodaranya macem mereka, lalu terciptalah cerita absurd ini wkwk.

Ceritanya kemungkinan bakalan kayak judulnya, absurd. Nggak jelas. Jadi maaf ya kalau ceritanya nggak jelas. Yang nulis aja sama nggak jelasnya wkwkwk. Tolong abaikan. Kewarasanku hilang entah kemana huhuhu

Btw, makasih sudah meluangkan waktu buat mampir baca cerita ini. Semoga ceritanya bisa menghibur kalian ya. Have a great day, everyone...

Cerita AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang